FBI: Anonymous curi beberapa data dari pemerintah Amerika
Data ini berasal dari beberapa departemen di Amerika Serikat.
Hacktivist yang tergabung dalam Anonymous baru saja dinyatakan FBI terlibat dalam serangkaian akses ilegal ke komputer pemerintah Amerika Serikat. Diduga, mereka mencuri berbagai informasi sensitif dari berbagai agensi pemerintahan dalam setahun terakhir.
Seperti yang dilansir Reuters (15/11), FBI menyebut bahwa para hacker mencuri data ini melalui sebuah celah yang ditemukan di software milik Adobe. Celah ini kemudian dimanfaatkan untuk disusupi dengan backdoor sehingga data pun bisa dicuri oleh para hacker.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Siapa yang menjadi korban ransomware di Amerika Serikat? Laporan Kejahatan Internet FBI merinci perekonomian AS dilaporkan mengalami kerugian sebesar USD4,1 miliar atau Rp 67 miliar akibat kejahatan dunia maya pada tahun 2020.
-
Kenapa negara-negara tersebut sering menjadi sasaran hacker? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
Adapun data yang dicuri menurut Kevin Knobloch, staf ahli dari Kementerian Energi AS, berupa informasi personal dari sekitar 104 ribu karyawan, kontraktor, keluarga, dan semua pihak yang memiliki hubungan dengan Departemen Energi. Selain itu, 2 ribu akun bank juga diperkirakan turut dirambah.
Dalam memo yang ditulisnya, FBI menyebut bahwa serangan ini merupakan masalah yang tersebar dan harus diawasi. Tercatat, beberapa korban yang disusupi hacker ini adalah U.S. Army, Department of Energy, Department of Health and Human Services, dan beberapa agensi lainnya.
Para investigator FBI sendiri hingga kini masih melakukan penyelidikan. Dugaan mereka, serangan ini kemungkinan tidak akan berhenti dalam waktu dekat.
Serangan ini sendiri kemungkinan berkaitan dengan adanya kasus Lauri Love, seorang warga Inggris yang ditangkap karena melakukan tindakan hacking. Love diduga FBI memanfaatkan celah dari sebuah software Adobe sehingga mampu mencuri data dari berbagai departemen di Amerika Serikat.
Baca juga:
Muncul ajakan ganyang Malaysia di Facebook
Anonymous Australia kembali tegaskan tak serang Indonesia
Siapa yang hack situs FPI?
Situs-situs Indonesia rontok satu per satu
Mencari dalang peretasan situs Garuda dan Angkasa Pura
Bahkan website dengan server terhebat se dunia pun jebol