Hacker China incar militer negara-negara Asia, Indonesia termasuk!
Selain militer, Naikon Grup juga mentarget lembaga pemerintah tingkat atas
Naikon Group adalah kelompok hacker yang dikenal piawai menyusup dalam organisasi nasional di negara-negara sekitar Laut China Selatan dalam lima tahun terakhir. Menurut laporan Kespersky Lab, Naikon Group tengah mentarget organisasi militer di Asia, termasuk Indonesia.
Selain militer, grup hacker yang aktif menggunakan bahasa China dalam komunikasi mereka itu juga mentarget instansi pemerintah tingkat atas dan organisasi sipil dengan tujuan spionase alias mata-mata. Sementara negara lain yang ikut menjadi target adalah Filipina, Malaysia, Kamboja, Vietnam, Myanmar, Singapura, dan Nepal.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Bagaimana cara hacker bisa meretas satelit? Diungkapkannya, celah ini memungkinkan hacker jahat bisa dengan begitu mudah meretas satelit dengan menggunakan peralatan yang tersedia di pasaran.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
Yang lebih mengkhawatirkan, Naikon Group mempunyai sistem serangan cyber yang canggih dan terorganisir. Mereka mempunyai infrastruktur spionase di setiap negara untuk mendapatkan data-data mata-mata terbaru.
Lalu, Naikon memiliki setidaknya 48 perintah saat melancarkan serangan cyber. Antara lain, perintah untuk melakukan inventarisasi secara lengkap, download dan upload data, menginstal add-on modul, atau bekerja sesuai dengan komando dari pusat.
"Para penjahat di balik serangan Naikon berhasil merancang infrastruktur yang sangat fleksibel yang dapat didirikan di negara tujuan, dengan informasi mengalir dari sistem korban ke pusat komando. Jika penyerang kemudian memutuskan untuk memburu target lain di negara lain, mereka dapat dengan mudah mengatur koneksi baru. Dengan memiliki seorang operator yang khusus didedikasikan untuk fokus pada sekumpulan target tertentu untuk mereka sendiri juga mempermudah beberapa hal bagi kelompok spionase Naikon," kata Kurt Baumgartner, Principal Security Researcher, GreAT team, Kaspersky Lab.
Salah satu cara peretasan favorit dari Naikon adalah email bervirus. Korban akan dikirimi email yang berisi lampiran yang mirip seperti dokumen Word, namun sejatinya file lampiran itu adalah file berbahaya untuk meretas komputer korban.
Oleh karena itu, Kaspersky Lab menganjurkan organisasi dan anggota di setiap negara-negara Asia yang menjadi target Naikon untuk tidak asal membuka lampiran atau tautan dari seseorang yang tidak dikenal. Kemudian, akan sangat berguna jika komputer sudah terinstal antivirus canggih dan sistem operasi terbaru.
Baca juga:
4 Fakta mengejutkan dibalik serangan cyber ke perusahaan dunia
Hacker ternyata hobi lumpuhkan situs pemerintah
Hacker Indonesia 'bunuh diri', doyan serang negeri sendiri
Hacker Filipina minta maaf atas aksi peretasan ke situs Indonesia
Indonesian Cyber Army sempat balas aksi hacker Filipina