Dahsyatnya virus Korea Utara yang lumpuhkan Sony Pictures
Virus komputer tersebut diketahui hanya menyerang komputer berbasis Windows saja
Kasus peretasan Sony Pictures semakin hari semakin menarik saja. Virus yang dijadikan senjata hacker untuk melumpuhkan Sony pun kini menjadi sorotan. Seperti apa kehebatannya?
Percaya atu tidak, saking hebatnya virus ini, juru bicara dari Sony bahkan mengatakan bila virus yang dipakai oleh hacker untuk menyerang mereka 'sangat canggih'. FBI pun mendeskripsikan virus tersebut sebagai malware penghancur yang dapat memusnahkan semua data yang ada di komputer berbasis Windows, Ars Technica (04/12).
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Mengapa hacker meretas kamera HP dan laptop? Penjahat dunia maya kini dapat dengan mudah meretas kamera ponsel atau laptop dan merekam aktivitas penggunanya secara diam-diam.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
Bahkan, memo yang dibuat oleh FBI juga menyatakan bila virus yang disebut 'wiper' itu dapat menyebarkan dirinya lewat jaringan berbagi data agar bisa langsung menyerang server utama Windows.
Setelah itu, virus tersebut akan mengacak-acak atau mencuri data semua sistem yang berhasil dia infeksi sambil terus 'berkomunikasi' dengan hacker pengirimnya.
FBI atau hali komputer dari Sony pun diklaim masih belum bisa melindungi komputer-komputer publik atau perusahaan agar tidak terkena serangan virus wiper. Sebab, virus tersebut baru akan terdeteksi saat benar-benar diaktifkan oleh si hacker atau penghancuran data oleh si virus sudah dimulai.
Namun, publik bisa sedikit bernapas lega sebab beberapa sumber juga menyatakan bila untuk bisa pertama kali menanamkan virus ini pada jaringan komputer Windows, harus dilakukan kontak secara fisik alias offline. Oleh sebab itu, Sony Pictures sebelumnya mencurigai ada pihak dalam yang ikut berperan dalam kasus hacking yang menimpa mereka.
Lebih lanjut, Re/code menyatakan bila Sony Pictures sudah bersiap untuk mengumumkan keterkaitan virus tersebut dengan Korea Utara. Ya, mereka menemukan kemiripan virus 'wiper' yang dikirim oleh hacker #GOP dengan virus yang dikirim oleh hacker Korea Utara untuk menyerang perusahaan-perusahaan di Korea Selatan.
Baca juga:
Amerika akan dilanda serangan hacker besar-besaran?
Gara-gara hacker #GOP? 5 Film baru Sony beredar di dunia maya
Hacking besar-besaran Sony dilancarkan oleh Korea Utara?
Hacker #GOP berhasil bobol Sony, sebabkan kelumpuhan global!