Abu Jenazah Nikola Tesla Sempat Memicu Perselisihan antara Ilmuwan dengan Kaum Religius
Kehidupan Nikola Tesla selalu memantik perhatian. Bahkan saat dirinya meninggal dunia pun tak luput dari sorotan mata banyak orang.
Nikola Tesla merupakan salah seorang penemu yang paling penting di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Tesla menjadi pelopor di beberapa bidang sains, seperti bidang listrik, radio, dan sinar-x.
Sebagai hasil dari karyanya, Tesla mempunyai lebih dari 300 paten di seluruh dunia untuk berbagai ciptaannya, termasuk untuk komunikasi nirkabel, kendali jarak jauh, dan lampu pendar.
Lahir di Kroasia pada tahun 1856, yang saat itu termasuk dalam Kekaisaran Austria, Tesla beremigrasi ke Amerika Serikat (AS) setelah menempuh pendidikan di negaranya.
Di AS, Tesla bekerja untuk Thomas Alva Edison, seorang penemu, sebelum akhirnya berselisih dan keduanya saling bersaing.
Melansir The Guardian, AFP, dan Museum Nikola Tesla, dan The Franklin Institute, Rabu (26/6), Tesla meninggal dunia sendirian di sebuah hotel di New York, AS pada 7 Januari 1943, ketika ia telah menjadi warga negara AS, akibat trombosis koroner.
Setelah kematiannya, seluruh properti Tesla dikemas, disegel, dan diserahkan ke Office of Alien Property Custodian, sebuah lembaga pemerintah AS di masa perang dunia yang mengamankan properti milik mereka yang dianggap sebagai pihak asing. Tesla dicurigai memiliki ciptaan yang bisa merugikan AS.
-
Siapa yang menemukan Nikola Tesla meninggal? Penemuan jasadnya dilakukan dua hari setelah kematiannya, saat seorang pelayan membuka pintu kamar hotelnya di New York Hotel yang bertuliskan 'Jangan ganggu' dan menemukan Tesla telah meninggal sendirian.
-
Kapan Nikola Tesla meninggal dunia? Nikola Tesla meninggal pada 7 Januari 1943, di lantai 33 Hotel New Yorker di Manhattan.
-
Bagaimana Nikola Tesla meninggal? Penyebab kematiannya adalah trombosis koroner.
-
Dimana Nikola Tesla ditemukan meninggal? Penemuan jasadnya dilakukan dua hari setelah kematiannya, saat seorang pelayan membuka pintu kamar hotelnya di New York Hotel yang bertuliskan 'Jangan ganggu' dan menemukan Tesla telah meninggal sendirian.
-
Kapan Tesla meninggal? Nikola Tesla, sebaliknya, meninggal dalam kondisi yang relatif miskin pada tahun 1943.
-
Siapa saja teman Nikola Tesla? Pada puncak karirnya, Tesla adalah seorang yang karismatik, sopan dan jenaka. Dia berbicara beberapa bahasa dan menganggap penulis Mark Twain dan Rudyard Kipling, serta naturalis John Muir sebagai teman.
Jenazahnya kemudian dimakamkan di Pemakaman Ferncliff, New York. Di bulan Maret tahun yang sama, jenazah Tesla dikremasi.
Kemudian, pengadilan AS memberikan hak kepemilikan atas segala harta Tesla kepada Sava Kosanovic, keponakan Tesla. Kosanovic merupakan seorang diplomat yang saat itu tinggal di New York.
Atas prakarsa Kosanovic, semua harta benda dan tulisan pribadi Tesla dikirim ke Beograd, Serbia, yang saat itu menjadi bagian dari Yugoslavia, untuk diserahkan kepada negara.
Barang-barang Tesla tersebut dikemas dalam 60 paket, koper, bagasi, serta tong yang diangkut dengan kapal.
Barang-barang tersebut tiba di pelabuhan kota Rijeka pada bulan September 1951 sebelum diangkut dengan kereta ke Fakultas Teknik Universitas Beograd.
Pada bulan Juni 1952, barang-barang Tesla dipindahkan ke Villa Gencic, Beograd, lokasi yang saat ini menjadi Museum Nikola Tesla.
Sebuah guci yang berisi abu Tesla, dari proses kremasi yang telah dilakukan sebelumnya, dibawa ke Beograd pada tahun 1957.
Abu tersebut kemudian ditempatkan di sebuah guci berbentuk bola dan dipamerkan di ruang tersendiri dalam pameran permanen di Museum Nikola Tesla.
Selama beberapa tahun terakhir, muncul isu bahwa abu Tesla akan dipindahkan dari museum ke Gereja Santo Sava, gereja terbesar di Serbia, untuk memberikan tempat istirahat yang lebih layak bagi Tesla.
Bersama dengan munculnya ide tersebut, hadir pula perlawanan dari berbagai pihak, mulai dari masyarakat umum hingga para ilmuwan.
Terakhir, pada bulan Februari lalu, pihak berwenang, termasuk salah satu menteri Serbia, dan Gereja Ortodoks Serbia telah menandatangani perjanjian untuk memindahkan abu Tesla.
Sebagai reaksinya, ratusan warga melakukan unjuk rasa di depan museum dengan mengklaim bahwa rencana pemindahan tersebut bertentangan dengan keinginan Tesla.
Ada pula dugaan bahwa pemindahan ini dilakukan dengan motivasi politis.
Sebuah kelompok penentang ide pemindahan tersebut, yang bernama “Tinggalkan Tesla Sendiri,” telah memiliki sekitar 34.000 pengikut di Facebook.
Reporter magang: Laurensius Katon Kandela.