Sosok Letjen Djamin Ginting, Pahlawan Nasional Penuh Jasa Asal Tanah Karo
Djamin Ginting adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Tanah Karo, Sumatra Utara.
Djamin Ginting adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Tanah Karo, Sumatra Utara.
Sosok Letjen Djamin Ginting, Pahlawan Nasional Penuh Jasa Asal Tanah Karo
Profil Singkat Djamin Ginting
Letnan Jenderal TNI Djamin Ginting lahir pada 12 Januari 1921 di Kuta Suka (saat ini Kecamatan Tiga Panah), Kabupaten Karo, Sumatra Utara. Selama masa mudanya, ia banyak berkecimpung di perkumpulan pemuda dan menempuh pendidikan sebagai bekal untuk melawan penjajah. (Foto: ikpni.or.id)
-
Siapa yang berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia? Peringatan Hari Santri seyogyanya sebagai pengingat bahwa para santri punya andil besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, teruslah berjuang di jalan dakwah untuk memelihara persatuan dan kerukunan Tanah Air. Selamat Hari Santri Nasional 2023!
-
Siapa yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia? Bukan hanya tanggal yang kita rayakan, tetapi semangat dan cita-cita yang diwariskan oleh para pahlawan. Merdeka! Selamat HUT RI ke-79!
-
Kenapa Jaka Sembung melawan Belanda? Ia juga akan meyakinkan masyarakat bahwa kolonialisme merupakan bentuk perbudakan dan akan merugikan kampung ketika sudah berhasil dikuasai.
-
Kapan Roestam Effendi mengucapkan "Indonesia Merdeka!" di parlemen Belanda? Selama 19 tahun tinggal di Belanda, Roestam dinobatkan menjadi satu-satunya orang Indonesia yang duduk menjadi anggota Majelis Rendah atau Tweede Kamer mewakili partainya itu. Meski bergabung dengan partai di Belanda, namun jiwa perjuangan untuk tanah airnya masih terus mengalir di dalam tubuhnya. Ia nekat mengucapkan "Indonesia Merdeka!" saat upacara pembukaan parlemen yang dihadiri oleh Ratu Belanda.
-
Siapa yang berjuang untuk meraih kemerdekaan Indonesia? Kemerdekaan yang diraih adalah usaha Ya, usaha tanpa menyerah dari para pahlawan yang terus berjuang di titik darah penghabisan
-
Apa yang dilakukan M.H. Manullang untuk melawan penjajahan Belanda? Perjuangan M.H. Manullang terus berlanjut dan semakin intens ketika Pemerintah Belanda melakukan pembagian tanah melalui para sultan-sultan di daerah Sumatera Timur tanpa memperdulikan hak rakyat. Pada praktiknya, tanah milik sultan itu kemudian disewakan kepada Belanda. Sementara itu, pemerintah kolonial memberikan konsesi kepada pemodal untuk mengolah hasil perkebunan tersebut.
Sempat Bekerja
Melansir dari jurnal kemdikbud berjudul Djamin Gintings: Biografi Singkat (2018), ia sempat bekerja menjadi kerani di sebuah kantor dagang di Medan pada masa pendudukan Jepang. Namun, akhirnya ia pindah ke Kabanjahe dan bekerja sebagai penjual air tebu karena tekanan dari pihak Jepang pada orang asli Karo.
Pada tahun 1943, dirinya mendaftar di Sekolah Laskar Rakyat Gyugun untuk pemuda Indonesia di Pulau Sumatra. Pada akhir tahun, Djamin akhirnya diterima di sekolah tersebut dan berangkat ke Siborong-borong untuk latihan militer. Setelah tiga bulan ditempa, Djamin lulus dan mendapat pangkat Letnan Gyugur. Ia ditugaskan pertama kalinya di Kota Brandan untuk melawan penjajah.
Unit Tentara Keamanan Rakyat
Tak lama setelah ditugaskan di Siborong-borong, Djamin memimpin dan melatih pasukan pemuda-pemuda Gayo untung bergerilya. Saat Jepang menyerah, Djamin kembali ke Kabanjahe dan menerima perintah untuk membentuk Barisan Pemuda Indonesia (BPI) yang menjadi cikal bakal unit Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Sumut.
Melawan Jepang
Saat Djamin memimpin BPI atau TKR A yang bermarkas di Kabanjahe, pasukannya sempat melucuti senjata pasukan Jepang di Tiga Panah dan terlibat kontak senjata dengan Inggris yang mencoba merengsek masuk ke wilayah Berastagi. Akhirnya, pasukan Djamin berhasil memukul mundur pasukan Inggris meski sempat terdesak, lalu membalikkan keadaan.
Perang Gerilya Melawan Belanda
Pada 1948, pasukan Belanda meluncurkan agresi militernya. Pada peristiwa ini, Djamin juga bergerilya melawan Belanda di Kota Medan. Ia berhasil menyerang dan menguasai pos militer Belanda di Madinding dan Lau Baleng. Setahun kemudian, pasukannya berhasil menyegat konvoi pasukan Belanda di Berastepu.
- Terungkap, Calon Panglima TNI Agus Subiyanto Ternyata Tuan Tanah Berharta Rp19 Miliar dan Tidak Punya Utang
- Mengenal Kiras Bangun, Pahlawan Nasional Asal Tanah Karo
- Mengenang 76 Tahun Wafatnya Pahlawan Nasional Bagindo Azizchan, Sosok Teladan Panutan Rakyat di Tanah Minang
- Momen Eks Panglima TNI ke Rumah Penjual Nasi Goreng 'Tau Gitu Saya Samperin Malam-Malam'
Pada masa awal perdamaian Indonesia dan Belanda, Djamin diangkat menjadi Komando Basis Kota Medan (KBKM) yang berubah menjadi Komando Militer Kota Besar (KMKB) Medan. Karir Djamin melejit setelah diangkat menjadi Komandan Resimen II Sumatra Timur. Pasukannya berjasa melawan pemberontakan DI/TII yang berpusat di Aceh.
Berkat keberhasilannya dalam memimpin pasukan, Djamin diangkat sebagai Kepala Staf Tentara Teritorium I Bukit Barisan yang berpusat di Medan. Peran politik Djamin juga menjadi kunci raihan karirnya yang terus melejit. Pada tahun 1962, ia diangkat menjadi Asisten II Menteri Panglima Angkatan Darat Jenderal Ahmad Yani. Djamin bertugas menyiapkan pasukan untuk merebut Irian Barat.
Akhir Jabatan
Setelah berhasil merebut Irian Barat, Djamin diangkat oleh Presiden Soeharto sebagai Inspektur Jenderal Angkatan Darat. Kemudian ia diangkat menjadi Sekretaris Presiden merangkap Wakil Sekretaris Negara. Pada tahun 1968, ia menjadi anggota DPRGR dan MPRS. Pada masa akhir jabatannya, ia menjadi Duta Besar Indonesia di Kanada. Djamin wafat pada 23 Oktober 1975 saat bertugas di Kanada.