Bill Gates sebut Masa Jaya ChatGPT Segera Berakhir, Ini Alasannya
Ada alasan di balik pendiri Microsoft mengatakan hal itu.
Ada alasan di balik pendiri Microsoft mengatakan hal itu.
Bill Gates sebut Masa Jaya ChatGPT Segera Berakhir, Ini Alasannya
Pendiri Microsoft, Bill Gates terang-terangan menyebut kecerdasan buatan (AI) GPT-5 tidak akan mengalami banyak kemajuan dari versi sebelumnya.
Pernyataan ini seperti dilaporkan dari The Indian Express, Jumat (27/10).
- Bill Gates sebut AI Bisa Pangkas Waktu Kerja Karyawan Jadi Tiga Hari
- Sudah Diuji di Indonesia, Ini Asal Usul Nyamuk Bill Gates dan Risikonya Bagi Manusia
- Bill Gates Pendiri Microsoft Pernah Khawatir bila Gaji yang Diberikan ke Karyawannya Tak Cukupi Kebutuhan
- Bill Gates Dulu Tukang Begadang, Gara-gara Peristiwa Ini Dia Tidur Lebih Awal
Menurut Gates, saat ini teknologi GPT sudah berada pada puncaknya. Perkembangan AI Generatif itu diyakininya sudah mencapai batas maksimal.
Peluncuran ChatGPT oleh OpenAI pada November tahun lalu memang merupakan momen penting dalam perkembangan kecerdasan buatan.
Model bahasa besar OpenAI (seri GPT) saat ini menggerakkan serangkaian pengembangan AI di berbagai industri.
Lompatan benchmark dari GPT-2 ke GPT-4 juga dipuji Gates sebagai terobosan yang luar biasa.
Kehebatan inilah yang membuat Gates beranggapan bahwa perusahaan OpenAI ini sudah berada pada puncaknya.
OpenAI akan sulit untuk mengharapkan perkembangan yang signifikan di GPT-5.
Meski begitu, Gates mengaku kalau prediksinya bisa saja salah.
Teknologi AI ‘Sulit Dipahami’
Bill Gates menyatakan cara kerja teknologi AI harus diakui masih membuat banyak orang bingung mengenai cara kerjanya. Menurutnya, teknologi AI yang kompleks memang masih membuatnya bersifat seperti “black box” yang sulit untuk dipahami.
Sementara mengenai Artificial General Intelligence (AGI), Bill Gates menyatakan bahwa sulit mengetahui kapan teknologi ini akan datang.
Namun ketika akhirnya teknologi ini datang, mungkin akan menjadi perkembangan yang besar bagi kehidupan umat manusia.
AGI sendiri adalah Kecerdasan Buatan Umum, merujuk pada tingkat kecerdasan buatan untuk melakukan tugas-tugas intelektual yang umumnya memerlukan kecerdasan manusia.
AGI memiliki kemampuan untuk belajar dan beradaptasi terhadap berbagai tugas tanpa perlu diprogram ulang untuk setiap tugas baru.
AI yang dimiliki saat ini adalah AI yang cenderung ‘lemah’ dan ‘khusus’, karena memiliki batasan dalam jenis tugasnya. AGI, setelah berhasil dikembangkan, dapat menjadi kecerdasan buatan yang lebih serbaguna.