Anjing Ternyata Lebih Ekspresif Ketika di Dekat Manusia
Anjing ternyata lebih ekspresif ketika di dekat manusia. Hal ini berdasarkan penelitian dari University of Portsmouth yang dikutip Mashable, yang menunjukkan bahwa seperti kebanyakan manusia, hal yang sangat diinginkan anjing adalah perhatian.
Jika Anda ingin melihat anjing lebih ekspresif, cobalah untuk habiskan lebih banyak waktu di dekat mereka.
Hal ini berdasarkan penelitian dari University of Portsmouth yang dikutip Mashable, yang menunjukkan bahwa seperti kebanyakan manusia, hal yang sangat diinginkan anjing adalah perhatian.
-
Mengapa para ilmuwan menanam semangka di Antartika? Eksperimen ini tidak hanya berhasil membuktikan bahwa semangka dapat tumbuh di tempat terdingin di planet ini. Tetapi juga memberikan camilan pencuci mulut yang menarik bagi para ilmuwan yang tinggal di kondisi dingin Antartika.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di luar angkasa? Para ilmuwan telah menemukan dua bintang dengan sifat misterius. Benda langit ini memancarkan gelombang radio setiap 20 menit. Anehnya lagi ia berkedip dan mati saat berputar menuju maupun menjauh dari Bumi. Para ilmuwan berasumsi bahwa mereka mungkin mewakili objek bintang tipe baru.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di luar angkasa? Tim astronom pimpinan ilmuwan di Caltech, Amerika Serikat melaporkan penemuan air di luar angkasa. Mereka mengaku menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu.
Faktanya para ilmuwan di Dog Cognition Centre dari University of Portsmouth tadi baru-baru ini menemukan bahwa anjing lebih cenderung menunjukkan ekspresi wajah jika manusia memerhatikannya.
Dalam penelitian yang dipublikasikan lewat Scientific Reports ini, seorang pakar kognisi anjing, Dr. Juliane Kaminski bersama tinya menguji bagaimana ekspresi wajah anjing yang berubah dalam menanggapi empat faktor yang berbeda: manusia yang bersamanya atau berpaling darinya, dengan atau tanpa makanan.
Setelah melakukan percobaan pada 24 anjing dengan ras berbeda dengan rentang usia satu hingga 12 tahun, para periset mempelajari rekaman yang direkam menggunakan DogFACS, yang merupakan sistem coding yang membantu mengukur pergerakan otot dan struktur anatomi wajah anjing.
Akhirnya ditemukan bahwa anjing jadi lebih ekspresif saat seseorang menghadapi mereka, dibandingkan saat tubuh mereka dipalingkan.
Sementara makanan, tidak berdampak pada tingkah lakukan. Dengan kata lain, anjing lebih butuh perhatian.
Hal ini juga mendorong kesimpulan bahwa ekspresi wajah pada anjing tak hanya digunakan ketika mereka senang, namun digunakan juga ketika berkomunikasi.
(mdk/idc)