Amerika akan dilanda serangan hacker besar-besaran?
FBI memprediksi Amerika akan menerima gelombang cyber attack skala besar
Aksi peretasan Sony Pictures oleh hacker #GOP tidak hanya menggegerkan jagad Hollywood saja namun negara Amerika secara keseluruhan. Bahkan, serangan itu dianggap sebagai awal bencana hacking yang akan melanda Amerika.
"Aksi hacking yang menimpa Hollywood (Sony Pictures) hanyalah awal cyber attack skala besar yang ditujukan pada perusahaan di tanah Amerika," tulis FBI dalam laporannya.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Kenapa negara-negara tersebut sering menjadi sasaran hacker? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
Amerika memang diklaim menjadi sasaran terbaru cyber attack setelah dua kawasan lainnya, yaitu Asia dan Timur Tengah.
Menurut Gizmodo (01/12), FBI menyatakan bila perusahaan-perusahaan besar Amerika harus terus waspada terhadap kemungkinan aksi hacker skala besar yang akan menimpa mereka, termasuk kelahiran virus-virus baru yang dapat membuat hacker melancarkan cyber attack masif.
Saking bahayanya, para pengamat memprediksi bila virus-virus yang akan disebar oleh hacker dapat merusak data atau mengambil alih data yang ada di hard disk serta mencegah sebuah komputer untuk booting. Dengan begitu, para hacker bisa terus mengambil data dari komputer yang menjadi targetnya.
FBI pun akhirnya menyarankan bagi perusahaan yang menerima serangan cyber attack untuk segera menghubungi mereka agar tindakan awal terbaik bisa segera diambil. Hal ini juga dapat membantu FBI mencegah terjadinya kerusakan sistem lanjutan yang dapat menyebar ke seluruh jaringan server Amerika.
"FBI secara rutin menasihati perusahaan swasta akan bahaya berbagai macam ancaman dunia maya yang kami temukan saat investigasi. Kami juga memberikan data untuk mereka agar sistem jaringan perusahaannya bisa lebih mengenal ancaman yang mungkin muncul," ujar salah satu juru bicara FBI.
(mdk/bbo)