Israel dibombardir serangan malware lewat jebakan video porno
Serangan hacker ini menyasar kantor pemerintah, penyedia infrastruktur, organisasi militer & institusi akademik Israel.
Beberapa institusi Israel dilaporkan telah dibombardir serangan malware dari kelompok hacker asal Arab.
Kelompok hacker asal Arab ini disebut melakukan serangan dengan menyebar malware melalui kiriman email yang berisi video porno ke akun karyawan di beberapa institusi milik Israel, seperti dilansir PCWorld (18/2).
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Apa yang dilakukan komika Inggris tersebut kepada seorang investigator asal Israel? Seorang komika asal Inggris meroasting secara langsung seorang investigator asal Israel yang sedang bekerja melakukan penyelidikan kejahatan perang yang ada di Ukraina.
-
Apa saja yang dilakukan Intel di Israel? Intel pertama kali beroperasi di Israel pada tahun 1974, dan menjadikan negara tersebut sebagai pusat pengembangan dan manufaktur Intel Corporation. Dalam hal ini, Intel juga menjadikan negara Israel sebagai pusat pengembangan dan produksi teknologi digital dan platform komputasi yang terintegrasi dan terhubung.
Aksi serangan dengan tajuk Operation Arid Viper ini berfokus untuk mengirim email phishing ke karyawan dengan format video porno singkat, menurut laporan perusahaan yang menjadi korban serangan.
Email phishing dikirim ke banyak institusi termasuk kantor pemerintah, penyedia infrastruktur, organisasi militer dan institusi akademik di Israel.
Dilansir Trend Micro (18/2), serangan ini berjalan cukup efektif karena karyawan yang menjadi korban serangan phishing ini takut untuk melaporkan aksi hacker ini karena konten yang berisikan malware merupakan video porno yang jadi konten yang tak pantas dilihat di lingkungan kerja. Kondisi tersebut membuat malware dapat bersarang lama dan mengobrak-abrik jaringan sistem di institusi tersebut.
Target para hacker sendiri adalah untuk mencuri data-data penting dari institusi vital di Israel seperti data berformat Word, Excel, PowerPoint dan file teks di hard disk komputer para karyawan yang telah terinfeksi malware.
Masih dari sumber yang sama, serangan Operation Arid Viper dari hacker Arab ini dilaporkan menggunakan teknik yang sama dengan serangan Advtravel yang sudah menginfeksi lebih dari 500 perangkat komputer di Mesir beberapa waktu lalu.
Dalam serangan tersebut, para hacker dilaporkan berhasil mengambil data pribadi korbannya termasuk profil Facebook. Namun masih belum diketahui apakah serangan ke institusi di Israel ini juga dilakukan kelompok hacker yang sama.
(mdk/dzm)