Bunga mawar kini punya teknologi canggih seperti manusia
Sebuah penelitian di University of Swedia, menambahkan sirkuit elektronik pada bunga mawar
Teknologi yang disisipkan pada bagian dalam tubuh manusia memang tidak asing. Banyak teknologi untuk medis seperti alat pacu jantung yang sudah banyak direalisasikan. Namun, bagaimana jika teknologi ini disisipkan ke dalam bunga?
Sebuah penelitian di University of Swedia, menambahkan sirkuit elektronik pada bunga mawar. Para peneliti menemukan polimer yang disebut dengan Pedos-S yang bisa masuk ke sistem vaskular mawar, seperti bunga yang mengisap air ketika di simpan di dalam vas bunga.
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Siapa yang memuji penelitian ini? T. Thang Vo-Doan, seorang insinyur di Universitas Queensland, Australia, yang telah bekerja secara independen pada serangga cyborg, memuji penelitian ini karena pengaturannya yang sederhana.
Setelah polimer ini masuk pada bagian xilem, sinyal listrik akan dikirim, tetapi tanaman ini masih tetap mendapatkan nutrisi dan air yang dibutuhkan. Ya, tanaman memang secara alami mengandung zat elektrolit yang bisa membawa muatan listrik.
Dengan menghubungkan kabel ke elektrolit, para peneliti bisa membuat blok dasar dari sistem komputer. Polimer yang sama juga bisa membuat tampilan warna pada daun mawar berubah.
Ketika teknologi ini di dalam tanaman, peneliti bisa mengubah tampilan makhluk hidup yang belum pernah ada sebelumnya. Tidak hanya itu, peneliti juga bisa memantau kesehatan tanaman jauh lebih detail. Jadi, manusia bisa menyelamatkan berbagai tanaman yang ada.
Sumber: popsci.com
Baca juga:
Berat badan pria ternyata mempengaruhi penerimaan di tempat kerja
Google Doodle peringati penemuan 'Lucy', leluhur manusia dari Afrika
Tanaman asal Indonesia ini buat manusia ingin bunuh diri!
Hati-hati! Ternyata awal usia 40 adalah masa paling tidak bahagia
Pria jauh lebih baik kepada wanita berambut panjang