Helm Terbaru Jet Tempur F-35 Punya Fitur Canggih Bisa Beri Bocoran Medan Pertempuran, tapi Segini Harganya
Berikut fitur canggih helm terbaru F-35 yang harganya disebut terlampau mahal.
Berikut fitur canggih helm terbaru F-35 yang harganya disebut terlampau mahal.
Helm Terbaru Jet Tempur F-35 Punya Fitur Canggih Bisa Beri Bocoran Medan Pertempuran, tapi Segini Harganya
Helm ini dinamakan Gen III Helmet Mounted Display System (HMDS), atau dikenal juga sebagai helm F-35.
Menurut laporan TS2 Space, Sabtu (9/12), helm ini telah melampaui fungsi helm sebagai pelindung kepala.
Di dalam helm yang dikembangkan oleh Rockwell Collins yang bekerja sama dengan Elbit Systems of America ini terdapat fitur-fitur inovatif yang mencakup kesadaran situasional, integrasi data, serta kemampuan penargetan yang unggul.
-
Kenapa Indonesia batal membeli Sukhoi Su-35? Indonesia sempat berencana menggantikan SU-27 dan SU-30 dengan SU-35 yang lebih canggih.Namun rencana ini dibatalkan. RI akhirnya melirik jet tempur Rafale dari Prancis.
-
Di mana Menhan Prabowo Subianto terbang dengan pesawat F-16? Prabowo mengitari daerah selatan Indonesia dengan rute Halim-Pelabuhan Ratu-Halim.
-
Siapa yang menjadi pilot pesawat jet tersebut? Penerbangan ini dipiloti oleh Donald Myers dan George Nikita, dengan penumpang Richard Windsor, Robert Williams, dan Frank Wilder.
-
Helm apa yang digunakan oleh penumpang ojol berbadan besar itu? Helm yang seharusnya dipakai untuk menutupi seluruh kepala tidak benar-benar bisa melindungi secara utuh.
-
Di mana F-15C menorehkan kemenangan telak dalam pertempuran udara melawan pesawat MiG? F-15 menjadi pesawat tempur terbanyak yang menjatuhkan jet tempur Irak. F-15C menjatuhkan 5 MiG-29, 2 MiG-25, 8 MiG-23, dan 2 MiG-21. Deretan pesawat Sukhoi pun disikat/ 2 Sukhoi SU-25, 4 SU-22 dan 1 SU-7.
-
Kecoak apa yang berhasil nempel di jendela pesawat? Video yang dibagikan oleh akun @TripInChina ini menunjukkan bagaimana seekor kecoak yang berada di sela-sela jendela pesawat yang sedang terbang.
Visor dalam helm ini tidak hanya berfungsi untuk melindungi mata, tetapi juga sebagai layar bagi sistem Augmented Reality (AR).
Layar ini memproyeksikan informasi penerbangan, data penargetan, serta simbologi cerdas langsung ke visor, sehingga pilot memiliki akses real-time tanpa mengubah arah pandang.
Fitur lainnya adalah ‘sensor fusion’, di mana data dari sensor canggih pesawat diintegrasikan untuk memberikan gambaran lengkap tentang medan pertempuran. Helm F-35 berperan sebagai antarmuka yang meneruskan data terintegrasi ini ke pilot.
Selain itu, helm ini juga memiliki fitur Night Vision. Berbeda dengan helm pesawat tempur biasa yang memerlukan kacamata night vision terpisah, helm F-35 memiliki kemampuan night vision yang terintegrasi langsung ke helm.
Ini mengurangi kebutuhan akan peralatan tambahan dan mempermudah interaksi pilot dengan pesawat.
Yang menjadikan helm ini kontroversial adalah harganya yang luar biasa tinggi. Helm ini memiliki harga $400.000 atau sekitar Rp6,1 miliar, yang mencakup biaya riset, pengembangan, perangkat keras, perangkat lunak, dukungan, dan pembaruan di masa depan.
Beberapa kritikus, beberapa kritikus mempertanyakan apakah manfaat yang ditawarkan memang sebanding dengan harganya yang tinggi.
Meskipun menimbulkan perdebatan, kemunculan helm F-35 merupakan bukti konkret dari kemajuan teknologi di dalam industri militer yang menggabungkan antara pentingnya informasi dan kekuatan tembak dalam medan perang modern.