Menolak Imbalan atas Karyanya, Pria Berdarah Minang Ini Ternyata Pencipta Lagu Kebangsaan Singapura
Di balik lagu kebangsaan Singapura, ternyata ada andil pria berdarah Minang.
Di balik lagu kebangsaan Singapura, ternyata ada andil pria berdarah Minang.
Menolak Imbalan atas Karyanya, Pria Berdarah Minang Ini Ternyata Pencipta Lagu Kebangsaan Singapura
Siapa sangka jika orang Indonesia ikut andil dalam sejarah negara lain? Sosoknya pun dihargai dan selalu diingat.
Inilah Zubir Said. Pria yang berasal dari Sumatera Barat,
Zubir Said berjasa besar terhadap negara tetangga kita yaitu Singapura yang telah menciptakan lagu kebangsaan mereka.
Lebih dari itu, sosoknya juga dikenal sebagai seniman yang mengangkat tema-tema kebudayaan Melayu.
-
Bagaimana Zubir Said belajar membaca dan menulis musik? Selama bekerja di sana, ia belajar membaca dan menulis musik dalam notasi Barat dengan bermain piano.
-
Siapa yang terinspirasi oleh karya musik Mochtar Embut? Bahkan ia disebut-sebut sebagai komposer terbesar setelah Cornel Simanjuntak.
-
Siapa yang menciptakan lagu kebangsaan Singapura, "Majulan Singapura"? Dalam catatan di laman Senandung Lawas, Tarminah diketahui menikah dengan Zubir Sahid, yang merupakan komponis asal Singapura dan pencipta lagu kebangsaan negara tersebut berjudul “Majulan Singapura”
-
Siapa yang menciptakan lagu kebangsaan Singapura? Lagu kebangsaan Singapura ternyata digubah oleh komposer asal Bukittinggi, lho! Ya, ialah Zubir Said yang menggubah lagu kebangsaan "Majulah Singapura".
-
Siapa yang dikenal sebagai tokoh intelektual, pendidik, penulis, dan tokoh pergerakan asal Minangkabau? Seorang tokoh intelektual, pendidik, penulis, dan tokoh pergerakan asal Minangkabau ini hidup di masa Hindia Belanda dan Orde Lama. Sosok Ibrahim Marah Sutan, Kaum Intelek Masa Hindia Belanda Asal Padang Pariaman Setiap daerah tentu memiliki sosok atau tokoh intelektual yang cukup berpengaruh bagi kehidupan sosial masyarakat. Sama halnya dengan salah satu sosok kaum intelektual asal Padang yang satu ini bernama Ibrahim Marah Sutan.Ia dikenal sebagai sosok intelektual, tokoh pendidik, penulis, hingga tokoh pergerakan awal kemerdekaan Indonesia di masa Hindia Belanda maupun Orde Lama. (Foto: Wikipedia)
-
Siapa yang sering menjadi inspirasi lagu-lagu Gombloh? Pasalnya, ia menganggap mereka semua kawan dan sumber inspirasi lagu-lagunya.Seorang sahabat Gombloh menceritakan bahwa seniman itu pernah membagi-bagikan BH untuk para PSK.
Said lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat pada 22 Juli 1907. Ia merupakan anak paling tua dari delapan bersaudara. Sejak umur tujuh tahun Said sudah tidak bersama ibunya yang telah meninggal dunia.
Sementara sang ayah adalah tokoh adat yang beriman menjalankan ajaran-ajaran Islam.
Beliau yang bekerja sebagai kondektur di sebuah perusahaan kereta api milik Belanda. Keuntungan itu dimanfaatkan untuk Said agar bisa menempuh pendidikan di sekolah milik Belanda.
Bakat Musik Sejak SD
Pundi-pundi bermusiknya sudah muncul ketika Said duduk di bangku Sekolah Dasar.
Saat itu ia memperlihatkan kepiawaiannya dalam bermusik, gurunya musiknya pun mulai memperkenalkan dari teknik, gaya belajar dengan membaca notasi dan membentuk grup musik.
Beranjak dewasa tepatnya saat ia menginjak sekolah menengah, Said bergabung dengan salah satu grup band beraliran keroncong. Dari sinilah, ia mulai mempelajari instrumen seperti gitar dan drum.
Terpaksa Bekerja
Dengan keadaan ekonominya yang terbatas, Said dengan terpaksa harus bekerja di usianya yang masih 18 tahun. Ia sempat bekerja di sebuah pabrik pembuatnan batu bata. Kemudian, ia diajak temannya untuk bekerja sebagai juru ketik.
Sembari bekerja, Said tetap meluangkan waktunya sejenak untuk bermain musik. Bahkan, ia masih bergabung bersama grup band keroncong dan memegang instrumen biola.
Memasuki umur 19 tahun, Said memutuskan untuk berhenti bekerja setelah bertemu dengan pegawai pemerintahan desa yang kagum dengan bakatnya tersebut. Kemudian, Said membentuk grup band keroncong baru keliling.
- Lima Sikap Menawan Pria yang Menunjukkan Cintanya Padamu
- Merdunya Suara Pria Berjaket Ojol Bawakan Lagu 'Tajamnya Karang' Bikin Merinding, Pengunjung Acungkan Jempol
- Suaranya Keren saat Bawakan Lagu 'Bis Kota', Akhirnya Fahmi Bo Terjun ke Dunia Tarik Suara
- Begini Cara Keluarga Gajah Lindungi Anak Mereka dari Singa
Pergi ke Singapura
Mengutip dari beberapa sumber, Said yang masih berumur 21 tahun memutuskan untuk meninggalkan tanah kelahirannya menuju Singapura.
Ia pergi atas dasar rayuan dari temannya serta tanpa meminta izin restu kepada sang ayah.
Tiba di Singapura, Said bergabung dengan wayang bangsawan City Opera atau kelompok opera yang pemain-pemainnya berasal dari orang Melayu. Tahun 1936, ia direkrut oleh His Master's Voice atau HMV, sebuah perusahaan rekaman asal Inggris.
Di HMV ini, Said bertemu dengan penyanyi keroncong bernama Tarminah Kario Wikromo dan akhirnya menikah di Jawa pada tahun 1938.
Pada tahun 1941, ia kembali ke Bukittinggi bersama istrinya dan rutin menghibur para tentara Jepang kala itu.
Ciptakan Lagu Kebangsaan Singapura
Said yang kemudian memilih untuk tinggal di Singapura pun mengarang lagu dan musik "Majulah Singapura" yang diperuntukkan sebagai lagu resmi negara tersebut pada tahun 1958.
Hebatnya, ketika ia mengarang lagu tersebut menolak untuk menerima imbalan dari pemerintah dan menyatakan jika menerima penghormatan saja sudah cukup.
Lalu, Said menjadi warga negara Singapura pada tahun 1967.
Ia menghabiskan satu tahun untuk menyelesaikan seluruh rangkaian lagu "Majulah Singapura". Said ternyata diminta langsung oleh Wakil Wali Kota saat itu untuk menulis lagu kebangsaan berdasarkan motto kota yang akan ditampilkan pada Teater Victoria.
Akhirnya, pada 6 September 1958, lagu "Majulah Singapura" berhasil dibawakan pada Teater Victoria oleh Ensemble Kamar Dagang Singapura.
Ketika Singapura menjalankan tatanan pemerintahan, lagu karangan Said yang kemudian dipilih untuk menjadi lagu kebangsaan sampai sekarang ini.