Ini alasan kita tak pernah luput dari 'typo'
Mengapa typo sering merusak kata-kata indah kita yang sudah dirangkai susah-susah di Facebook?
Typo adalah 'penyakit' yang mendarah daging. Setiap kita 'chatting,' mengirim sesuatu di sosial media, atau bahkan mengerjakan tugas kuliah dan pekerjaan di komputer, jarang sekali kita lepas dari ejaan yang salah ini.
Seringkali ketika kita ingin posting sebuah kata-kata indah di Facebook, di mana kita sudah merangkai kata indah itu dengan sungguh-sungguh dan memakan waktu yang lama. Namun setelah dikirim, komen pertama yang masuk adalah seseorang yang mengoreksi ejaan kita yang salah.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Apakah kita terlalu ceroboh dan kurang teliti?
Penjelasan mengapa hal tersebut bisa terjadi, tentu bukan karena kita yang ceroboh maupun tidak teliti, namun kita justru sangat fokus terhadap apa yang kita lakukan. Hal ini mampu diterangkan oleh Tom Stafford, seorang psikolog yang mempelajari tentang 'typo' di University of Sheffield di Inggris.
"Ketika Anda menulis, Anda mencoba untuk menyampaikan sebuah makna. Hal tersebut tentu adalah pekerjaan tingkat tinggi," ungkapnya.
Dengan pekerjaan 'tingkat tinggi' tersebut, otak kita secara otomatis memecah pekerjaan menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana, sehingga kita bisa fokus ke apa yang paling penting. Hal ini bisa diibaratkan layaknya menulis.
Menulis adalah hal yang sangat kompleks, mengingat kita harus merangkai huruf menjadi kata, kata menjadi kalimat, dan kalimat menjadi sebuah ide yang mengandung makna. Namun dari hal itu saja, kita akan lebih fokus kepada bagaimana menyampaikan 'pesan' dari tulisan tersebut, agar sampai kepada pembacanya. Kita akan cenderung menghiraukan bagaimana sebuah huruf terangkai menjadi kata.
"Kita tidak akan menangkap detil yang terlalu kecil, kita bukan komputer," ungkap Stafford. "Sebaliknya, kita menerima informasi sensorik dan menggabungkannya dengan apa yang kita inginkan, yakni menyampaikan makna pada tulisan tersebut," imbuhnya.
Karena 'makna' lah yang paling penting bagi kita dalam menyusun sebuah tulisan, maka akan sangat mudah bagi kita untuk luput melihat detil yang kecil seperti typo.
Hal ini juga menjelaskan mengapa para pembaca selalu cepat dalam menemukan kesalahan kita dalam mengeja. Karena konsep menulis dan membaca juga sangat familiar di setiap orang, sehingga mereka lebih memperhatikan ketika mereka membaca tulisan seseorang untuk pertama kali.
Otak kita memang hebat, namun dalam pekerjaan 'tingkat-tinggi' otak kita tak bisa untuk dipekerjakan dengan keras. Hal ini juga terjadi ketika kita membangun sebuah peta rute perjalanan sehari-hari. Otak kita akan otomatis menyimpan rute yang sering kita lewati, mengetahui ciri jalanannya, gedung yang dilewati, bahkan baunya seperti apa. Oleh karena itu misal kita setiap hari pergi ke kampus, lalu kita ingin pergi ke tempat lain yang arahnya kebetulan sama dengan rute menuju kampus, otak kita tak sengaja menuntun kita untuk salah berbelok menuju kampus. Kita seringkali luput dari hal-hal detil, karena otak manusia bekerja dengan insting.
Namun meskipun typo adalah kesalahan yang terjadi berulang-ulang, adaptasi manusia akan kesalahan kecil ini cukup cepat. Faktanya, tombol 'backspace' adalah tombol yang paling sering digunakan nomor tiga, setelah tombol spasi dan tombol huruf 'E.' Bahkan, seorang 'touch typist,' atau seseorang yang mampu mengetik tanpa melihat keyboard, mereka bahkan menyadari jika mereka salah mengetik, tanpa melihat jarinya ataupun keyboard.
Baca juga:
Ngeri! Ini penyebab raibnya kapal dan pesawat di segitiga Bermuda
Mengapa habis sikat gigi makanan terasa pahit?
NASA: Februari 2016 pecahkan rekor temperatur global tertinggi
Membalik evolusi, peneliti 'tumbuhkan' kaki dinosaurus di tubuh ayam
Cerita 4 kutukan seram yang terbongkar kebenarannya oleh sains
Dengan penemuan lensa ini, smartphone hanya akan setebal kartu ATM