Videonya Saat Terbakar Hidup-Hidup Menyebar Luas di Internet, Ini Kisah Pilu Pemuda Palestina Korban Serangan Israel di Gaza
Serangan Israel itu menewaskan sedikitnya 3 orang dan 40 orang lainnya luka-luka.
Rekaman video menangkap momen kobaran api akibat kebakaran dan ledakan setelah serangan udara Israel menghantam kompleks rumah sakit al Aqsa di Deir al Balah, Gaza, Palestina pada hari Senin (14/10). Serangan itu menewaskan sedikitnya 3 orang dan 40 orang lainnya luka-luka, menurut petugas medis rumah sakit.
Salah satu di antara 3 korban tewas adalah Shaban al Dalu, pemuda berusia 19 tahun yang videonya sempat viral di X karena dia terbakar hidup-hidup di balik tenda-tenda kompleks rumah sakit.
Dilansir dari laman Sky News, dalam rekaman itu, Shaban tampak masih mengenakan selang infus dan tertimpa puing-puing di sekitarnya.
Sedang menjalani pemulihan
Shaban mengungsi di sebuah tenda di kompleks rumah sakit bersama orang tuanya dan 5 saudara kandungnya.
Shaban sendiri tengah menempuh pendidikan teknik ilmu komputer di Universitas al Azhar sebelum mimpinya hancur karena Gaza mulai diserang penjajah Israel.
Dalam sebuah video Youtube yang sempat diunggahnya pada bulan Februari lalu, dia menyatakan keluarganya telah mengungsi sebanyak lima kali.
Ibunya juga tewas
Saat serangan berlangsung, Shaban sedang menjalani pemulihan dari cedera sepuluh hari lalu. Sejumlah akun di X menyebut Shaban adalah seorang penghafal Alquran.
Saudara laki-laki Shaban, Mohammed (16) mengenali kakaknya dalam video kebakaran itu.
Ia menceritakan kepada Sky News bahwa dia tidak bisa menahan diri untuk berlari ke arah Shaban dan menolongnya. Namun, dicegat oleh orang-orang sekitar dan mengatakan tim pertahan sipil sedang dalam perjalanan untuk memadamkan api.
"Saya terus berkata, 'tapi saudara saya terbakar! Saudara saya terbakar! Tolong lepaskan saya.' Mereka tidak mengizinkan saya. Saudara saya terbakar di depan mata saya dan saya tidak dapat berbuat apa pun untuk menolongnya. Itu adalah perasaan yang tak terlukiskan," ungkap Mohammed.
Ibu mereka, Alaa juga terjebak dan tewas dalam kobaran api.
Sudah diserang Israel enam kali
Joyce Msuya, Pejabat Sekretaris Jenderal Urusan Kemanusiaan PBB mengecam tindakan Israel atas serangan tersebut “tampaknya tidak ada akhir bagi kengerian yang terpaksa dialami warga Palestina di Gaza," kata Msuya.
Kompleks rumah sakit tersebut telah diserang enam kali oleh tentara penjajah Israel sejak serangan pertama pada 31 Maret yang menyebabkan empat orang tewas dan 14 terluka.
Rudal Hellfire Amerika
Serangan kedua terjadi pada 22 Juli, salah satu rekaman video di lokasi kejadian memperlihatkan tenda-tenda yang dilaporkan digunakan oleh wartawan terbakar. Saat itu, Associated Press melaporkan satu orang tewas.
Pada 4 Agustus, militer Israel menyerang untuk ketiga kalinya di area lain kompleks tersebut dan menyebabkan lima orang tewas.
Serangan Israel kembali menghantam area sebelah barat kompleks pada 5 September. Militer Israel berdalih kompleks tersebut adalah lokasi persembunyian Hamas. Serangan selanjutnya terjadi pada 27 September.
Militer Israel tidak pernah berkomentar secara terbuka atas serangan-serangan yang mereka lancarkan dan terus berdalih bahwa lokasi tersebut menjadi lokasi pusat komando Hamas.
Mantan teknisi penjinak bahan peledak mengatakan kepada Sky News bahwa serpihan itu berasal dari rudal Hellfire Amerika.
Sejak serangan pertama yang terjadi di kompleks tersebut pada 31 Maret sampai pada serangan keenam tercatat sedikitnya 13 orang tewas dan puluhan orang luka-luka.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti