Google Rilis Fitur Cegah Plagiarisme Karya Tulis, Tukang Copas Waspadalah!
Google Rilis Fitur Cegah Plagiarisme Karya Tulis, Tukang Copas Waspadalah!
Salah satu layanan Google di bidang pendidikan yakni Google for Education, memperkenalkan fitur baru bernama Originality Reports.
Fitur ini berfungsi layaknya aplikasi atau program pendeteksi plagiarisme.
-
Apa yang dimaksud dengan gombal dalam konteks ini? Gombal adalah istilah dalam bahasa Indonesia yang merujuk kepada ucapan manis atau kata-kata romantis yang biasanya digunakan untuk menyatakan perasaan cinta atau kasih sayang. Kata gombal sering digunakan dalam konteks percintaan atau hubungan antar pasangan.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Apa yang ditulis di leher guci tersebut? Tulisan dalam leher guci itu berbunyi "ladanum 5", mengacu pada labdanum (Cistus ladanifer), sebuah tanaman aromatik yang digunakan untuk membuat dupa, menurut pernyataan Universitas Ibrani Yerusalem.
-
Apa yang ditemukan di dalam gua tersebut? Dengan memindahkan batu besar yang menyumbat pintu masuk ke gua tersebut, para arkeolog berhasil menemukan sisa-sisa kerangka beberapa individu.
-
Apa arti dari kata-kata gombalan bahasa Inggris yang sedang trending? Gombalan berarti rayuan yang bisa membuat seseorang yang kita suka menjadi baper dan meleleh.
Fitur ini akan menjadi bagian dari produk Google for Education lainnya, yakni Classroom dan Assignments, yang juga dirilis bersamaan.
Manajer Produk di Google for Education, Brian Hendricks, mengatakan bahwa dia dan timnya menerima laporan dari para pengajar yang tergabung di inisiatif ini.
Mereka biasanya memeriksa karya tulis siswa di Google Search dengan cara salin-tempel (copy-paste) paragraf untuk mengetahui apakah karya tulis itu autentik. Hal ini tentu memakan banyak waktu dan tidak efektif. Oleh sebab itu, Google merilis Originality Reports.
"Kami membuat Originality Reports dengan cara memindai karya mahasiwa dan mencocokkannya dengan frasa di ratusan miliar halaman web dan puluhan juta buku (yang terindeks di Google Search)," tutur Brian, dikutip dari blog resmi Google via Tekno Liputan6.com.
Ketika menetapkan tugas di Classroom dan Assignments, kata Brian, "Para pengajar akan memiliki opsi untuk mengaktifkan Originality Reports."
Bila fitur ini aktif, siswa akan bisa mengeksekusi Originality Reports untuk karya-karyanya hingga tiga kali sebelum mengirimkannya kepada pengajar.
"Ini memberi siswa kesempatan untuk secara proaktif meningkatkan pekerjaan mereka, dan juga menghemat waktu untuk para pengajar," kata Brian.
Brian menekankan, ke depannya Google akan memungkinkan sekolah untuk "memiliki repositori sendiri dari karya-karya yang telah dikumpulan" dan oleh karena itu, "pengajar dapat menerima originality reports yang mencakup karya antarsiswa pada sekolah yang sama."
Selama periode pengujian awal terbatas, para pengajar dapat menggunakan fitur ini sesering yang mereka inginkan tanpa biaya.
Untuk menggunakan fitur ini dengan Classrooms, pengajar perlu mendaftar untuk menjadi bagian dari program pengujian. Untuk mencoba Assignments, yang mencakup laporan orisinalitas secara otomatis, hal ini bisa dilakukan dengan daftar melalui situs web Google for Education.
Sumber: Liputan6.com
reporter: Mochamad Wahyu Hidayat
Baca juga:
Akses Akun Google di Smartphone Android Bisa Lewat Sidik Jari
Rusia Minta Google Hentikan Tayangan Iklan Demonstrasi
Google Sempat Error, Tak Bisa Tampilkan Pencarian Aktual
Pasca Pilpres, Hoaks Masih Perlu Diwaspadai
3 Kekurangan Seri Pixel yang Akan Dibenahi Google di Pixel 4
Google Pixel 4 Hadirkan Sensor Canggih, Operasikan Smartphone Tanpa Tangan!
Cara Blokir Notifikasi Mengganggu di Google Chrome