'Bukan Anonymous Australia yang serang situs Indonesia'
Hal ini disampaikan @Op_Australia.
Baru saja muncul sebuah pemberitaan bahwa Anonymous Australia telah lancarkan serangan ke situs Indonesia. Namun, sebuah sumber menyatakan bahwa Anonymous Australia bukanlah pelakunya.
Pantauan merdeka.com (15/11), akun Twitter @Op_Australia membantah bahwa Anonymous Australia telah mengambil beberapa database di situs Angkasa Pura, situs-situs pendidikan dan banyak website lain yang tidak dirinci daftarnya.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Bagaimana Anonymous melakukan serangan terhadap situs web Gereja Scientology? Anonymous merupakan sebuah grup hacker yang aktivitas peretasannya berpusat untuk tujuan penegakan keadilan sosial. Salah satu operasi peretasan yang dilakukan Anonymous adalah peretasan terhadap berbagai situs web Gereja Scientology, yang diklaim telah melakukan penyensoran terhadap tulisan yang mengkritik Gereja tersebut, dengan melakukan serangan serangan penolakan layanan secara terdistribusi (DDoS).
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
Tidak hanya meretas situs saja, ada banyak akun kartu kredit dan password yang berhasil mereka bobol. Selain itu, Anonymous Australia mengklaim telah mencuri data sekaligus password Facebook milik orang Indonesia.
Namun, @Op_Australia kemudian membantah bahwa Anonymous Australia yang melakukannya. Dalam sebuah tweet, dijelaskan beberapa bukti bahwa Anonymous Australia bukanlah pelakunya.
"Itu sama sekali bukan dari Anonymous Australia, Apa kalian perhatikan kemampuan Bahasa Inggrisnya yang lemah itu?," tulis @Op_Australia.
Hal ini kemudian dipertegas dengan sikap mereka yang takkan menyerang situs pendidikan. "Sama sekali bukan dari Anonymous Australia, kami tak menyerang situs edukasi, jadi, terserah bagi siapa saja yang ada di Indonesia, jangan terus menyalahkan kami," tegasnya.
Sebelumnya, Anonymous Australia disebut marah dan mulai serang website di Indonesia.
(mdk/nvl)