Evermos Raih Pendanaan Rp 426 Miliar
Evermos, platform social commerce mengumumkan telah meraih pendanaan Seri B lebih dari US$30 juta atau setara dengan Rp426 miliar (kurs Rp 14.200).
Evermos, platform social commerce mengumumkan telah meraih pendanaan Seri B lebih dari US$30 juta atau setara dengan Rp426 miliar (kurs Rp 14.200). Pendanaan ini dipimpin oleh investor baru UOB Venture Management lewat Asia Impact Investment Fund II dan turut melibatkan IFC, MDI Ventures, Telkomsel Mitra Innovation (TMI), Future Shape.
Dua investor lama Evermos, Jungle Ventures dan Shunwei Capital, yang merupakan investor sejak 2019 juga turut terlibat dalam pendanaan yang melebihi permintaan (oversubscribed) ini. Rencananya, pendanaan ini akan digunakan untuk memperkuat tim kepemimpinan dan pertumbuhan Evermos, melakukan ekspansi secara geografis dan untuk mengembangkan teknologi.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Siapa yang mendorong literasi digital di Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Siapa yang terlibat dalam studi tentang penggunaan platform digital di pedesaan Indonesia? Menko Airlangga memberikan apresiasi atas penelitian yang telah dilakukan oleh DFS Lab dan RISE Indonesia dengan dukungan Bill and Melinda Gates Foundation. Studi yang melibatkan multipihak tersebut akan mengeksplorasi dan mendokumentasikan kondisi ekonomi platform di daerah peri-urban dan pedesaan Indonesia saat ini, dengan fokus khusus pada mata pencaharian yang didukung secara digital dan inklusi keuangan.
-
Bagaimana Finnet mendukung transformasi digital di Indonesia? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
Evermos merupakan wadah bagi para reseller-nya untuk menjual produk mereka ke konsumen melalui WhatsApp atau platform media sosial lainnya. Evermos akan membantu para reseller dalam mengelola inventori, logistik, customer support dan teknologi untuk memberdayakan reseller agar dapat menjalankan bisnis tanpa modal.
Dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun, Evermos telah menciptakan peluang wirausaha mikro untuk lebih dari 100.000 reseller aktif yang sudah bergabung dan tersebar di lebih dari 500 kota tier 2 dan 3 seluruh Indonesia. Evermos juga sudah bermitra dengan lebih dari 500 brand, 90% diantaranya adalah UKM lokal yang sudah diseleksi.
Platform Evermos menyediakan berbagai produk yang sesuai dengan gaya hidup masyarakat Indonesia, termasuk busana muslim, produk kesehatan dan kecantikan halal, produk makanan dan minuman halal. Selama dua tahun terakhir, bisnis ini telah mengalami pertumbuhan pesat, terlihat dari nilai transaksi yang mengalami peningkatan hingga lebih dari 60 kali.
Deputy CEO & Co-Founder Evermos, Ghufron Mustaqim menyatakan bahwa Filosofi dari bisnis Evermos adalah Ekonomi Gotong Royong dengan mengedepankan pemberdayaan ekonomi secara bersama-sama. Dengan memanfaatkan jaringan para reseller, Evermos akan menyediakan paltform bagi UKM lokal luntuk mengembangkan bisnis mereka, sambil mereka juga bisa menghasilkan pendaptan tambahan dengan menjual produk-produk mereka sendiri.
"Evermos sangat antusias menyambut para investor baru untuk mendukung kami melangkah ke tahap pertumbuhan berikutnya. Kami juga berterima kasih kepada para investor kami sebelumnya yang tetap mendukung kami dengan terus berkomitmen dan memberikan kepercayaan kepada Evermos," jelas dia.
Menurut laporan McKinsey tahun 2021, industri social commerce Indonesia diproyeksikan akan terus mengalami pertumbuhan hingga mencapai US$25 miliar (setara dengan Rp356 triliun) pada tahun 2022. Pertumbuhan ini semakin dipercepat dengan adanya pandemi COVID-19 karena membuat orang-orang mencari sumber pendapatan alternatif. Pandemi ini sangat berdampak terhadap kesempatan kerja di seluruh Indonesia, banyak orang yang harus kehilangan pekerjaan, dan ini terjadi dibanyak keluarga.
Melalui penjualan di platform Evermos, beberapa reseller mampu mendapatkan penghasilan tambahan untuk keluarganya, sehingga memungkinkan mereka untuk menopang keluarga mereka di masa-masa sulit ini. Evermos meningkatkan pembelian online di kota-kota tingkat 2 & 3 Indonesia dengan mendemokratisasi prinsip kewirausahaan untuk reseller, menciptakan pengalaman belanja dan alternatif pilihan produk yang lebih baik bagi konsumen, serta mengembangkan basis konsumen untuk para UKM.
(mdk/faz)