Sering Dapat Keluhan Warga, Ini Langkah Pemkot Medan Gerak Cepat Atasi Banjir
Pemerintah Kota Medan segera melakukan gerak cepat guna mengatasi masalah banjir yang kerap melanda Kota Medan.
Warga Kota Medan terus mengeluhkan banjir yang kerap kali melanda daerah ini. Baru-baru ini, masyarakat yang tinggal di bantaran sungai Deli mengalami banjir saat malam Hari Raya Idulfitri.
Terkait hal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Medan segera melakukan gerak cepat guna mengatasi masalah banjir tersebut. Wali Kota Medan Bobby Nasution melakukan pertemuan dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatra II pada Senin (17/5) guna membahas solusi untuk mengatasi permasalahan banjir yang terjadi di sejumlah titik di Kota Medan.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir Demak terjadi? Banjir besar yang menerjang wilayah Demak terjadi sejak Kamis (8/2).
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
Dalam pertemuan itu dibahas penyebab banjir di Kota Medan salah satunya karena pendangkalan dan penyempitan yang terjadi di sejumlah sungai.
"Banyak keluhan masyarakat yang saya dapati terkait permasalahan banjir. Oleh karenanya saya melakukan pertemuan ini guna mencari cara dan solusi untuk mengatasi permasalahan banjir yang terus terjadi," kata Bobby.
Melansir dari unggahan akun Instagram @pemko.medan pada Senin (17/5), berikut langkah yang akan dilakukan Pemkot Medan.
Membuat Kanal Banjir
Instagram/@pemko.medan ©2021 Merdeka.com
Bobby mengutarakan, pihaknya mempertimbangkan untuk membuat pintu di kanal yang terletak di Kecamatan Medan Johor. Jika kanal itu berfungsi, maka bisa untuk menampung saat debit air sungai Deli tinggi.
Dan sebaliknya, jika kanal sudah penuh dan melawati batas pintu kanal di sungai Deli tersebut dapat ditutup kembali.
"Jika kanal dapat difungsikan untuk menampung air dari sungai Deli nantinya kita akan lihat di bantaran sungai apakah masih terjadi banjir. Kalau masih terjadi banjir maka solusi untuk pemindahan masyarakat di bantaran sungai akan dilakukan," ungkap Bobby.
Normalisasi Sungai dan Bangun Tanggul
Sementara itu, Kepala BWS Sumatra II Maman Noprayamin mengungkapkan, pihaknya telah merencanakan untuk melakukan normalisasi dan pembangunan tanggul di beberapa aliran sungai di Kota Medan.
"BWS di tahun ini tengah dan akan melakukan normalisasi dan pembangunan tanggul atau tebing sungai secara spot-spot di antaranya sungai Deli di jalan Yong panah hijau, Medan Marelan, sungai Babura jalan Kapten Pattimura, Kecamatan Medan Baru. Kemudian Sungai Percut, Medan amplas dan Sei kambing di Kecamatan Medan Sunggal, serta sungai Putih di Kecamatan Medan Baru dilakukan pelebaran alur sungai," jelas Maman.
Bangun Bendungan
Maman melanjutkan, pihaknya juga akan menyelesaikan pembangunan bendungan Lau Simeme yang ditargetkan akan rampung pada April 2022 mendatang. Dengan ini diharapkan 40 persen permasalahan banjir di Kota Medan bisa teratasi.
"Selain itu kami juga memprioritaskan penyelesaian bendungan Lau Simeme yang diperkirakan akan selesai di bulan 4 tahun 2022. Artinya jika ini selesai nantinya 30 sampai 40 persen banjir di Kota Medan bisa direduksi," ujarnya.