Hacker pro Palestina hapus Israel dari Google
Nama Israel diganti dengan Palestina di Google Maps.
Dukungan dunia maya terhadap kedaulatan Palestina masih ada hingga sekarang. Setidaknya, hal ini nampak dari gerakan para hacker.
Seperti yang dilansir oleh Haaretz (27/8), hacker pro Palestina baru saja mengambil alih laman Google khusus Palestina dengan alamat google.ps. Disebutkan, laman ini diubah menuju sebuah laman yang isinya menghilangkan berbagai identitas Israel di Palestina.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Kenapa negara-negara tersebut sering menjadi sasaran hacker? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
Sebagai contoh di Google Maps, pengguna tak akan menemukan wilayah dengan nama Israel. Tertulis wilayah ini diganti dengan wilayah Palestina.
Juru bicara Google sendiri menganggap bahwa situs mereka tak diserang sama sekali oleh hacker. Namun, diduga hacker menyerang alamat IP pengakses google.ps sehingga diarahkan ke laman yang sengaja dibuat hacker tersebut.
Hacker yang melakukan serangan ini sendiri diketahui menggunakan identitas Dod, Hij@ker, alzher, Mr_AnarShi-T dan toxico-dz. Belum diketahui apakah mereka sebelumnya pernah terlibat dalam berbagai tindakan peretasan.
Sebelumnya, laman google.ps memang sempat memicu protes dari pihak Israel. Israel menganggap bahwa ini merupakan penodaan di tengah pembicaraan damai antara negaranya dengan Palestina.
(mdk/nvl)