6 Hal yang Bisa 'Dilihat' Oleh Orang Buta
6 Hal yang bisa 'dilihat' oleh orang buta. Kebutaan ternyata merupakan sebuah hal yang relatif. Mungkin buta sendiri adalah istilah yang ada di kamus semata. Namun lebih daripada definisi buta, seseorang yang menyandang status tersebut, bukan berarti tak bisa melihat sama sekali.
Kebutaan ternyata merupakan sebuah hal yang relatif. Mungkin buta sendiri adalah istilah yang ada di kamus semata. Namun lebih daripada definisi buta, seseorang yang menyandang status tersebut, bukan berarti tak bisa melihat sama sekali.
Ada beberapa hal yang ternyata bisa 'dilihat' oleh orang buta. Bukan secara harfiah layaknya orang yang memiliki penglihatan yang baik, namun justru sesuatu yang lebih dari penglihatan.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
Berikut beberapa hal yang bisa dilihat oleh orang buta.
Cahaya
Pada tahun 1923, seorang mahasiswa Harvard bernama Clyde Keller menemukan bahwa pupil dari tikus buta ukurannya bisa tereduksi jika diekspos cahaya. Hal ini memperlihatkan bahwa meski buta, reseptor cahaya dari mamalia tetap bisa berfungsi.
Akhirnya, pada orang buta, hal ini disebut "intrinsically photosensitive retinal ganglion cells" (ipRGCs). Ini merupakan reseptor cahaya yang tetap menerima asupan cahaya dan mengirimkan informasinya ke otak, namun karena seseorang buta, informasi itu tidak terolah jadi penglihatan.
Hal ini terbukti kembali di studi lain yang dihelat ilmuwan dari University of Montreal di mana mereka bereksperimen dengan tiga orang buta. Mereka melakukan percobaan dengan meletakkannya di ruangan lalu menyalakan dan mematikan lampu, dan menanyakan bahwa ruangan tersebut lampunya nyala atau mati. Jawaban mereka tak ada satupun yang salah.
Ekspresi wajah
Anda tentu sudah mengetahui jika tertawa itu menular. Benar, hal ini merupakan fenomena di mana seseorang bisa bereaksi kepada ekspresi wajah dan ini merupakan bentuk penularan emosional. Uniknya, hal ini juga dialami orang buta.
Hal ini diuji coba oleh ilmuwan bernama Marco Tamietto, seorang periset di Tilburg University Belanda, di mana ia bereksperimen dengan dua orang tuna netra yang mengalami kebutaan karena kerusakan visual cortex (bagian di otak yang memproses informasi penglihatan).
Kepada mereka, Tamietto menunjukkan gambar subjek dari orang yang tersenyum atau mengerutkan dahi, dan kerusakan visual cortex sama sekali tak mematikan reaksinya terhadap gambar tersebut. Jadi jika di jalan Anda tersenyum pada orang tuna netra dan ia tersenyum balik, itu bukan keanehan.
Mimpi buruk
Mimpi buruk adalah hasil dari stres dan emosi negatif yang kita rasakan ketika bangun. Hal ini mendorong para ilmuwan dari Danish Center for Sleep Medicine untuk melakukan penelitian bahwa apakah mimpi buruk ini bisa dialami orang tuna netra.
Ternyata jawabannya adalah iya. Tak cuma itu, orang buta bahwa berpotensi empat kali lebih banyaj mengalami mimpi buruk ketimbang orang biasa, karena mereka mengalami stres dan emosi negatif yang lebih banyak.
Penelitian ini melibatkan 50 orang, di mana 25 orang tuna netra dan 25 orang sisanya orang yang bisa melihat dengan baik. Sebelas dari orang buta tersebut adalah orang yang buta dari lahir.
Berdasarkan hasil penelitian ini, seseorang yang buta dari lahir mengalami rasio mimpi buruk 25 persen, artinya 1 dari 4 mimpi mereka adalah mimpi buruk. Namun rasio tinggi ini tak terjadi di orang yang buta tidak dari lahir, yakni cuma 7 persen dari keseluruhan mimpi, serta hanya 6 persen dari keseluruhan mimpi bagi orang biasa.
Meski demikian, orang yang buta dari lahir tidak 'melihat' ketika mengalami mimpi buruk. Mereka hanya merasakan ketidaknyamanan yang terbentuk dari suara, rasa, bau, dan sentuhan. Sementara orang buta yang tidak dari lahir, mereka mengalami mimpi buruk di mana ia masih melihat dengan mata kepalanya, namun penglihatan tersebut selalu berkurang.
Pergerakan
Seseorang bernama Milena Channing divonis buta oleh dokter setelah dirinya mengalami stroke. Namun di tengah kebutaannya, ternyata dia bisa melihat air mengalir, dan hal ini terjadi berkali-kali. Setelah itu, dia sadar dia bisa melihat pergerakan. Dia bisa melihat turunnya hujan, uap dari secangkir kopi, bahkan ia tahu ketika anaknya sedang menggerak-gerakkan rambut.
Akhirnya setelah berkonsultasi dengan dokter, hal ini disebut "Riddoch’s phenomenon," yang merujuk pada orang yang buta namun bisa melihat benda yang bergerak. Hal ini terjadi, khususnya pada Channing, karena stroke yang membuat ia buta tidak menyerang bagian otak yang memproses pergerakan objek. Penglihatannya bahkan membaik jika ia bergerak secara intens, dan akhirnya ia selalu berada di kursi goyang.
Halusinasi visual
Orang tuna netra tak bisa luput dari Charles Bonnet syndrome, atau sebuah istilah lain dari halusinasi visual. Ini adalah halusinasi biasa, di mana seakan-akan seseorang bisa melihat sesuatu yang tidak ada. Orang buta pun ketika mengalami ini juga bisa 'melihat' seuatu, namun tentu bukan berupa objek asli dan bukan penglihatan secara harfiah.
Halusinasi ini bahkan sangat umum terjadi di orang buta yang baru saja kehilangan penglihatannya. Hal ini akan terjadi setahun hingga lima tahun setelah menjadi buta.
Seorang tuna netra berumur 69 tahun mulai kehilangan penglihatannya dan ia mengalami halusinasi visual secara terus menerus selama 6 bulan. Dalam halusinasinya ia melihat berbagai bentuk abnormal seperti laba-laba dan orang yang berbentuk aneh.
Warna
Berdasarkan laporan BBC kesehatan, seorang jurnalis BBC yang mengalami kebutaan sejak kecil, ternyata sama sekali tak pernah melihat kegelapan. Justru, dia selalu melihat warna yang malah mengganggunya.
Dalam tulisannya di BBC, disebut bahwa ia selalu melihat warna berupa cahaya terang yang berkedip dan muncul dalam beberapa bentuk. Warna ini selalu muncul dengan cepat dan selalu berubah setiap saat. Jadi ia bahkan tak pernah melihat kegelapan selayaknya apa yang dideskripsikan soal kebutaan.
(mdk/idc)