Tusuk Kenalannya hingga Tewas karena Sakit Hati, Pria Ini Terancam Hukuman Mati
Seorang pria di Sibolga, Sumatra Utara, terancam hukuman mati usai menikam kenalannya hingga tewas.
Warga Kampung Kelapa, Kelurahan Pancuran Gerobak, Sibolga, Sumatra Utara (Sumut) bernama Agus K Simanjuntak (28) tewas usai dianiaya oleh seorang pria pada Minggu (10/10).
Pelaku berinisial JIH (30) saat ini telah berhasil ditangkap oleh Personel Reskrim Polres Sibolga dibantu Unit Reskrim Polsek Sambas. Pelaku ditangkap di salah satu lokasi di Jalan R Suprapto pada Senin (11/10) pukul 16.00 WIB saat sedang duduk-duduk di atas sepeda motornya.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Mengapa Serumbung Sumur penting? Ini karena selain sebagai penjernih air, serumbung sumur juga mampu mendistribusikan air melalui pipa-pipa tanah liat yang disambungkan sampai ke sumber air warga.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Bagaimana Imlek dirayakan di Sumut? Sejarah perayaan Imlek di Indonesia telah ada sejak abad ke-15 ketika pedagang Tionghoa datang ke Nusantara. Perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dengan tradisi seperti memasang lampion, menyiapkan makanan khas Imlek, dan memberikan angpao.
-
Bagaimana sukrosa dibentuk? Sukrosa artinya sama dengan gula pasir. Jenis gula ini merupakan karbohidrat sederhana yang dibentuk dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa dapat ditemukan secara alami di berbagai jenis buah maupun sayuran, tapi sebagian besar sukrosa terbentuk dari 80% tebu dan 20% gula bit.
Kapolres Sibolga, AKBP Taryono Raharja mengatakan, petugas terpaksa menembak pelaku di bagian kaki karena pelaku mencoba melawan saat hendak diamankan petugas.
"Anggota terpaksa melakukan tindakan terukur kepada JIH. Karena dia melakukan perlawanan saat diminta menunjukkan lokasi tempat alat bukti pisau yang digunakan untuk menikam," ujar Taryono pada Senin (11/10).
Kepada petugas, pelaku mengaku menikam korban di lokasi SPBU Kebun Jambu, Sibolga. Penikaman ini dipicu akibat perkelahian antara pelaku dengan pemuda Kampung Kelapa yang terjadi beberapa hari sebelum kejadian karena pencurian tiga tandan pisang.
Petugas juga menyita barang bukti berupa satu unit sepeda motor jenis CBR150 berwarna merah hitam.
Pelaku pun dijerat dengan pasal berlapis yakni Pasal 340 Subs 338 lebih subs Pasal 354 ayat (2) dan terancam hukuman mati.
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Motif Pelaku Tikam Korban
Taryono menjelaskan, pelaku menikam korban dikarenakan unsur sakit hati. Peristiwa ini bermula saat pelaku yang merupakan seorang pengusaha pisang mengaku kehilangan barang dagangannya pada 5 Oktober 2021. Ia mendapatkan informasi dari rekannya bahwa pelaku pencurian ada di Kampung Kelapa.
Pelaku pun datang ke lokasi tersebut dan sempat menanyakan kepada salah seorang warga setempat. Namun, warga tersebut mengaku tidak mencuri dagangan pelaku dan malah berteriak. Akibatnya, datang sejumlah warga mengeroyok pelaku di lokasi tersebut.
Pelaku bahkan sudah melaporkan kasus pengeroyokan yang dialaminya itu ke SPKT Polres Sibolga di hari yang sama.
Kemudian, pelaku mengaku bertemu korban yang merupakan kenalannya di SPBU Kebun Jambu. Pelaku merasa terus diikuti korban. Ia pun kemudian langsung menusukkan pisau ke dada korban.
"Tersangka yang merasa terus diikuti lalu mendekati korban dan langsung menusukkan pisau ke dada korban. Korban pun sempat lari ke arah gang rumahnya," terang Taryono.
Ibu Korban Melapor ke Polisi
Kejadian penikaman ini diketahui oleh ibu korban, yang saat itu mendapatkan informasi dari seorang saksi yang mengatakan bahwa anaknya ditikam orang.
Ibu korban pun langsung mencari korban ke Jalan Patuan Anggi. Namun, akhirnya Ia menemukan korban dalam keadaan lemas di atas sebuah becak motor di salah satu SPBU di Jalan Sisingamangaraja dan langsung membawanya ke RSU Metta Medika Sibolga.
Sayangnya, nyawa korban tidak bisa diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia akibat luka memar pada bagian perutnya.
Karena tak terima dengan kejadian yang dialami sang anak, ibu korban pun melaporkan kejadian ini ke Polres Sibolga.