Fenomena-Fenomena Alam Bakal Terjadi pada 2019
Tahun ini, akan ada banyak fenomena langit yang harus dilihat. Karena fenomena alam yang akan terjadi terbilang langka:
Pada tahun 2019 ini akan banyak fenomena alam akan terjadi. Masyarakat bisa menyaksikan fenomena alam tersebut. Sebab fenomena-fenomena alam itu jarang sekali terjadi. Tahun lalu, terjadi fenomena alam blood moon dengan durasi sangat lama. Saat itu, bulan menjadi kemerahan mirip warna darah.
Tahun ini, fenomena bulan purnama mirip blood moon akan kembali terjadi, serta lima fenomena alam lainnya. Apa saja?
-
Apa itu Supermoon? Supermoon adalah fenomena luar angkasa yang terjadi ketika bulan purnama bertepatan dengan jarak terdekat ke Bumi di lintasan orbitnya.
-
Kapan Supermoon terjadi di tahun 2023? Supermoon di tahun 2023 terjadi di bulan Juli dan dua di bulan Agustus, yaitu pada tanggal 1 Agustus dan tanggal 30 atau 31 Agustus.
-
Bagaimana Supermoon mempengaruhi pasang surut? Dampak kedua dari Supermoon, yaitu air laut mengalami pasang. Adanya laut pasang ini akan berdampak pada terganggunya transportasi laut. Selain itu, air laut yang pasang juga akan memberikan pengaruh pada aktivitas petani garam dan perikanan darat.
-
Apa itu fenomena blue moon? Blue moon termasuk salah satu fenomena luar angkasa yang cukup unik dan langka, sebab tidak pasti setiap tahun terjadi. Pada dasarnya, fenomena ini seperti bulan purnama yang terjadi setiap bulan.
-
Apa yang dimaksud dengan "demam lunar"? Bahkan, salah satu astronot dari misi Apollo mengalami reaksi alergi terhadap kumpulan partikel ini. Reaksi alergi ini kemudian disebut sebagai demam lunar.
-
Apa yang terjadi saat gerhana matahari total? Gerhana matahari total merupakan fenomena alam yang memukau, di mana bulan sepenuhnya menutupi matahari, menciptakan momen singkat ketika siang menjadi malam.
Gerhana Bulan Total
Fenomena alam ini akan terjadi pada 20 dan 21 Januari 2019. Saat itu, bulan akan mengeluarkan cahaya merah yang dikenal Blood Moon. Pada saat yang sama, bulan akan berada dalam titik terdekat dengan Bumi dalam orbitnya. Ini akan membuat kombinasi yang mencolok antara supermoon dan Blood Moon.
Peristiwa ini akan terlihat di beberapa bagian wilayah dunia di antaranya Eropa, Afrika, Australia, dan Asia Timur.
Dekatnya Mars dan Uranus
Planet Mars dan Uranus akan terlihat sangat dekat pada 13 Februari 2019. Fenomena langit ini disebut dengan konjungsi.
Dalam ilmu astronomi konjungsi merupakan peristiwa saat dua benda langit berada segaris di bidang ekliptika yang sama. Sehingga, jika dilihat dengan mata telanjang seolah sangat dekat satu sama lain padahal secara fisik sangat jauh.
Jejak Merkurius Melintasi Matahari
Planet Merkurius akan terlihat melintasi depan Matahari pada 11 November 2019. Fenomena langka tersebut telah terjadi sebanyak 13 kali. Dan di abad 21 ini, Planet Merkurius akan terlihat dari Bumi untuk yang kedua kalinya. Planet Merkurius terakhir terlihat pada 2016.
Supermoon Terbesar Tahun 2019
Fenomena Supermoon terbesar akan muncul pada 19 Februari 2019 pukul 4 pagi EST wilayah Amerika Serikat. Saat itu, bulan akan tiba di titik terdekatnya ke Bumi. Proses mulai munculnya Supermoon selama enam jam 53 menit. Fenomena Supermoon akan berefek pada kondisi Bumi, seperti air laut yang mengalami pasang surut.
Gerhana Matahari Total
Fenomena gerhana Matahari total akan terjadi pada 2 Juli 2019. Fenomena langka ini pernah terjadi 2017 lalu.
Berbeda pada 2017, gerhana Matahari total tahun ini hanya bisa terlihat di Samudra Pasifik Selatan. Proses terjadinya gerhana Matahari total selama 89 menit. Namun bayangan yang menutupi Matahari hanya terjadi 4 menit 32,8 detik.
Gerhana Annular Matahari
Gerhana terakhir terjadi pada 26 Desember 2019 akan menjadi gerhana matahari annular yang hanya terlihat dari belahan Bumi bagian timur. Saat itu, bulan baru melintas di depan Matahari, namun bayangan bulan tak akan menutupi Matahari dengan sempurna. Karena jarak bulan dan Bumi lebih jauh.
Akibatnya, terlihat cincin tipis pada sinar Matahari dan muncul siluet gelap. Maka menghasilkan gerhana "annular". Jalur gerhana annular bulan Desember akan melewati: Arab Saudi, Bahrain, Qatar, Uni Emirat Arab Emirates, Oman, India, Sri Lanka, Sumatra, Singapura, Kalimantan, Filipina, dan bahkan pulau kecil Guam.
Tepat di sebelah timur Pulau Gin Besar di Indonesia adalah tempat cincin sinar Matahari akan bertahan paling lama: 3 menit 39,5 detik. Gerhana sebagian akan terlihat dari hampir seluruh Asia, Afrika timur laut dan bagian utara dan barat Australia.