Detik-detik Meteor Terekam Tabrak Bulan, Pernah Kejadian Dihantam Seberat 400 Kg
Bulan juga sama seperti Bumi, pernah dihantam meteor. Tapi Bulan lebih parah.
Bulan juga sama seperti Bumi, pernah dihantam meteor. Tapi Bulan lebih parah.
Detik-detik Meteor Terekam Tabrak Bulan, Pernah Kejadian Dihantam Seberat 400 Kg
Pada 23 Februari 2023, seorang astronom Jepang menangkap kilatan meteor yang menabrak Bulan.
Hal itu direkam oleh Daichi Fuji, Kepala Museum Kota Hiratsuka. Ia merekam kejadian itu menggunakan kamera yang dipasang khusus untuk memantau Bulan.
-
Bagaimana hujan meteor terjadi? Hujan meteor pada dasarnya adalah puing-puing luar angkasa yang jatuh melalui atmosfer bumi, dan terbakar saat masuk ke atmosfer.
-
Apa itu hujan meteor? Hujan meteor adalah suatu fenomena alam luar angkasa yang terjadi ketika meteor jatuh terbang di angkasa.
-
Bagaimana proses terjadinya hujan meteor? Meteor terjadi ketika objek angkasa, seperti debu dan partikel lainnya, memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan yang sangat tinggi. Saat objek tersebut memasuki atmosfer, gesekan dengan udara menyebabkan panas dan tekanan pada objek tersebut.
-
Bagaimana meteor memasuki bumi? Meteor adalah bagian dari batu luar angkasa yang bisa memasuki atmosfer Bumi dan jatuh ke tanah.
-
Bagaimana meteoroid bisa 'jatuh' ke Bumi? Saat meteorid menghantam satu sama lain di angkasa, serpihannya masuk ke Bumi. Serpihan tersebut, tersebar di langit dan jatuh di dataran Bumi.
-
Kapan puncak hujan meteor Geminid terjadi? Pada tahun ini, puncak hujan meteor geminid diperkirakan terjadi pada tanggal 14 hingga 15 Desember 2023.
Dilansir dari Space, Sabtu (1/7), persitiwa itu menunjukan pukul 20:14:30,8 waktu Standar Jepang (07:14 EST, atau 1114 GMT). Meteor itu tampaknya menghantam dekat kawah Ideler L, sedikit di barat laut kawah Pitiscus.
Menurut datanya, meteor bergerak dengan kecepatan rata-rata sekitar 30.000 mph (48.280 kph), atau 8,3 mil per detik (13,4 km/s).
Dampak kecepatan tinggi itu menghasilkan panas yang hebat dan menciptakan kawah, sekaligus memberikan kilatan cahaya tampak cerah. Tabrakan Bulan dapat dilihat dari Bumi.
Kawah yang dihasilkan dari bekas hantaman meteor itu bisa berdiameter belasan meter. Untuk lebih jelasnya, dapat dicitrakan oleh Lunar Reconnaissance Orbiter NASA.
Lebih detail Head of NASA Meteoroid Environment Bill Cooke mengatakan, sekitar 100 meteor seukuran bola pingpong menghatam Bulan setiap harinya.
“Itu berarti sekitar 33.000 meteor per tahun. Meskipun ukurannya kecil, masing-masing batu seukuran bola pingpong ini menghantam permukaan dengan kekuatan dinamit seberat 7 pon (3,2 kilogram),” ungkap dia.
Bulan Pernah Dihantam Meteor 400 Kg
Menurut data yang dikutip dari ScienceFocus, sejumlah astronom Spanyol pernah mencatat pada Februari 2014 meteorit sebesar 400 kg pernah menghantam Bulan.
Meteor itu bergerak dengan kecepatan 64.374 km/jam (40.000 mph) dan mungkin menghasilkan kawah selebar 40 meter.
Enam bulan sebelumnya, teleskop NASA pernah menemukan benda meluncur ke Bulan dengan berat sekitar 40 kg. Namun, dampak ini tidak jelas karena para astronom belum cukup mengamatinya.