Terungkap, Israel Pakai Robot Peledak untuk Bunuh Warga Gaza dan Hancurkan Ribuan Bangunan
Tentara Israel menggunakan robot yang membawa alat peledak untuk membunuh warga Palestina dan menghancurkan bangunan di Gaza.
Pemantau Hak Asasi Manusia (HAM) Euro-Mediterania mengatakan tentara Zionis Israel menggunakan robot-robot jebakan yang dilengkapi dengan berton-ton bahan peledak untuk melakukan genosida dan penghancuran ribuan rumah dan bangunan di Gaza.
Dalam laporan yang diterbitkan pada Senin lalu, kelompok HAM tersebut telah menerima banyak kesaksian yang menyebutkan tentara Israel menggunakan robot untuk diledakkan dari jarak jauh.
"Penggunaan robot jebakan oleh Israel dilarang berdasarkan hukum internasional, karena robot ini dianggap sebagai senjata sembarangan yang tidak dapat diarahkan atau dibatasi pada target militer," kata PBB dalam sebuah pernyataan pada Minggu (13/10).
Salah seorang warga yang berhasil selamat dari ledakan besar pada 9 Oktober memberikan kesaksian kepada Euro-Med bahwa "Sebuah ledakan besar terjadi di dekat sini, lebih keras dari apa pun yang pernah kami dengar sebelumnya, bahkan lebih keras dari serangan udara," tutur saksi tersebut.
"Debu putih menutupi seluruh area. Kami kemudian mengetahui ledakan itu disebabkan oleh robot yang membawa bahan peledak, menghancurkan enam atau tujuh rumah dalam satu ledakan. Tentara Israel meledakkan robot itu tanpa mempedulikan apakah ada warga sipil di dalam bangunan," imbuhnya.
Cara penjajah Israel membunuh warga Palestina
Dilansir laman TRT World, Senin (14/10), tentara penjajah Israel mulai menggunakan robot pembawa bom ini pertama kali pada bulan Mei selama penghancuran ke kamp pengungsi di Jabalia.
Kelompok tersebut mengonfirmasi bahwa tentara Israel "menggunakan tiga metode untuk menghancurkan dan merusak rumah dan bangunan di sepanjang Gaza utara yaitu dengan pengeboman udara, robot peledak, dan penanaman bahan peledak di rumah-rumah untuk dihancurkan.".
Mereka yang selamat dari serangan pun masih beresiko meninggal akibat luka, kelaparan atau kehausan karena pasukan penjajah Israel terus mencegah bantuan apapun untuk Gaza dan mereka juga menghancurkan dan membakar toko roti di sana serta meratakan sumur yang tersisa.
Lebih dari 200.000 orang di Gaza utara masih berada di reruntuhan rumah dan kamp pengungsi yang hancur. Sementara 200.000 orang lainnya menghadapi kelaparan dan pengeboman serta blokade.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti