Deretan Eksperimen Nikola Tesla yang Tak Pernah Dilanjutkan, Alasannya Dianggap Membahayakan Kehidupan
Berikut adalah reka cipta Nikola Tesla yang dianggap membahayakan kehidupan.
Berikut adalah reka cipta Nikola Tesla yang dianggap membahayakan kehidupan.
Deretan Eksperimen Nikola Tesla yang Tak Pernah Dilanjutkan, Alasannya Dianggap Membahayakan Kehidupan
“Sepertinya saya selalu berada di depan zaman saya,” renung insinyur dan fisikawan Serbia-Amerika, Nikola Tesla dikutip dari History, Senin (18/9).
Meskipun penemu eksentrik ini memelopori kemajuan di bidang radio, televisi, motor, robotika, dan kelistrikan—termasuk teknologi arus bolak-balik yang banyak digunakan saat ini—dia juga sempat mengajukan beberapa ide yang lebih aneh.
Sayangnya, di balik itu semua ada beberapa hasil ciptaannya yang sengaja disembunyikan karena teknologinya dianggap berbahaya dan melampaui batas umat manusia.
Berikut adalah hasil eksperimen Tesla yang dihentikan:
-
Kapan Nikola Tesla meninggal? Nikola Tesla meninggal pada 7 Januari 1943, di lantai 33 Hotel New Yorker di Manhattan.
-
Apa kebiasaan aneh Nikola Tesla? Tesla diduga menderita OCD atau gangguan obsesif kompulsif, di mana dia menolak menyentuh apapun yang kotor. Dia juga terobsesi dengan angka 3. Bahkan ia disebut suka mengelilingi sebuah gedung sebanyak 3 kali sebelum memasukinya.
-
Bagaimana Nikola Tesla meramalkan adanya teknologi nirkabel? Obsesi Nikola Tesla pada teknologi nirkabel menghasilkan beberapa penemuan dan teori yang berfokus pada transmisi data tanpa kabel. Dia dengan berani meramalkan bahwa suatu hari nanti akan mungkin untuk mengirimkan sinyal telepon, dokumen, musik, dan video ke seluruh dunia menggunakan teknologi nirkabel.
-
Apa penyebab kematian Nikola Tesla? Dia berusia 86 tahun dan telah tinggal di kamar hotel kecil itu selama beberapa dekade. Penyebab kematiannya adalah trombosis koroner.
-
Kapan Nikola Tesla melakukan demonstrasi perahu yang dikendalikan secara nirkabel? Pada tahun 1898, sebagai bukti konsepnya, Tesla melakukan demonstrasi perahu yang dikendalikan secara nirkabel.
-
Di mana Nikola Tesla merawat merpati yang terluka? Ketika ia tinggal di sebuah hotel, Tesla bahkan sering sekali membuka jendela kamar hotelnya agar merpati bisa berkunjung kapanpun mereka mau. Hal tersebut yang terkadang membuat kamar sang ilmuwan berantakan.
Mesin Gempa
Kala, itu ia sedang mencoba untuk menyalakan osilator buatannya, akan tetapi nasib berkata lain. Hal ini justru menimbulkan kegaduhan karena getaran yang dihasilkan sangat kencang dan menyebabkan tanah berguncang.
Akibatnya, polisi dan ambulans tiba di lokasi kejadian. Namun, setelah itu permasalahan tersebut diatasi dengan Tesla menyuruh asisten nya tetap diam dan memberitahu polisi bahwa itu adalah peristiwa gempa bumi.
Foto: Wikimedia Commons/Henry Cochrane
Thought Camera
Setelah itu apa yang ada di dalam pikiran penggunanya akan terbaca dan fotonya akan diproyeksikan ke dalam layar. Jika eksperimen ini benar-benar dilanjutkan, maka menurut Tesla setiap orang akan seperti buku terbuka karena pikirannya dapat dengan mudah dibaca melalui kamera.
Foto: kalerkantho via InterestingEngineering
Energi Nirkabel
Jaringan kemudian dikirim menggunakan Bumi untuk menghantarkan sinyal. Pada saat pekerjaan ini dimulai, Tesla ingin mengadaptasinya dengan teknologi yang lebih bagus yaitu, dengan mentransmisikan jutaan volt listrik melalui udara.
Sayangnya, idenya kemudian ditolak oleh Morgan, karena ia merasa bahwa ide Tesla kali ini berkemungkinan akan melumpuhkan atau menghilangkan sektor pembangkit energi lainnya. Setelah mendapat penolakan, akhirnya Tesla meninggalkan proyek tersebut pada 1906 sebelum proyek tersebut beroperasi.
Mesin Gelombang Pasang Buatan
Alat ini digunakan untuk membalikan armada musuh, karena ketika ledakan muncul maka akan menyebabkan gelombang yang sangat besar. Akan tetapi, penemuan ini tidak digunakan kembali karena berubah menjadi pengembangan senjata nuklir.
Pesawat Supersonik Bertenaga Listrik
Tesla mengatakan bahwa konsep dalam temuannya adalah pesawat yang ditenagai oleh listrik, sehingga pesawat tidak perlu lagi membawa bahan bakar ketika mengudara.
Temuannya juga akan menciptakan pesawat dengan kecepatan tinggi. Bahkan, jarak dari New York ke London hanya memakan waktu 3 jam.
Foto: Frank R. Paul/Wikimedia Commons
Death Beam
Death beam ini digunakan dengan cara menyebarkan pancaran partikel melalui udara dengan tekanan tinggi. Setelah tersebar partikel cahaya ini mampu membunuh jutaan orang sekaligus. Oleh karena itu awak media menamainya sebagai “sinar kematian.”
Foto: Wellcome Collection