ID-SIRTII: Ulah hacker menyerang Australia bikin repot Indonesia
Hacker Indonesia dianggap mengedepankan nasionalisme sempit tapi menyengsarakan banyak pihak demi kejayaan diri sendiri
Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII) mengeluhkan ulah hacker muda yang tergabung dalam Anonymous Indonesia karena hanya merepotkan penjagaan keamanan situs penting pemerintah.
Wakil Ketua ID-SIRTII Muhammad Salahudin mengatakan hacker muda Indonesia itu mengatasnamakan nasionalisme sempit tetapi menyengsarakan banyak pihak demi kejayaan diri sendiri atau kelompok, supaya tenar minta diakui padahal tidak peduli aksinya justru semakin mengundang masalah bagi jaringan Indonesia dan kemarahan pihak lain.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
"Apa mereka tidak mikir orang seperti aku terpaksa harus meyakinkan counter part agar tidak ada balasan serangan yang sangat bisa jadi merontokkan jaringan kita, tetapi para ababil ini bersorak kemenangan menganggap pihak Australia misalnya sudah kibar bendera putih, di satu sisi jaringan kita drop turun kualitasnya karena ulah mereka berapa banyak pengguna dirugikan,” kesal pria yang akrab dipanggil Didin itu kepada merdeka.com, Rabu (13/11).
Menurut Didin, kalau memang nasionalis, mereka seharusnya bergabung memperkuat ketahanan cyber Indonesia dan bekerja keras di belakang layar.
"Pekerjaan besar menunggu. Maukah menempuh jalan sepi tanpa tepukan penonton dan sorotan media? Serta imbalan cuma cukup buat jajan bakso? Sanggupkah komitmen dedikasi tak terbatas waktu dan tuntutan update, fast self learning serta kontribusi tanpa bertanya kontrak dan bayaran?" tantangnya.
Biasanya, lanjutnya, begitu tahu konsekuensinya, mereka ramai-ramai melipir kabur tiarap atau basa basi sebentar habis itu minggat tanpa kesan.
Untungnya, tambah mantan hacker itu, aset informasi Indonesia yang strategis tidak seberapa. Pihak counterpart, kata Didin, juga menjaga kondisi biar tidak makin keruh.
"Bahasa politiknya cooling down. Asal diketahui saja itu situs intelijen dan militer Australia bukan down karena serangan tetapi emang sengaja dimatikan agar tidak menjadi pemicu. Ini juga bukti bahwa aksi yang semacam itu tak ada gunanya," tuturnya.
Menurut Didin yang punya nama online Pataka itu, kalau secara ekspresi tentang martabat itu bagi Australia sudah cukup memalukan ketika dubesnya dipanggil dimintai penjelasan oleh pemerintah dan sampai Menhannya langsung datang itu secara politis adalah cara Australia meminta maaf.
"Memangnya yakin kita tidak melakukan hal yang sama, yaitu melakukan penyadapan ke mereka?" ujarnya sambil berlalu pergi.
Baca juga:
Hacker: Ini untuk negara kita, tidak seperti para koruptor itu
Hacker Indonesia: Mereka tidak banyak tahu tentang operasi ini
Hacker obrak-abrik jaringan pembangkit nuklir milik Rusia
2 Situsnya diserang, akankah pemerintah Australia turun tangan?
Kini gantian Dephan Australia akan dihajar hacker Indonesia