Wartawan Sumut Ditemukan Tewas Ditembak OTK, Keluarga Minta Polisi Usut Tuntas
Seorang wartawan salah satu media online di Kota Pematangsiantar, Sumatra Utara (Sumut) ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam mobil pada Sabtu (19/6) dini.
Seorang wartawan salah satu media online di Kota Pematangsiantar, Sumatra Utara (Sumut) ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam mobil. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (19/6) dini hari.
Korban yang bernama Mara Salem Harahap atau akrab disapa Marsal ini ditemukan tak jauh dari rumahnya, yakni di Huta 7 Pasar 3, Nagori Karang Anyer, Kabupaten Simalungun.
-
Apa yang membuat wartawan dibunuh? Daftar wartawan di Indonesia yang tewas dibunuh usai meliput kasus sensitif.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Bagaimana Pakta Warsawa dibentuk? Pakta Warsawa, atau Pakta Pertahanan Bersama Warsawa, dibentuk pada 14 Mei 1955 di Warsawa, Polandia.
-
Kapan awan terbentuk? Awan terbentuk saat molekul air di udara berkumpul dan membentuk tetesan air atau kristal es, proses tersebut dinamakan kondensasi.
-
Apa keunikan dari Pantai Wartawan? Selain namanya yang unik, Pantai Wartawan menyajikan pemandangan pantai yang begitu indah, dipadukan dengan warna biru air laut menjadi kombinasi yang pas untuk menghabiskan akhir pekan.
-
Kapan patung-patung perunggu itu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air.
Dari pengakuan warga sekitar, korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di dalam mobil, berjarak sekitar 300 meter dari rumahnya. Dan ditemukan luka tembak di bagian paha kiri korban.
Warga pun langsung membawa korban ke Rumah Sakit (RS) Vita Insani Pematang Siantar. Namun nyawa korban tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
"Benar, korban meninggal dunia. Saat dibawa ke rumah sakit sudah meninggal," ujar Humas RS Vita Insani Pematangsiantar, Sutrisno Dalimunthe.
Melansir dari Liputan6.com, berikut informasi selengkapnya.
Keluarga Minta Kasus Diusut Tuntas
Kakak kandung korban, Hasanuddin Harahap, meminta agar kasus kematian adiknya ini diusut tuntas oleh kepolisian.
Saat ini jenazah Marsal dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumut, Jalan KH Wahid Hasyim, Kota Medan, untuk keperluan autopsi.
"Kami keluarga minta polisi segera mengusut kejadian ini," ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Simalungun, AKBP Agus Waluyo, turun langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) tewasnya Marsal. Ia mengatakan, penyebab meninggalnya korban masih dalam penyelidikan petugas.
"Soal penyebab meninggalnya korban, anggota kami masih melakukan pendalaman penyelidikan. Saya minta kepada rekan-rekan media mohon waktunya, semoga perkara ini segera terungkap," ungkap Kapolres.
Dapat Kecaman PWI Sumut
Kejadian ini mendapatkan kecaman keras dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut. Diketahui, korban juga merupakan Pemimpin Redaksi (Pemred) salah satu media online di Siantar.
"Ini tugas berat aparat untuk mengungkap pelaku pembunuhan. Profesi wartawan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers, seharusnya tidak saja dijamin, tapi mendapat perlindungan hukum saat menjalankan tugas profesinya," ucap Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut, Hermansjah.
Dengan kasus kekerasan terhadap wartawan yang belakangan sering terjadi di Sumut, Hermansjah meminta para wartawan untuk mengutamakan keselamatan dalam melakukan tugasnya.
"Kepada wartawan agar berhati-hati saat bertugas, lebih menomorsatukan keselamatan jiwa daripada sebuah berita yang saat mendapatkannya nyawa menjadi taruhannya," sebutnya.
Ada Hak Jawab
Selain itu, bila ada berita salah atau tidak sesuai informasi yang benar, masyarakat pun dapat membuat keberatan melalui hak jawab ke media terkait, dan itu diatur dalam Undang-Undang Nomor No 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
"Jadi bukan menghabisi nyawa wartawan yang membuat beritanya. PWI Sumut berduka cita, semoga arwah wartawan Siantar, Marsal Harahap, diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga tabah, bersabar atas musibah ini," Hermansjah menandaskan.