7 Penemuan Abad 19 yang Masih Dipakai Hingga Saat Ini
Deretan Penemuan Abad 19 yang Masih Dipakai Hingga Saat Ini
Mungkin zaman sekarang sudah sangat jauh dari tahun 1800an. Namun kehidupan kita saat ini ternyata berhutang banyak kepada era tersebut karena bibit-bibit teknologi dan ilmu pengetahuan sedang berkembang pesat di era tersebut.
Era abad 19, atau juga dikenal sebagai era Victoria, menyimpan banyak penemuan yang bahkan kita gunakan atau konsumsi hingga sekarang.
-
Siapa ilmuwan terbaik di Universitas Gadjah Mada berdasarkan AD Scientific Index 2024? Universitas Gadjah Mada Jumlah ilmuwan dalam indeks : 497Ilmuwan terbaik dalam institusi : Abdul Rohman
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
-
Bagaimana AD Scientific Index menentukan peringkat universitas terbaik di Indonesia? AD Scientific Index menggunakan sistem pemeringkatan yang unik dengan menganalisis sebaran ilmuwan dalam suatu institusi menurut persentil 3, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Kapan kata pengantar dianggap penting dalam karya ilmiah? Meski bukan bagian dari isi, namun dalam suatu karya ilmiah, kata pengantar bukan sebuah formalitas.
Hal ini dikarenakan orang-orang dunia barat di tahun 1800an disebut lebih kreatif dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Mereka juga terus-menerus mencoba memperluas pengetahuan mereka dan meningkatkan hajat hidup masyarakat saat itu.
Berikut deretan penemuan abad 19 yang masih digunakan hingga sekarang, melansir Listverse.
Semen
Kita mungkin menganggap semen adalah bahan material modern. Namun semen memiliki sejarah panjang hingga di era Piramida. Di zaman dahulu, semen ditemukan dengan cara mencampurkan beton yang belum sempurna untuk membuat mortar. Dan metode ini digunakan orang Romawi untuk membangun Colosseum.
Namun semen modern pertama kali muncul di AS yang diproduksi oleh Portland Cement di 1824. Di era ini barulah ada pencampuran pasir dan batu untuk menjadi beton yang kita kenal sekarang.
Semen sendiri ditemukan formulanya oleh seorang tukang batu bernama Joseph Aspdin dengan membakar bubuk kapur dan tanah liat di dapurnya sendiri. Dari eksperimen ini, dihasilkan sebuah bubuk yang mudah dicampur air. Penemuan ini lalu dijadikan untuk industri berat atau pembangunan jalan. Makin ke sini, campuran semen ini digunakan untuk membangun rumah.
Cokelat
Cokelat mungkin telah dikonsumsi masyarakat asli Amerika sejak ribuan tahun lalu. Namun cokelat yang kita temui di supermarket dan juga sebagai hadiah untuk valentine yang kita kenal, baru ditemukan abad 19.
Hal ini dilakukan oleh Coenraad Johannes van Houten pada tahun 1828. Ketika itu ia menemukan benda bernama cocoa press. Alat ini dapat memeras lemak kakao dari biji kopi yang dipanggang.
Lalu dilanjutkan oleh Joseph Fry pada tahun 1847 yang menjadikan bahan tersebut sebagai cokelat batangan. Cokelat ini dibuat dari mentega kokoa, bubuk kokoa, serta gula. Penemuan ini disempurnakan oleh Daniel Peter dan Henri Nestle yang menambahkan susu dan menjadikannya cokelat yang kita kenal sekarang.
Toilet Flush
Konsep toilet yang kita kenal sekarang adalah sebuah kreasi orang di era Victoria bernama Alexander Cumming di tahun 1775. Ia mematenkan toilet bernama s-bend yang memiliki konsep airlock berisi air di pipa yang bertugas menjebak bau agar tidak menguar.
Teknologi ini tidak diketahui banyak orang, sampai akhirnya London mengalami masalah bernama The great Stink pada tahun 1858. Ini adalah masalah bau limbah yang memenuhi kota.
