Ini senjata baru kepolisian 13 negara untuk perangi ransomware
Ini senjata baru kepolisian 13 negara untuk perangi ransomware. No More Ransom diluncurkan perdana pada 25 Juli 2016, oleh Dutch National Police, Europol, Intel Security dan Kaspersky Lab. Proyek ini memperkenalkan bentuk kerjasama terbaru antara penegak hukum dan sektor swasta untuk melawan ransomware secara bersama.
Ransomware adalah malware atau virus yang mampu mengunci perangkat korban, dan agar bisa menggunakan perangkatnya lagi biasanya si korban harus membayar uang tebusan pada si hacker. Oleh sebab itu, ransomware dianggap sebagai malware baru yang paling berbahaya bagi masyarakat luas.
Guna menghentikan ransomware, lembaga penegak hukum dari 13 negara memutuskan untuk bergabung dengan pihak swasta untuk bersama-sama melawan ransomware dengan proyek 'No More Ransom'.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Apa yang dilakukan hacker untuk mengakses data melalui WiFi? Para hacker meniru nama jaringan WiFi publik yang sudah ada dan tanpa keamanan kata sandi (password).
No More Ransom diluncurkan perdana pada 25 Juli 2016, oleh Dutch National Police, Europol, Intel Security dan Kaspersky Lab. Proyek ini memperkenalkan bentuk kerjasama terbaru antara penegak hukum dan sektor swasta untuk melawan ransomware secara bersama-sama.
Negara yang baru-baru ini memutuskan untuk bergabung diantaranya Bosnia dan Herzegovina, Bulgaria, Kolombia, Prancis, Hungaria, Irlandia, Italia, Latvia, Lithuania, Portugal, Spanyol, Swiss dan Inggris. Diharapkan akan semakin banyak lembaga penegak hukum dan organisasi di sektor swasta yang ikut bergabung dalam program ini dalam beberapa bulan mendatang.
Tujuan dari portal online www.nomoreransom.org adalah menyediakan sumber daya yang bermanfaat bagi korban ransomware. Pengguna dapat menemukan informasi tentang apa itu ransomware, cara kerjanya dan, yang paling penting, bagaimana melindungi diri mereka sendiri.
Selama dua bulan pertama, lebih dari 2.500 orang telah berhasil mendekripsi data-data mereka tanpa harus membayar uang tebusan, menggunakan alat dekripsi utama pada platform (CoinVault, Wildfire dan Naungan). Hal ini menyebabkan kerugian, mencapai USD 1 juta, bagi penjahat cyber dari hasil uang tebusan para korban.
Dengan semakin banyaknya lembaga penegak hukum bersama mitra dari sektor swasta lainnya bekerja sama, maka akan semakin banyak pula alat dekripsi yang dapat dibuat dan tersedia. Saat ini, sudah ada lima alat dekripsi yang tersedia di website.
Sejak peluncuran portal pada bulan Juli, telah ada penambahan WildfireDecryptor beserta dua alat dekripsi yang diperbarui yaitu RannohDecryptor (diperbarui dengan decryptor untuk ransomware MarsJoke alias Polyglot) dan RakhniDecryptor (diperbarui dengan Chimera).
Sumber: Kaspersky Lab
Baca juga:
Awas, jangan buka 10 jenis email ini!
Hacker Indonesia 'sentil' situs KPU, tulis kritikan menyentuh
Gedung Putih minta CIA lancarkan serangan siber ke Rusia
Protes isu SARA, peretas obrak abrik situs Disnakertrans DKI
Industri keuangan masih jadi sasaran empuk kejahatan siber
Ancaman keamanan finansial siber di Indonesia meningkat?