19 Agustus Ini, Telegram Luncurkan Mata Uang Digital lewat Tokenomy
Salah satu aplikasi chat terpopuler di dunia, Telegram, akan meluncurkan platform blockchain sendiri. Jaringan blockchain Telegram ini disebut sebagai Telegram Open Network (TON).
Salah satu aplikasi chat terpopuler di dunia, Telegram, akan meluncurkan platform blockchain sendiri. Jaringan blockchain Telegram ini disebut sebagai Telegram Open Network (TON).
Seperti jaringan blockchain publik pada umumnya, terdapat sebuah aset digital yang dapat ditransaksikan di dalamnya. Aset digital Telegram ini disebut dengan "Gram".
-
Bagaimana cara Indonesia dan Singapura meningkatkan kerja sama ekonomi digital? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
-
Kapan Telkom meluncurkan platform digital TNeX? Pada BATIC tahun ini, Telin akan meluncurkan platform digital yang bernama TNeX, sebuah platform terbuka yang memungkinkan solusi konektivitas instan dan on-demand.
-
Apa yang diraih oleh Kota Tarakan dalam hal digitalisasi? Upaya digitalisasi di Kota Tarakan kembali meraih pengakuan. Kali ini, Tarakan dinobatkan sebagai Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) kota terbaik bersama dengan Kota Tebing Tinggi, Bogor, Makassar, dan Jayapura.
-
Apa yang diunggah Jokowi di akun Instagramnya? Ditemukan sebuah unggahan dengan caption yang sama pada akun resmi Jokowi. Postingan tersebut diunggah pada 5 Oktober 2023.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Kenapa Huawei genjot kolaborasi untuk penguatan ekonomi digital? Sebuah bisnis raksasa tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa adanya kolaborasi. Hal inilah yang terus dipegang teguh Huawei dalam mengelola bisnisnya sebagai perusahaan teknologi multinasional.
Blockchain adalah sebuah teknologi berbentuk buku besar (digital) yang terdistribusi di dalam sebuah jaringan. Sementara Telegram Open Network (TON) sendiri merupakan proyek jaringan blockchain yang dirancang dengan cepat, aman, terukur, dan mampu menangani jutaan transaksi per detik.
Banyak aset digital yang sekarang sudah beredar di masyarakat saat ini, tapi sangat sulit bagi pengguna baru untuk membeli, menyimpan, dan mengirim aset digital yang memerlukan proses rumit. Telegram bertujuan untuk menyelesaikan masalah ini melalui TON, sistem multiblockchain yang cepat dan luas yang akan mengekspos pengguna global Telegram ke aset digitalnya: “Gram”.
Melalui terobosan blockchain ini, Telegram bertujuan menjadi super-aplikasi yang multifungsi, tak hanya memfasilitasi layanan pengirim pesan. Gram diramalkan banyak pihak akan menjadi salah satu aset digital terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar. Serta berpotensi menjadi aset digital yang paling banyak diadopsi di dunia dengan peluncuran TON ke 260 juta pengguna aktif Telegram di dunia saat ini. Dan Gram ini akan berfungsi sebagai terobosan ekonomi kreatif melalui aplikasi Telegram.
Para investor ritel dapat membeli Gram melalui Tokenomy, salah satu startup Blockchain di Asia Tenggara saat ini yang telah banyak mendorong berbagai inovasi blockchain sebelumnya.
"Dalam kerja sama kami dengan Tokenomy, kami dengan senang hati menawarkan kepada 260 juta pengguna dari Indonesia - akses istimewa dalam ekosistem Telegram Open Network," ujar Dongbeom Kim, CEO dari Gram Asia, dalam rilisnya, kemarin.
Penjualan publik "Gram" akan dimulai di Tokenomy Launchpad pada 19 Agustus ini, dan akan berlangsung selama kurang lebih dua minggu. Tokenomy juga menyediakan penjualan eksklusif token Gram untuk Anda di Tokenomy Launchpad.
(mdk/sya)