Ilmuwan Makin Penasaran Ingin Hidupkan Lagi Harimau yang Punah
Rencana hidupkan Harimau ini didanai oleh perusahaan pelestarian asal Amerika Serikat, Colossal, yang bekerja sama dengan Universitas Melbourne.
Para peneliti mengatakan bahwa harimau Tasmania bisa terlahir kembali dalam tiga tahun, setelah terobosan dalam pengurutan genom berhasil dicapai.
“Ini adalah hal yang luar biasa. Genom yang kami miliki untuknya (harimau Tasmania) bahkan lebih baik daripada yang kami miliki untuk sebagian besar hewan hidup, dan ini adalah hal yang fenomenal,” kata Andrew Pask, ilmuwan dari Universitas Melbourne.
-
Bagaimana para ilmuwan meneliti lukisan gua tersebut? Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh arkeolog Indonesia Adhi Augus Oktaviana menggunakan teknik yang disebut pencitraan seri U ablasi laser, yang menurut mereka dalam penelitian tersebut adalah “aplikasi baru dari pendekatan ini”.
-
Apa yang dilakukan penguin dagu-putih untuk tidur sambil tetap menjaga telur mereka? Hewan menghadapi tradeoff yang jelas antara tidur dan manfaatnya sementara tidak waspada, dan terjaga tetapi dengan biaya fisiologis tidak tidur. Penguin ini menemukan cara untuk mendapatkan keuntungan dari tidur sambil tetap waspada untuk melindungi telur mereka," ujar Paul-Antoine Libourel, seorang peneliti di Lyon Center for Research in Neuroscience di Prancis.
-
Kapan mumi lebah itu diperkirakan hidup? Mumi-mumi lebah ini diperkirakan berasal dari zaman pemerintahan kerajaan besar. Hal ini didasarkan pada angka tahun usia pada mumi lebah tersebut, sekitar 2.975 tahun yang lalu.
-
Bagaimana para peneliti mempelajari pola tidur penguin dagu-putih? Pendekatan pembedahan digunakan dalam penelitian ini, dengan penanaman elektroda secara bedah langsung ke otak penguin. Elektroda ini kemudian dihubungkan ke perekam data yang dipasang di punggung mereka, memberikan pemahaman mendalam tentang pola tidur dan aktivitas otak penguin ini.
-
Kapan jejak kaki burung tersebut hidup? Temuan ini menunjukkan burung-burung itu pernah hidup di bagian selatan superbenua Gondwana di masa sekitar 120 juta tahun lalu atau Kretaseus Awal.
-
Di mana para peneliti mempelajari pola tidur penguin dagu-putih? Para peneliti memasuki dunia misterius tidur penguin dagu-putih dengan penelitian yang melibatkan 14 individu dari koloni besar yang terdiri dari 2.700 pasangan berkembang biak di Pulau Raja George, lepas pantai Antartika.
Proyek de-extinction ini didanai oleh perusahaan pelestarian asal Amerika Serikat, Colossal, yang bekerja sama dengan Universitas Melbourne.
Dikutip dari news.com.au, Rabu (30/10), Colossal menyebutkan bahwa sejumlah spesimen harimau Tasmania yang terpelihara dengan baik menjadi dasar proyek ini, mengingat peran penting spesies ini dalam menjaga keseimbangan ekosistem di Tasmania.
Para peneliti memulai proyek ini dengan menggunakan salah satu spesimen paling terawetkan dari harimau Tasmania untuk menciptakan genom yang komprehensif.
“Genom ini merupakan yang pertama untuk spesies yang telah punah, dan suatu prestasi yang diyakini banyak ilmuwan tidak akan pernah tercapai untuk spesies yang sudah punah,” ujar pihak Colossal.
Genom adalah semua informasi genetis suatu organisme. Beth Shapiro, kepala ilmuwan di Colossal, menambahkan, “Jarang sekali ada sampel yang memungkinkan Anda melampaui batasan metode DNA purba hingga sejauh itu.”
Shapiro juga mengungkapkan bahwa mereka telah mengirimkan genom purba yang memecahkan rekor dan mempercepat proyek de-extinction harimau Tasmania. Selain terobosan genom, para peneliti juga berhasil mengembangkan teknologi reproduksi berbantuan untuk mengoptimalkan proses ovulasi pada dunnart, sejenis marsupial kecil dari Australia.
Mereka kini bisa mengendalikan kapan dunnart mengalami birahi, menghasilkan lebih banyak sel telur yang kemudian bisa digunakan untuk menciptakan embrio baru. Embrio ini nantinya akan menjadi inang bagi genom harimau Tasmania yang telah disunting. Langkah lainnya adalah penggunaan embrio sel tunggal yang telah dibuahi, yang berhasil dibudidayakan hingga lebih dari setengah masa kehamilan dalam alat rahim buatan.
Para ilmuwan juga memanfaatkan DNA anjing dan serigala untuk menghasilkan gen yang membentuk rahang dan tengkorak khas harimau Tasmania. Setelah berbagai percobaan, DNA harimau Tasmania berhasil dimasukkan ke dalam tikus, yang mampu mengubah bentuk kepala tikus.
Tidak hanya itu, DNA harimau Tasmania juga dikombinasikan dengan DNA dunnart, yang berpotensi menjadi pengganti harimau Tasmania. Para peneliti menargetkan untuk memfasilitasi kelahiran harimau Tasmania dalam tiga tahun dan berharap bisa mengembalikan spesies ini ke alam liar dalam waktu sepuluh tahun.
Harimau Tasmania terakhir tercatat mati di kebun binatang Hobart pada 1936. Dulunya, hewan ini tersebar di daratan Australia, utara Nugini, dan selatan Tasmania. Kepunahan spesies ini di daratan diperkirakan disebabkan oleh persaingan dengan dingo dan perburuan oleh manusia sekitar 2000 tahun yang lalu.
Di Tasmania, penurunan populasi harimau Tasmania terjadi akibat masuknya anjing dan, yang utama, penganiayaan oleh manusia yang menganggapnya sebagai hama. Dingo sendiri tidak pernah dibawa ke Tasmania.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia