Gara-gara game, sekeluarga hampir bangkrut
Seorang bocah berusia 8 tahun menguras habis rekening ayahnya akibat bermain game lewat iPad.
Awasi anak-anak setiap kali bermain dengan smartphone. Seorang bocah bangkrut akibat bermain game di smartphonenya.
Seperti yang dilansir oleh Ubergizmo (14/3), game freemium (gratis tapi berbayar), memang sangat menjebak siapa saja yang memainkannya. Meskipun gratis dimainkan, game ini mewajibkan pemainnya untuk membeli benda virtual agar game tersebut bisa semakin asyik dimainkan.
-
Apa saja game yang mereka mainkan? Mereka dikenal sebagai gamers profesional yang ahli di berbagai macam game seperti PUBG Mobile, GTA V, DOTA 2, dan game lainnya.
-
Kenapa para penjahat siber memilih game untuk melakukan serangan? Kemungkinan besar, penjahat dunia maya memilih metode serangan ini berdasarkan popularitas game di kalangan pemain, serta kemampuan gamer untuk menggunakan cheat dan mod. Karena sebagian besar mod dan cheat didistribusikan di situs web pihak ketiga, penyerang menyamarkan malware dengan berpura-pura sebagai aplikasi ini.
-
Bagaimana penjahat siber menyerang para gamer? Di satu sisi, mengikuti tren populer, penjahat siber meluncurkan serangan yang lebih licik, memanfaatkan agenda terkini dan menyusun skema yang kabur, alih-alih menggunakan serangan umum," ujar Vasily M. Kolesnikov, pakar keamanan di Kaspersky.
-
Apa game paling seru yang mendapatkan peringkat teratas? The Legend of Zelda: Breath of the Wild memuncaki peringkat pertama dengan gameplay yang sangat memuaskan.
-
Apa itu game role playing? Role Playing atau yang sering disebut RP merupakan genre permainan di mana pemain berperan sebagai karakter tertentu yang disenangi. Game ini meminta pemainnya untuk mengikuti alur cerita terstruktur dan memerankan perannya sesuai dengan yang mereka pilih.
-
Kapan Gendang Pampat dimainkan? Alat musik ini biasanya dimainkan pada saat upacara adat. Dikutip dari Instagram @penerbit.brin, permainan alat musik ini merupakan salah satu cara untuk menjaga ikatan kekeluargaan orang Iban. Tak hanya saat upacara adat, permainan alat musik tradisional itu dilakukan untuk mengisi waktu-waktu kebersamaan mereka.
Rupanya jebakan tersebut efektif juga untuk seorang anak berusia 8 tahun bernama Theo Rowland-Fry dari Bristol, Inggris. Akibat membeli benda virtual di salah satu game, keluargannya pun harus menanggung utang cukup besar.
Adapun game yang dia mainkan adalah The Simpsons: Tapped Out yang bisa dimainkan lewat iPad. Game ini menawarkan pemainnya untuk membeli donat virtual agar permainan lebih seru.
Alhasil, Theo yang belum mengetahui susahnya mencari uang pun membelanjakan USD 1460 atau setara dengan Rp 14 juta untuk membeli donat tersebut. Tagihan ini pun langsung dialamatkan ke rekening orang tuanya dan membuat mereka terkejut.
Ayah Theo menyebutkan bahwa tagihan yang diterimanya berasal dari pembelian 100 benda virtual lewat iTunes. Adapun benda tersebut harganya bervariasi hingga USD 112 atau setara dengan Rp 1,08 juta per unitnya.
Untungnya, pihak Apple sebagai penjual mau memaklumi hal ini. Karena melihat Theo yang masih polos dan belum mengetahui dampak akibat membeli benda tersebut, tagihan belasan juta rupiah ini pun diputihkan.
Belajar dari kasus Theo dan iPadnya di atas, nampaknya Anda yang sudah memiliki anak seumuran Theo harus berhati-hati. Terutama, ketika mereka sudah bermain dengan perangkat pintarnya masing-masing.
(mdk/nvl)