HUT ke-5 Startup Aruna: Dari Eksportir Lobster hingga Raih Pendanaan US$ 5,5 Juta
Perusahaan rintisan (startup) teknologi kelautan, Aruna, menjadi satu dari sembilan startup yang dibawa Kemenparekraf RI ke acara South By Southwest 2021 di Amerika Serikat. Acara yang digelar secara daring di Houston, Texas, ini baru rampung pada 21 Maret lalu. Bertepatan dengan HUT ke-5 Aruna!
Perusahaan rintisan (startup) teknologi kelautan, Aruna, menjadi satu dari sembilan startup yang dibawa Kemenparekraf RI ke acara South By Southwest 2021 di Amerika Serikat. Acara yang digelar secara daring di Houston, Texas, ini baru rampung pada 21 Maret lalu.
Di konferensi kreatif tingkat dunia ini, Aruna tampil di booth Archipelageek. Raihan ini bertepatan dengan ulang tahun ke-5 Aruna pada tahun ini.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
-
Kenapa TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Merah Putih Fund, yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dengan menggandeng kelima CVC BUMN yaitu MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, Mandiri Capital Indonesia, BRI Ventures, dan BNI Ventures, disiapkan untuk menstimulasi gairah pertumbuhan startup nasional di tengah tech winter yang masih berlangsung saat ini.
-
Apa tujuan TelkomGroup dalam mendukung pendanaan startup nasional? Selain bertujuan menciptakan sinergi yang kuat, seluruh dana kelolaan MDI yang ditanamkan, termasuk Merah Putih Fund, berorientasi pada kerja sama yang saling menguntungkan antara startup yang berada di bawah naungan MDI dengan TelkomGroup, BUMN, dan perusahaan swasta lainnya,” ungkap Donald.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
Diketahui, startup ini telah mengekspor 331 ton hasil laut. Bahkan, walaupun diterpa pandemi, pada tahun lalu jumlah ekspor Aruna tumbuh tujuh kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Aruna juga menyumbang 20 persen dari total ekspor lobster Indonesia pada tahun lalu. Ini membuktikan bahwa potensi laut Indonesia tidak main-main dengan pendekatan teknologi tepat.
Aruna telah mengantongi US$ 5,5 juta dari pendanaan terakhir. Dana ini fokus untuk menghubungkan para nelayan, khususnya nelayan kecil dengan pasar internasional dengan platform digital yang memberikan transaksi yang adil bagi nelayan.
Startup ini menempatkan rumah guyub para nelayan di desa-desa pesisir yang disebut dengan Aruna Site. Aruna Site menjadi tempat transaksi ikan sekaligus berkumpulnya nelayan sambil belajar bersama tentang perikanan berkelanjutan.
“Selama 5 tahun Aruna berdiri sejak 2016, kami telah menempatkan 32 Aruna Site di seluruh penjuru Tanah Air. Kebanyakan berada di desa pesisir Indonesia Timur. Dari Kalimantan Timur, Sulawesi, hingga Papua Barat. Kami juga mengarahkan para nelayan untuk fokus pada komoditas yang bernilai jual tinggi serta dapat memberikan lapangan kerja bagi warga pesisir seperti rajungan. Banyak tenaga kerja yang terserap dari proses pengolahan rajungan ini. Mereka berkontribusi dari penangkapan, pengupasan hingga pengolahannya,” ujar Indraka Fadhlillah, Chief Commercial Officer (CCO) Aruna, dalam keterangannya, kemarin.
Salah satu nelayan yang dibantu Aruna adalah Harmoko, dari Berau, Kalimantan Timur, yang rutin bertransaksi dengan Aruna sejak awal 2017. Harmoko bercerita bahwa arahan dari Aruna membantunya untuk lebih fokus bekerja. Contohnya, ia kini fokus menangkap rajungan yang ternyata diminati di Amerika Utara sehingga dapat menjualnya dengan harga bersaing.
Selain itu, Aruna juga menerapkan sistem bonus berupa kupon berhadiah yang dapat ditukar alat pancing atau sembako. Selama tahun lalu, Harmoko menangkap lebih dari satu ton rajungan untuk Aruna.
Platform Pasar Hasil Laut Terbesar
©2021 Merdeka.com
Farid Naufal Aslam, CEO Aruna, mengatakan tema hari jadi kelima adalah ‘Sailing The Future’. Karena kami telah membuktikan bahwa masa depan yang dikira masih jauh ternyata bisa kita arungi sekarang.
"Cita-cita lima tahun yang lalu bukan hanya isapan jempol. Satu pembelajaran selama 5 tahun ini adalah secanggih apa pun inovasi yang ada di depan mata, yang penting adalah kebutuhan manusianya dulu. Semua harus berangkat dari kebutuhan manusianya,” ujarnya.
Dengan melakukan digitalisasi kepada nelayan, kinerja nelayan akan terukur sehingga memiliki justifikasi jelas untuk mengajukan pinjaman melalui mitra P2P ataupun perbankan. Seperti dengan Bank BNI untuk menyalurkan KUR Mikro di daerah Balikpapan. Sampai saat iniada sekitar ratusan nelayan yang mendapatkan pinjaman untuk modal melaut.
“Sebelum terpikir untuk membuat Aruna, ide bisnis di kepala saya macam-macam. Tapi lalu diingatkan untuk kembali lagi dengan hal yang paling saya pahami, kampung halaman saya. Dari kecil, saya lahir dan tumbuh di Kampung Baru, Balikpapan dan melihat sendiri kondisi yang ada di desa pesisir tempat saya tinggal ini. Dan terbukti, ini menjadi insight yang mendalam sehingga kita bisa Sailing The Future alias membawa masa depan untuk diarungi sekarang, yang menginspirasi tema hari jadi kita yang kelima ini,” tambah Utari Octavianty, co-founder dan General Director Aruna.
Sebagai startup, Aruna membangun platform integrasi pasar hasil laut terbesar di Indonesia yang menghubungkan nelayan kecil ke pasar global. Digitalisasi proses transaksi hasil laut dari Aruna ini memberikan harga yang adil kepada nelayan, sekaligus menyajikan data yang lengkap tentang traceability atau pelacakan.