Aplikasireimburse Jojonomic dapat pendanaan setara Rp 200 miliar
Aplikasi Reimburse Jojonomic Dapat Pendanaan Setara Rp 200 Miliar. Layanan utama Jojonomic adalah sistem reimburse pengeluaran bisnis/pembuatan expense klaim karyawan secara digital. Pendanaan putaran kedua ini akan menghadirkan fitur-fitur baru untuk kepuasan pengguna.
Jojonomic, platform mobile expense reimbursement pertama di Asia Tenggara, mendapat pendanaan Seri A sebesar US$ 1,5 juta, sekitar Rp 200 miliar, baru-baru ini. Pendanaan ini dipimpin oleh Maloekoe Ventures, dengan partisipasi Golden Gate Ventures, Fenox Venture Capital, dan East Ventures. Pendanaan ini merupakan putaran kedua bagi Jojonomic, setelah pendanaan awal oleh East Ventures pada Oktober 2015.
Indrasto Budisantoso, CEO dari Jojonomic, menjelaskan dengan pendanaan baru ini, banyak hal-hal menarik terjadi di Jojonomic. "Kami mempunyai fitur-fitur baru yang akan diluncurkan dalam waktu dekat. Kami juga secara perlahan mulai menarik perhatian target pasar kami dan telah mengincar pasar lainnya," ujar Indrasto dalam rilisnya, kemarin.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Siapa yang mendorong literasi digital di Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Singapura meningkatkan kerja sama ekonomi digital? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Layanan utama Jojonomic adalah sistem reimburse pengeluaran bisnis/pembuatan expense klaim karyawan secara digital. Dengan sistem berbasis cloud dan teknologi OCR, pengguna dapat dengan mudah mengambil foto bukti pengeluaran mereka dengan aplikasi Jojonomic. Kemudian, aplikasi Jojonomic segera memprosesnya sehingga para manajer yang memberikan persetujuan dapat menandatangani secara digital melalui aplikasi atau dashboard Jojonomic di desktop secara realtime.
"Pelaku usaha di kawasan ini tidak mempunyai solusi digital yang sesuai dan mudah digunakan untuk memproses expense claim. Reimbursement manual dapat sangat menyulitkan, tapi Jojonomic membantu untuk mendigitalisasi proses tersebut sehingga pelaku bisnis dapat dengan cepat dan mudah menyetujui dan melakukan kontrol biaya yang dikeluarkan karyawan mereka," kata Indrasto.
Melalui dashboard, administrator dapat mengumpulkan semua pengeluaran yang belum dan sudah di-reimburse, mengirimkan pembayaran, dan menyimpannya di cloud. Jojonomic juga menyediakan fitur cash advance, yang bermanfaat dalam kasus perjalanan bisnis atau proyek terutama bagi karyawan yang belum memiliki kartu kredit korporat.
Selain itu, dashboard juga memberikan analisis otomatis bagi manajemen, memberikan informasi tentang perilaku pengeluaran, biaya, dan frekuensi reimbursement untuk kontrol yang lebih baik dan transparan bagi perusahaan. Berdasarkan penelitian dan testimonial dari klien Jojonomic, penggunaan sistem reimbursement otomatis dapat menghemat 70 persen waktu administrasi perusahaan.
Adrien Gheur, Co-founder dan Managing Partner dari Maloekoe Ventures, berpendapat, teknologi yang dikembangkan oleh Jojonomic menjadi solusi bagi masalah nyata, yaitu proses reimbursement. "Kami percaya kepada masa depan untuk sistem SaaS B2B di negara dan kawasan ini. Dalam hal ini, kami juga terkesan dengan tim Jojonomic dan apa yang dicapainya."
Vinnie Lauria, Managing Partner Golden Gate Ventures, berpendapat senada. Kata dia, usaha kecil dan menengah di Indonesia mulai terdigitalisasi dengan cepat dan mereka membutuhkan solusi yang dapat membantu dalam transisi ini.
Baca juga:
Tuai kecaman, Grab buka suara soal video iklan 'Pilih Aman'
Grab raih pendanaan Rp 9,8 triliun, tingkatkan ekspansi di Indonesia
Presiden Jokowi hingga Ridwan Kamil bakal bagi ilmu di IdeaFest 2016
Jojonomic raih investasi USD 1,5 juta fokuskan ke UKM
Bangsacerdas, cara belajar online yang miliki banyak fitur