20 Pasien Termasuk Enam Bayi Prematur Meninggal di RS Al-Shifa Gaza karena Tak Ada Pasokan Listrik
Israel menolak izin pengiriman pasokan bahan bakar ke rumah sakit.
Israel menolak izin pengiriman pasokan bahan bakar ke rumah sakit.
20 Pasien Termasuk Enam Bayi Prematur Meninggal di RS Al-Shifa Gaza
Jumlah korban jiwa akibat pemadaman listrik di Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza, Palestina, bertambah menjadi 20 orang, termasuk enam bayi prematur. Demikian disampaikan direktur rumah sakit terbesar di Gaza tersebut, Mohamed Abu Slima.
Sumber: Middle East Eye
"Enam bayi prematur dan sembilan korban luka di ICU rumah sakit meninggal hari ini akibat dari pemadaman listrik," jelas Slima, dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (14/11).
Dia menambahkan, tujuh pasien yang dirawat di ICU meninggal pada Minggu."Mereka semua meninggal akibat penolakan Israel yang tidak mengizinkan (pasokan) bahan bakar untuk rumah sakit," jelas Abu Slima.
"Masih ada 33 bayi prematur di rumah sakit," imbuhnya.
Bayi prematur ini ditempatkan di dalam inkubator untuk menjaganya tetap hangat dan mengalirkan oksigen. Inkubator dapat berfungsi hanya dengan sambungan listrik.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengklaim pihaknya telah menawarkan bahan bakar ke rumah sakit tersebut, tapi pengiriman diblokir Hamas. Namun klaim ini tidak disertai bukti dan belum diverifikasi.
Israel masih terus membombardir Gaza secara brutal sejak 7 Oktober. Pasukan penjajah Israel juga melakukan operasi serangan darat di wilayah yang terkurung tersebut.
Serangan brutal Israel telah membunuh lebih dari 11.000 warga sipil Palestina, menurut otoritas kesehatan di Gaza. Agresi Israel juga telah menyebabkan kehancuran yang sangat parah di Gaza.