Awas jangan dekat-dekat! Ini 5 benda paling bikin manusia kecanduan
Benda-benda ini banyak ditemukan di sekitar kita
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah pengguna narkoba di Indonesia tahun 2014 lalu mencapai 4,2 juta lebih. Dari jumlah itu, 50 orang meninggal setiap harinya.
Ya, kecanduan adalah salah satu dampak paling berbahaya dari mengonsumsi narkoba. Narkoba mampu menimbulkan euforia, halusinasi, dan perasaan puas akibat produksi dopamin atau hormon 'bahagia' yang berlebihan. Di sisi lain, efek dopamin untuk membuat seseorang merasa bahagia akan berkurang. Hasilnya, pengguna narkoba akan terlihat depresi, tanpa semangat, dan muram.
-
Siapa ilmuwan terbaik di Universitas Gadjah Mada berdasarkan AD Scientific Index 2024? Universitas Gadjah Mada Jumlah ilmuwan dalam indeks : 497Ilmuwan terbaik dalam institusi : Abdul Rohman
-
Bagaimana AD Scientific Index menentukan peringkat universitas terbaik di Indonesia? AD Scientific Index menggunakan sistem pemeringkatan yang unik dengan menganalisis sebaran ilmuwan dalam suatu institusi menurut persentil 3, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90.
-
Kapan kata pengantar dianggap penting dalam karya ilmiah? Meski bukan bagian dari isi, namun dalam suatu karya ilmiah, kata pengantar bukan sebuah formalitas.
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
-
Universitas terbaik apa yang menempati peringkat pertama di Indonesia versi AD Scientific Index 2024? Dalam daftar University Rankings 2024 AD Scientific Index yang mencakup 2.227 kampus, UGM, UTI (Universitas Teknokrat Indonesia), dan Undip berhasil menempati peringkat tertinggi sebagai universitas terbaik di Indonesia.
-
Apa saja yang termasuk dalam populasi penelitian? Populasi bukan hanya manusia tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain.
Untuk kembali 'bergairah' lagi, mereka harus terus mengonsumsi narkoba dengan dosis lebih tinggi dan lebih tinggi lagi. Pertanyaannya, apakah penasaran benda-benda apa saja yang paling bisa membuat manusia ketagihan? Dari penelitian David Nutt di tahun 2007, terungkap 5 benda yang menurut ilmuwan paling adiktif.
Nikotin
Penelitian membuktikan bila pemberian nikotin pada tikus bisa meningkatkan level dopamin di otak mereka hingga 25-40 persen. Nikotin sendiri adalah zat 'candu' utama pada tembakau, bahan utama rokok.
Saat seseorang menghirup sebatang rokok saja, nikotin akan langsung terserap lewat paru-paru dan diedarkan ke otak. Bukti mencengangkan dari kecanduan nikotin bisa dilihat di Amerika, di mana dua per tiga warga di sana yang mencoba merokok akhirnya kecanduan.
Selain itu, rokok juga disebut membunuh 8 juta orang di dunia per tahun. WHO mencatat bila kecanduan nikotin membuat jumlah perokok meningkat hingga 1 miliar orang di berbagai penjuru Bumi.
Barbiturat
Mungkin Anda cukup asing dengan 'barbiturat', namun tentu tidak asing dengan obat penenang. Ya, keduanya adalah zat yang sama yang dipakai untuk meredakan kecemasan atau obat tidur.
Masalahnya, zat jenis ini termasuk zat adiktif yang banyak dijual bebas di pasaran. Oleh sebab itu, ilmuwan mengkategorikannya zat paling adiktif nomor 4 di dunia.
Barbiturat bekerja dengan mengganggu pengiriman rangsangan ke otak, dan berakhir pada berhentinya fungsi kerja beberapa bagian otak sementara. Pada dosis ringan, barbiturat menyebabkan euforia sesaat mirip mengonsumsi narkoba.
Sementara pada dosis tinggi, barbiturat bisa sangat berbahaya karena mampu mematikan fungsi pernapasan dan berujung pada kematian. Barbiturat di dunia medis kerap dipakai untuk pembiusan atau obat epilepsi. Konsumsi barbiturat bersama alkohol bisa sangat mematikan.
Kokain
Pada eksperimen terhadap hewan, kokain mampu meningkatkan level dopamin otak hingga 2-3 kali lipat dari normal. Tak aneh bila akhirnya zat adiktif ini jadi nomor 3 dalam daftar.
Kokain berbentuk kristal diklaim jauh lebih bikin ketagihan dibanding kokain serbuk. Sekitar 21 persen orang yang menggunakan kokain di kemudian hari 100 persen akan ketagihan.
Pada dasarnya kokain menipu otak dan mematikan pengaturan jumlah dopamin yang diproduksi. Dari sini lah awal dari produksi dopamin berlebihan dan munculnya gejala kecanduan. Parahnya, saat ini diperkirakan ada 14-20 juta lebih penikmat kokain di dunia.
Alkohol
Alkohol tercatat sebagai zat candu nomor dua di dunia dengan skor 2.2, dari skor maksimal 3. Dari penelitian lab terungkap bila alkohol mampu menaikkan level dopamin otak sampai 40-360 persen. Semakin banyak alkohol yang diminum, semakin tinggi kenaikan dopamin.
22 Persen orang yang mengonsumsi alkohol akan mengalami kecanduan dalam jangka waktu tertentu, tingkat 'keberhasilan' kecanduan juga meningkat akibat alkohol mudah dibeli dengan bebas.
Berdasarkan penelitian WHO, 2 miliar orang yang mengonsumsi alkohol di tahun 2002, dan 3 juta orang di antaranya meninggal di tahun 2012. Bahkan, ilmuwan menyatakan alkohol adalah zat adiktif paling berbahaya nomor satu di dunia.
Heroin
Ya, heroin adalah zat paling bikin kecanduan nomor satu di dunia menurut tim ilmuwan David Nutt. Skor 'candu'nya adalah 2,5 poin dari skor maksimal 3. Sudah kelihatankan seberapa bahayanya?
Penelitian terhadap hewan juga menunjukkan bila heroin mampu meningkatkan level dopamin otak hingga 200 persen! Celakanya, hanya diperlukan dosis 5 kali di atas normal agar heroin bisa membunuh manusia. Tak aneh bila banyak sekali korban overdosis (OD) hari heroin.
Soal bahaya, heroin menempati posisi kedua zat adiktif paling berbahaya di dunia. Di sisi lain, heroin juga jadi narkoba paling dicari dengan potensi pasar puluhan ribuan triliun rupiah di seluruh dunia. Ironis bukan?
Sumber: Business Insider, BNN
(mdk/bbo)