Begini Respons Menkominfo saat Ditanya Kantor X di Indonesia
Pemerintah sedang mengkaji langkah strategis agar X membuka kantor di Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi memberikan tanggapan tentang kantor X di Indonesia. Budi mengungkapkan bahwa saat ini Kementerian masih melakukan kajian yang menyeluruh terkait langkah-langkah strategis perusahaan milik Elon Musk itu.
“Khusus X, Pak Dirjen lagi mengkaji secara komprehensif langkah-langkah yang strategis untuk X,” kata Budi kepada media di Kantor Kominfo, Kamis (10/10).
- Respons Kemenag soal Wacana Pembentukan Kementerian Haji di Kabinet Prabowo-Gibran
- Respons Istana soal Sejumlah Kerabat Jokowi Berposisi Strategis di BUMN
- Ini Respons Menkominfo Budi Arie saat Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi di Kabinet Prabowo-Gibran
- Kominfo Sebagai Katalis Komunikasi dan Jejaring Informasi Sehat di NTB
Namun, saat didesak lebih lanjut mengenai kejelasan langkah-langkah apa yang dimaksud, Ia menekankan bahwa harus menunggu hingga kebijakan tersebut siap untuk diumumkan kepada publik.
“Tunggu dong, kalo udah dibocorin nanti dimatengin dulu. Nanti waktunya, pasti diomongin ke temen-temen (media-red),” jawab Budi.
Persetujuan pembukaan kantor X di Indonesia tentu tidak lepas dari persetujuan pemiliknya, Elon Musk. Mengenai respons dari Elon Musk terkait pembukaan kantor X di Indonesia, Ia mengaku pihaknya belum menerima tanggapan resmi dari Musk atau perwakilan X terkait hal ini.
“Belum, belum,” jelas Budi.
Menkominfo juga turut menyinggung keadilan pada platform-platform digital di Indonesia yang memiliki perwakilan di Indonesia. Menurutnya, dengan sebuah platform memiliki kantor atau perwakilan di Indonesia, itu akan lebih memudahkan komunikasi untuk menangani masalah, dibanding platform yang tidak memiliki kantor seperti X.
“Gak adil buat platform yang lain dong. Platform lain kan ada perwakilannya di Indonesia, jadi kalo ada apa-apa, lebih gampang komunikasinya,” tambahnya.
Sebelum Twitter berganti nama menjadi X, mereka sempat mempunyai kantor di Indonesia. Namun pasca Twitter dibeli Elon Musk, tidak ada lagi perwakilan mereka di negara ini.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia