Gambar AI tentang Palestina ini Paling Viral, Tapi Penuh Pro dan Kontra
Gambar AI ini membuat pro dan kontra di media sosial. Mengapa?
Gambar AI ini membuat pro dan kontra di media sosial. Mengapa?
Gambar AI tentang Palestina ini Paling Viral, Tapi Penuh Pro dan Kontra
Setelah Israel melancarkan serangan terhadap kamp pengungsi Rafah yang menewaskan 45 orang pada 26 Mei lalu. Kemudian, jutaan orang beralih ke media sosial untuk mengetahui bahwa dunia sedang menyaksikannya.
Serangan udara di "zona aman" yang terakhir disebut sebagai "kecelakaan tragis" oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
“Meskipun kami berupaya semaksimal mungkin untuk tidak menyakiti warga sipil yang tidak bersalah, tadi malam terjadi kecelakaan tragis. Kami sedang menyelidiki insiden tersebut dan akan mendapatkan kesimpulan karena ini adalah kebijakan kami,” kata Netanyahu pada hari Senin di hadapan parlemen Israel.
- Kejam Bantai Rakyat Palestina, para Tentara Israel di Pangkalan Militer Ketakutan Minta Ampun Sama Kecoa
- Foto AI "All Eyes on Rafah" Jadi Trending di Dunia Maya, 30 Juta Orang Membagikannya dalam 24 Jam
- VIDEO Rekaman Drone Saat Tentara Israel Bantai Ratusan Warga Palestina Sedang Berebut Bantuan Kemanusiaan di Gaza
- VIDEO Viral Tentara Israel Tembak Perempuan Palestina Padahal Sudah Bawa Bendera Putih Saat Mengungsi di Gaza
Sebuah gambar dengan slogan ‘All Eyes on Raffah' telah tersebar luas di Instagram.
Shayan Sardarizadeh, jurnalis di BBC Verify, mengklaim bahwa ini adalah "gambar buatan AI yang paling viral yang pernah saya lihat," dengan 44 juta dibagikan ulang dan terus bertambah.
Meskipun gambaran tersebut telah diakui secara global, banyak orang yang mengecam gambaran yang tidak jelas tersebut karena menghilangkan realitas yang sedang terjadi.
Beberapa pihak bahkan menyebut pembagian ulang itu bersifat "performatif", terutama dari mereka yang tetap bungkam selama beberapa bulan terakhir.
“Melihat orang-orang yang tidak mengucapkan sepatah kata pun selama 8 bulan memposting gambar Rafah yang dibuat dengan AI dan segera menjalani hari-hari mereka, saya merasa seperti menjadi gila,” salah satu warganet menyindir.
“Orang-orang Palestina harus merekam dan mendokumentasikan semua yang mereka alami di Rafah supaya dunia mempercayai mereka, jadi membagikan ulang template yang dibuat oleh AI sebenarnya sangat aneh,” kata netizen.
Slogan selama berbulan-bulan tersebut tampaknya berasal dari komentar Rick Peeperkorn, direktur Kantor Wilayah Pendudukan Palestina di Organisasi Kesehatan Dunia.
Pada bulan Februari, ia membuat pernyataan setelah Netanyahu memerintahkan rencana evakuasi menjelang serangan yang direncanakan.
Sejak itu, organisasi-organisasi termasuk Oxfam, Save the Children, American for Justice in Palestine dan Jewish Voice for Peace telah menggemakan pernyataan tersebut.