Belum ada pengganti Gatot, Kominfo dalam bahaya
Gatot hari ini resmi meninggalkan Kemenkominfo karena diangkat menjadi Deputi di Kemenpora
Gatot Sulistiantoro Dewa Broto merupakan sosok humas yang sangat dikenal baik oleh industri maupun peh kalangan media. Pembawaannya yang ramah dan rendah hati membuatnya tak tergantikan oleh siapapun.
Nama Gatot tidak asing bagi komunitas teknologi informasi dan penyiaran, sebab lelaki satu ini merupakan Kepala Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, yang sebelumnya juga adalah Kepala Humas Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi.
-
Apa yang dikatakan Menteri AS tentang Kominfo dalam berita hoaks yang beredar? Judul berita itu mencatut situs berita Liputan6.com, berjudul; "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina."
-
Kenapa Dirjen APTIKA Kominfo mundur? Keputusan itu diambil sebagai bentuk tanggung jawab moral atas insiden penyanderaan data di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya.
-
Bagaimana cara Kominfo menangani isu hoaks? Tim AIS Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses atas konten yang teridentifikasi sebagai isu hoaks.
-
Kenapa Kominfo fokus menangani hoaks kesehatan? Isu yang berkaitan dengan penyebaran Covid-19 masih mendominasi dalam kategori ini. Selain itu ada banyak informasi yang menyesatkan berkaitan dengan obat-obatan dan produk kesehatan.
-
Bagaimana Kominfo menyebarkan pesan pencegahan judi online? Berikut deretan pantun yang dikirim Kominfo kepada pengguna seluler sebagai pencegahan judi online: Judi Online Kesenangan Fana. Keluarga Dapat Bencana.Bersikaplah Bijaksana.Agar Hidup Tak Merana.#StopJudiOnline
-
Kenapa Kemkominfo mendorong kemajuan teknologi? “Kami lakukan untuk mendorong kemajuan teknologi dan ekonomi bangsa yang lebih baik dan membuka berbagai ruang bagi masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
Setelah sekian lama mengabdi di bawah bendera Kominfo, Gatot hari ini resmi meninggalkan Kementerian yang dipimpin Tifatul Sembiring karena diangkat menjadi Deputi di Menteri Pemuda dan Olah Raga.
Oleh Menteri Pemuda dan Olah Raga Roy Suryo, Gatot diangkat menjadi Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan. Gatot Sulistiantoro Dewa Broto masuk menggantikan Lalu Wildan yang sebelumnya sebagai Deputi V. Gatot dilantik bersama beberapa pejabat Eselon I di lantai III, kantor Kemenpora, Jakarta.
Pada sambutannya Roy Suryo juga mengucapkan terima kasih kepada semua pejabat Eselon I yang dilantik hari ini.
"Perubahan ini dilakukan untuk penyegaran agar kinerja kemenpora di tahun berikutnya bisa lebih baik. Terima kasih kepada Bapak dan Ibu semua yang sudah hadir dalam pelantikan ini. Kepada para pejabat Eselon I yang dilantik ini merupakan amanah baru untuk menambah kinerja kementerian ini ke depan lebih baik lagi. Jadi kepada semua pejabat saya ucapkan selamat," kata Menpora.
Sebagai Juru Bicara Kementerian Kominfo, Gatot sendiri sudah lima kali memperoleh penghargaan sebagai Juru Bicara Pemerintah Terbaik versi Majalah Marketing MIX/SWA Media Group.
Usai pelantikan Gatot menyatakan siap menjalankan tugas sesuai dengan kewenangan yang ada. "Tugas ini adalah amanah. Kami akan berusaha menjalani tugas ini sesuai dengan aturan dan kewenangan yang ada," ujar Gatot.
Diungkapkannya, sebenarnya dirinya diminta bergabung di Kemenpora sejak tahun lalu. Namun, Gatot belum bisa langsung bergabung, karena masih ditahan Menkominfo mengingat tenaga dan pikirannya masih dibutuhkan di Kementerian Kominfo.
Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Setyanto P. Santosa mengatakan seharusnya Kominfo merasa kehilangan tenaga yang profesional seperti pak Gatot dan harus ada upaya untuk mempertahankan keberadaannya di Kominfo dengan menyiapkan posisi/eselon yang lebih tinggi.
"Karena selama ini kan yag bersangkutan sudah berperan dengan baik menjadi 'bumper' nya Menkominfo dan berhasil..... anyway, selamat menempuh karir di medan juang yang baru semoga sukses dan membawa berkah untuk bangsa , negara dan keluarga, aamiin," ujarnya.
Ha berbeda diungkapkan Sekjen Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Sapto Anggoro yang menyebut Kominfo harus segera menetapkan pengganti pak Gatot.
"Kalau belum ada sangat berbahaya, karena menyangkut juga kelangsungan industri TI, internet, dan telekomunikasi," katanya.
(mdk/dzm)