2 tahun mendatang, konten positif lebih banyak bertebaran di Medsos
2 tahun mendatang, konten positif lebih banyak bertebaran di Medsos. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengakui bahwa jumlah daftar situs negatif lebih dominan daripada positif. Untuk situs negatif berjumlah 800 ribu.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengakui bahwa jumlah daftar situs negatif lebih dominan daripada positif. Untuk situs negatif berjumlah 800 ribu.
Sementara situs positif baru mencapai 250 ribu. Meski begitu, dia meyakini bahwa 2 sampai 3 tahun mendatang, jumlah situs positif akan melampaui laman negatif.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Siapa yang kerap mengunggah kesehariannya di media sosial? Setelah menikah dengan Harvey Moeis dan memiliki 2 anak, Sandra kerap mengunggah kesehariannya di media sosial.
-
Apa yang dilakukan Rumiyati Ningsih di media sosial? Jadi Seorang Selebgram Tuh, beda banget sama suaminya yang kerja di film, Rumiyati malah asyik banget di sosmed, sekarang jadi selebgram nih.
-
Mengapa media massa dianggap penting dalam mendorong perubahan sosial? Secara umum, media massa seperti televisi, radio, surat kabar, dan media online, memiliki kemampuan untuk memengaruhi pandangan, nilai-nilai, dan perilaku masyarakat.
-
Kenapa cromboloni viral di media sosial? Tips Membuat Cromboloni saat ini tengah ramai menjadi perbincangan di media sosial khususnya Tiktok.
-
Apa saja yang dipamerkan Ustaz Solmed di media sosial? Ustaz Solmed menjadi perbincangan di media sosial karena kerap memamerkan gaya hidup mewahnya, memicu respons netizen.
"Ini baru berjalan 2 tahun. Tapi saya yakin 2 tahun ke depan jumlah positif list akan lebih banyak. Positif itu seperti untuk dunia pendidikan. Sementara negatif itu sepeti pornografi," kata Rudiantara dalam sambutannya melalui video saat acara diskusi Indonesia Technology Forum (ITF), Senin (28/8).
Dikatakannya, untuk merealisasikan agar jumlah situs positif lebih banyak lagi, pemerintah melakukan dua hal, yakni startegi di sisi hulu dan hilir.
Di sisi hulu, peran literasi dengan cara melakukan edukasi kepada masyarakat untuk mengonsumsi konten-konten yang positif dari media sosial. Sementara, di sisi hilirnya, paling mentok adalah melakukan pembatasan akses.
"Kemkominfo lakukan dual hal yakni, hulu dan hilir. Hilir cara kerjanya seperti dokter. Hulu seperti makan. Pendekatan medsos juga seperti itu. Hilir itu harus hard approach seperti pemblokiran situs. Di hulunya itu literasi digital," ungkapnya.
Langkah itu, katanya, sudah sesuai dengan UU ITE. Kendati demikian, menurutnya, sangat penting melakukan kerjasama antara semua elemen bangsa bergerak memerangi konten negatif di media sosial.
“Pemerintah, masyarakat di semua segmen, hingga platform harus bergerak bersama,” terangnya.
Baca juga:
Gerakan #Bijakbersosmed diluncurkan
Pengguna medsos di Indonesia cenderung suka & bagikan konten negatif
DPR minta pemerintah bersihkan pelaku penyebar berita hoax
Saracen sebar hate speech & konten SARA di medsos bermotif ekonomi
Pramono Anung: Era digital sekarang kalau mau nakal harus hati-hati, gampang viral
Fakta pembenci Jokowi, fasih bahasa asing & bobol WiFi tetangga
Penghina Jokowi pernah aktifkan akun FB usai diblokir Kemenkominfo