5 Upaya Ilmuwan Mengontrol Cuaca Tanpa Praktik Klenik dan Pawang!
Upaya Ilmuwan Mengontrol Cuaca Tanpa Praktik Klenik
Jikalau ada acara outdoor di musim hujan, seperti sebuah pertandingan sepakbola akbar, pernikahan, hingga acara kampanye, biasanya si penghelat acara akan memanggil pawang hujan. Hal ini dimaksudkan agar hujan tak menyambangi acaanya, meski di area lain terjadi hujan.
Soal pawang hujan sebenarnya sama sekali bukan sesuatu yang bisa dikaji secara ilmiah. Hal ini lebih dekat ke praktik klenik yang tidak terlalu dibahas dalam ilmu sains.
-
Siapa ilmuwan terbaik di Universitas Gadjah Mada berdasarkan AD Scientific Index 2024? Universitas Gadjah Mada Jumlah ilmuwan dalam indeks : 497Ilmuwan terbaik dalam institusi : Abdul Rohman
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
-
Bagaimana AD Scientific Index menentukan peringkat universitas terbaik di Indonesia? AD Scientific Index menggunakan sistem pemeringkatan yang unik dengan menganalisis sebaran ilmuwan dalam suatu institusi menurut persentil 3, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Kapan kata pengantar dianggap penting dalam karya ilmiah? Meski bukan bagian dari isi, namun dalam suatu karya ilmiah, kata pengantar bukan sebuah formalitas.
Namun ternyata di berbagai belahan Bumi, kegiatan yang bertujuan untuk pengontrolan cuaca dan penyemaian awan non-klenik, beberapa kali dilakukan eksperimennya. Upaya ini dilakukan guna mencegah kekeringan, meningkatkan produksi pangan, atau bahkan ingin membersihkan atmosfer dari polusi.
Berikut beberapa upaya dan eksperimen untuk memanipulasi cuaca, yang bukan merupakan praktik klenik, melansir Listverse.
Tembakan Roket Olimpiade
Jelang Olimpiade 2008 di Beijing, upacara pembukaan adalah hal yang paling disiapkan secara habis-habisan oleh pemerintah China. Tentu momen ini tak mau dirusak oleh hujan dan cuaca buruk lainnya. Akhirnya, pemerintah China menjalankan program penyemaian awan.
Melansir independent.co.uk, hal ini dilakukan dengan cara menembakkan 1.000 roket ke udara di hari-hari menjelang upacara pembukaan. Hal ini dilakukan untuk menyebarkan awan hujan yang mengancam dengan hujan yang besar.
Di China sendiri, kegiatan ini merupakan hal biasa. Pemerintah China sangat gemar memastikan sebuah hari libur tetap kering dan bebas hujan dengan cara tersebut. Seringkali dengan metode yang sama, hujan juga dibuat untuk membersihkan beberapa area dari polusi dan asap hingga langit tetap biru bebas kabut asap.
Pesawat Pengubah Arah Badai
Salah satu eksperimen cuaca yang terkenal melibatkan militer adalah Project Cirrus yang dilakukan militer AS. Proyek yang dilakukan tahun 1947 ini dimaksudkan untuk 'memodifikasi badai.'
Melansir The Black Vault, hal ini dilakukan karena prakiraan cuaca menyebut bahwa ada sebuah badai yang ingin diubah arah berjalannya. Perlawanan terhadap badai ini dilakukan dengan cara menerbangkan beberapa pesawat militer AS ke arah badai tersebut dan ketika berada di dalam badai, setiap pesawat melepaskan 82 kilogram dry ice yang telah dihancurkan.
Parahnya, badai yang awalnya mengarah ke lautan lepas, akhirnya justru mengarah ke kota bernama Savannah, yang berada di negara bagian Georgia.
Radar dan Satelit Untuk Usir Awan Mendung
Dengan menggunakan solusi teknologi penyemprotan hibrida dari Afrika Selatan, program penyemaian awan secara canggih dilakukan di negara tersebut dengan upaya meningkatkan curah hujan guna meningkatkan panen.
Dilansir dari Research Gate, pemerintah Afrika Selatan bahwa menggunakan radar dan teknologi satelit untuk memantau pergerakan awan selama 4 tahun, dari 1997 hingga 2001. Selama 4 tahun tersebut, ada 95 badai yang diciptakan, dan sepertiga dari kesemuanya efektif meningkatkan curah hujan.
Secara rata-rata, dari 37 badai yang berhasil dibuat, terdapat dua kali lipat curah hujan dari apa yang diharapkan. Proyek ini akhirnya direkomendasikan untuk dipelajar lebih lanjut dan dikembangkan dengan teknologi lebih canggih.
Satelit dan Radar di Jazirah Arab
UEA adalah negara yang sangat maju, serta memiliki teknologi dan pengembangan negara yang terdepan di dunia saat ini. Tak heran kalau negara yang sebenarnya terletak di tengah gurun ini, ingin menggunakan dan mengembangkan teknologi penyemaian awan.
Melansir website Kementerian Urusan Kepresidenan UEA, hal ini sudah dilakukan dengan sangat baik di UEA. Dengan menggunakan satelit dan radar, semua aspek cuaca di seluruh dunia dipantau setiap saat. Dari penelitian intensif berdasar data satelit dan radar, ilmuwan mengetahui awan mana di sepanjang tahun yang bisa disemaikan dan secara efektif akan turunkan hujan di negara ini.
Menyulut Api Dalam Badai
Kanada adalah negara yang secara geografis akan sering tertimpa hujan badai salju yang intens. Hal ini membuat Pemerintah Kanada membentuk proyek penanggulangan cuaca buruk. Caranya, proyek tersebut secara berkala menerbangkan pesawat secara tepat ke mata badai.
Melansir CBC, pesawat berangkat dari bandara di Didsbury, Alberta, dan di tengah badai, pesawat menyalakan api berisi ioida perak. Hal ini dilakukan agar badai es jadi lebih cair.
Terbukti, hal ini berhasil menurunkan kerusakan properti akibat terhujam es. Kanada sendiri menggelontorkan 3 juta Dollar per tahun untuk proyek ini.