Target Selesai pada 2022, Begini Pembangunan Bendungan Lau Simeme di Deli Serdang
Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah meninjau perkembangan pembangunan Bendungan Lau Simeme di Desa Kuala Dekah Lau, Kecamatan Sibiru Biru, Kabupaten Deliserdang pada Rabu (16/6).
Pembangunan Bendungan Lau Simeme di Desa Kuala Dekah Lau, Kecamatan Sibiru Biru, Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara (Sumut) yang merupakan Proyek Strategis Nasional masih terus berjalan.
Wakil Gubernur (Wagub) Sumut, Musa Rajekshah meninjau perkembangan pembangunan tersebut pada Rabu (16/6). Rencananya, bendungan ini ditargetkan selesai pada tahun 2022 mendatang.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Gimana konstruksi jembatan Panyindangan dibangun? Melansir dari laman Pemkab Sumedang, jembatan ini menggunakan teknologi “judesa” untuk memperkokoh strukturnya. Judesa memiliki desain khas berupa sistem lantai, batang yang menggantung serta kabel baja sebagai pengikatnya.
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Dimana lokasi pembebasan lahan untuk pembangunan infrastruktur pengendalian banjir di IKN? Tim terpadu fokus mempercepat pembebasan lahan warga terdampak pembangunan infrastruktur pengendalian banjir di Kelurahan Sepaku, lanjut Alimuddin, serta lahan milik warga masuk areal pembangunan jalan bebas hambatan atau tol seksi 6A dan 6B di Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku.
-
Siapa yang menginstruksikan pembangunan infrastruktur pasca gempa di Sulbar? Jokowi menekankan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pasca gempa ini merupakan perintah langsung darinya."Saya lihat tadi Alhamdulillah (bangunan) sudah selesai. Hanya kurang gedung DPRD dan satu masjid," kata Jokowi saat peresmian sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (23/4).
-
Apa saja infrastruktur yang dibangun di Pulau Taliabu? Sebagai informasi, pada tahun 2023 melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) telah dilakukan pekerjaan sejumlah infrastruktur di dalam ibu kota Pulau Taliabu. Pengerjaan infrastruktur tersebut, di antaranya pembuatan drainase, peningkatan jalan, lampu jalan, dan median jalan.
Dalam kunjungannya ini, Wagub Musa mengatakan, Bendungan Lau Simeme akan membawa banyak manfaat bagi masyarakat sekitar nantinya. Di antaranya sebagai alternatif mengatasi permasalahan banjir di Kota Medan dan sebagai pembangkit tenaga listrik.
"Kemudian debit airnya juga bisa dimanfaatkan menjadi sumber air baru bagi PDAM tirtanadi atau pun TirtaDeli. Selain itu, di area-area tertentu tempat ini, juga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu tempat wisata," ujar Wagub Musa.
Melansir dari unggahan di akun Instagram @infosumutku pada Kamis (17/6), berikut informasi selengkapnya.
Sudah Rampung 40 Persen
Instagram/@infosumutku ©2021 Merdeka.com
Kepala BWS Sumatra II, Maman Noprayamin mengatakan, saat ini progres Bendungan Lau Simeme sudah mencapai 40 persen pembangunan fisik yang dilakukan sejak tahun 2018.
Pembangunan ini dilaksanakan dengan dua paket yakni paket I senilai Rp806,871 miliar yang dikerjakan PT Wijaya Karya (Wika) dan paket II bernilai Rp581,047 miliar dengan pelaksana PT Pembangunan Perumahan.
Sementara untuk permasalahan pembebasan lahan, untuk wilayah batas hutan itu diselesaikan dengan mengikuti perubahan tapal batas hutan dan secara administratif akan dilakukan pelepasan pada 2021 ini juga.
Target Rampung Tahun 2022
Instagram/@infosumutku ©2021 Merdeka.com
Wagub Musa mengatakan, meski sempat terlambat pengerjaannya, Ia berharap Bendungan Lau Simeme bisa selesai tepat waktu agar masyarakat bisa segera merasakan manfaatnya.
"Ada keterlambatan dalam memulai pembangunan bendungan ini, seharusnya akan selesai tahun 2022. Keterlambatan tersebut dikarenakan permasalahan pembebasan lahan. Saat ini, laporan yang saya terima sudah 60% proses pembebasan lahan yang sudah dilakukan, semoga saja dapat selesai tidak terlalu lama dari waktu yang telah ditentukan," ujarnya.