Data Center Kedua EDGE DC Diresmikan, Segini Investasinya
Data Center EDGE DC 2 punya kapasitas 23 MW. Berikut duit yang harus dikucurkan sebagai investasi.
Data Center EDGE DC 2 punya kapasitas 23 MW. Berikut duit yang harus dikucurkan sebagai investasi.
Data Center Kedua EDGE DC Diresmikan, Segini Investasinya
Pada hari Rabu, (28/2), telah diluncurkan pusat data (data centre) milik PT Ekagrata Data Gemilang (EDGE DC) yang bernama EDGE2 di kawasan Kuningan Mulia, Jakarta Selatan.
Seperti namanya, fasilitas EDGE2 merupakan pusat data kedua milik EDGE DC setelah mereka meresmikan EDGE1 pada tahun 2021 silam di lokasi yang berdekatan, hanya berjarak kurang dari 3km.
-
Bagaimana Brain Cipher menyerang data center? “Dalam kasus ini, serangannya sangat mudah sehingga kami hanya memerlukan sedikit waktu untuk membongkar data dan mengenkripsi beberapa ribu terabyte informasi,” jelasnya.
-
Kenapa Brain Cipher memilih menyerang data center? “Mengapa kami menyerang pusat data? Seperti yang Anda ketahui, pusat data adalah industri teknologi tinggi yang membutuhkan investasi besar, dan setiap orang yang menjalankan bisnis ini harus mengetahui hal ini,” tulis Brain Cipher dalam akun dark webnya dikutip dari unggahan X Stealthmole, Kamis (4/7).
-
Dimana Ruijie Networks menerapkan solusi Data Center Network dan SD-WAN Enterprise? Solusi lain yang ditawarkan adalah Data Center Network dan SD-WAN Enterprise yang diterapkan di instansi pemerintah, cabang perusahaan besar, dan rantai toko retail besar.
-
Dimana Telkom membangun Hyperscale Data Center? Telkom membangun Hyperscale Data Center di Batam sebagai bagian dari roadmap plan digitalisasi dan mengoptimalkan kemitraan strategis antar pemain global dan regional di kawasan ASEAN.
-
Apa yang dikembangkan oleh Telin dan SingTel untuk meningkatkan konektivitas data center? Anak perusahaan Telkom Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) dan Singtel mengumumkan penandatanganan Nota Kesepahaman untuk mengembangkan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) baru yang menghubungkan Singapura dan Batam, Indonesia, yang berada dalam Konsorsium INSICA (Indonesia Singapore Cable System) yang baru dibentuk.
-
Mengapa NeutraDC berkomitmen untuk memperkuat ekosistem infrastruktur data center? Penyedia bisnis data center milik Telkom Indonesia yang telah memiliki reputasi sebagai pemimpin dalam industri telekomunikasi, NeutraDC berkomitmen untuk memperkuat ekosistem infrastruktur data center sebagai langkah strategis dalam membaca peluang kebutuhan AI Enabler di pasar B2B.
Fasilitas kedua milik EDGE DC ini, mempunyai IT Load atau kapasitas daya yang hampir empat kali lipat dari EDGE1, yaitu 23 megawatt (MW). Selain itu, kehadiran lebih dari 3.400 rak dalam fasilitas EDGE2 juga membuatnya bisa menampung ribuan data dari para pelanggannya. Dengan hal tersebut, EDGE2 menjadi pusat data paling besar di Jakarta.
CEO EDGE DC, Stephanus Oscar, mengatakan bahwa kehadiran EDGE2 merupakan “manifestasi dari komitmen mereka untuk mendukung infrastruktur digital. Selain untuk menyimpan data, EDGE2 juga dilengkapi oleh infrastruktur terdepan untuk memenuhi kebutuhan hyperscale dan mendukung kecerdasan buatan (AI) yang meningkat.
“Untuk memastikan bahwa berbagai layanan yang disediakan dapat berjalan tanpa gangguan, sekalipun terdapat force majeure, EDGE2 menyediakan Dual Power Source PLN Platinum dengan waktu aktif yang terjamin disertai dengan berbagai genset yang siap dipakai, beserta sistem pengaman kebakaran yang berlapis,”
CEO EDGE DC, Stephanus Oscar.
Donauly Situmorang, Director Indonet, mengatakan bahwa kehadiran EDGE2 merupakan salah satu cara EDGE DC untuk memberikan solusi bagi para pelanggannya. EDGE2 “diharapkan dapat memberikan alternatif solusi untuk customer dengan latensi rendah,” ucap Dona yang juga hadir dalam acara peluncuran.
Nilai Investasi
Untuk membangun EDGE2, pihak EDGE DC tidak menyebutkan angka pasti dari nilai investasi yang dikeluarkan. Akan tetapi, dalam sesi bersama awak media, Oscar mengatakan bahwa rata-rata biaya pembangunan pusat data berkisar antara USD 9-10 juta per MW.
Dalam hal ini, biaya pembangunan EDGE2, yang mempunyai kapasitas 23 MW, akan berkisar di rentang angka USD 207-230 juta. Namun, dalam kesempatan yang sama, Oscar juga mengatakan bahwa pembangunan EDGE2 memakan biaya di bawah rata-rata.