Akhirnya toilet s-bend dibadukan dengan konsep awal septic tank jadi solusinya. Sayangnya bisnis ini dipasarkan oleh seseorang yang tidak berhubungan dengan penemunya langsung.
Pasteurisasi
Pada tahun 1856, seorang ilmuwan bernama Louis Pasteur diberi pekerjaan oleh produsen alkohol untuk mencari tahu apa yang menyebabkan alkohol mereka rasanya asam. Teorinya mengarah ke soal fermentasi, di mana awalnya fermentasi adalah proses kimia murni. Dari sini, Pasteur menemukan bahwa ragi adalah organisme hidup. Akhirnya ia mengembangkan teori fermentasi oleh bakteri.
Dengan teorinya yang menyebut bahwa mikroba akan mati ketika dipanaskan pada suhu tertentu, ia menemukan deretan temperatur yang tepat untuk pengawetan anggur untuk minuman serta pengawetan makanan kaleng.
Hal ini ia sebut pasteurisasi sekaligus ia patenkan. Proses ini paling berguna diaplikasikan untuk susu. Pasalnya, susu sapi mentah dikenal membawa tuberkulosis. Prosesnya mudah, hanya dipanaskan ke temperatur 72 derajat Celcius selama 15 hingga 20 detik. Korban TBC pun turun tajam pasca diproses dengan pasteurisasi.
Kereta Bawah Tanah
Kereta bawah tanah, atau kita kenal sekarang sebagai MRT, dan dikenal di negara lain sebagai Subway, The Underground, atau Metro, adalah moda transportasi masal yang disebut banyak pihak sebagai yang terbaik.
Konsep semacam ini dikenal pertama kali di London tahun 1866 silam. Sebuah lubang bawah tanah digali dengan cukup dalam sehingga tak mengganggu fondasi bangunan. Kereta yang digunakan adalah lokomotif uap konvensional. Akhirnya pada tahun 1890 kereta bawah tanah ini dibuka untuk perjalanan sejauh 5 kilometer.
Akhirnya, negara-negara lain menyusul. Budapest adalah yang pertama menyusul di tahun 1896, dilanjutkan Paris pada 1900, serta New York di 1904. Saat ini sudah ada lebih dari 150 sistem kereta bawah tanah. New York sendiri adalah yang terbesar dengan total 468 stasiun.
Radio
Meskipun radio kini sudah mulai tak populer pasca era internet, radio masih jadi bagian dari kehidupan banyak orang di dunia ini. Tentu saja, ini adalah salah satu penemuan era akhir 1800an dan awal 1900.
Perselisihan muncul antara siapa yang pertama kali merintis radio, terutama adalah Marconi dan Nikola Tesla.
Dulu, radio dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi perang dan jadi instrumen kunci yang tak cuma untuk informasi, namun juga komunikasi dan propaganda.
X-Ray
Pada tahun 1895, Wilhelm Conrad Roentgen menemukan apa yang kini dikenal sebagai X-Ray atau sinar X. Hal ini dia temukan ketika ia bekerja dengan tabung sinar katoda di laboratoriumnya. Ia memperhatikan bahwa kristal di dekat tabungnya bersinar, dan menyadari bahwa sinar tersebut dapat melewati beberapa benda.
Setelah beberapa kali percobaan, ia akhirnya menemukan bahwa sinar tersebut dapat melewati jaringan manusia namun tidak melalui tulang. Hal ini membuat banyak ilmuwan tertarik dan makin dikembangkan. Akhirnya terdorong penemuan roentgen yang digunakan oleh dokter bedah.
Saat ini roentgen masih sangat umum digunakan. Namun ketika itu, penggunaan masal dari roentgen ini masih belum dibarengi soal pengetahuan radiasi. Ketika itu, radiasi yang dipancarkan 1.500 kali ketimbang sekarang, dan menyebabkan pasien luka bakar dan rambut rontok.
(mdk/idc)