Hacker Filipina serang Indonesia, tolak eksekusi mati Mary Jane
Hacker Filipina ini meluncurkan aksi deface ke situs-situs Indonesia pada tengah malam kemarin.
Sekelompok hacker yang mengatasnamakan Blood Sec Hackers asal Filipina pada malam hari kemarin diketahui melakukan peretasan berupa aksi deface pada puluhan situs Indonesia.
Dilansir Inquirer (29/4), serangan ini setidaknya menyasar 15 situs-situs Indonesia. Dalam aksi deface-nya ini pihak Blood Sec Hackers menyatakan jika ini merupakan bentuk pesan protes mereka atas keputusan bakal dieksekusi matinya warga negara Filipina, Mary jane Veloso.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
"Saya meminta grasi dan pembebasan sesama warga negara Filipina, Mary Jane Veloso. Yang diinginkan (Mary Jane) adalah mencari pekerjaan di negara Anda untuk menghidupi keluarganya. Dia tak mengetahui apa yang terjadi. Anak-anaknya membutuhkannya. Dia hanya digunakan untuk membawa obat-obatan ke wilayah Anda." ungkap Blood Sec Hackers dalam aksi deface yang dilakukannya hingga tengah malam tadi.
Namun, mengetahui jika eksekusi mati Mary jane batal dilakukan, pihak Blood Sec Hackers melalui laman Facebook-nya langsung mengakhiri serangan cyber ini. Mereka mengonfirmasi jika pihaknya tidak berniat menyerang dan melumpuhkan situs Indonesia. Para hacker Filipina ini hanya ingin melakukan protes terhadap pemerintah Indonesia.
Berikut daftar situs yang sempat menjadi korban dari serangan Blood Sec Hackers.
- http://indonesiaintegrated.com/
- http://vaneri.co/
- http://childrenfirst.be/
- http://travel.baihaki.com/
- media.sutriadi.web.id
- http://koskita.com/c0mpl1c4t3d.html
- http://psik.vv.web.id/c0mpl1c4t3d.html
- http://ronald.vv.web.id/
- http://rotan.vv.web.id/c0mpl1c4t3d.html
- http://hutankita.web.id/admin/backups/
- http://koskita.vv.web.id/LICENSE.txt
- http://vv.web.id/LICENSE.txt
- http://www.agencements-3d.com/
- http://www.zone-h.org/mirror/id/24145590
- https://www.zone-defacer.org/mirror.php?id=1021
- http://www.mirror-zone.org/mirror/id/201342