Jam-jam sibuk orang Indonesia belanja online
Jam-jam sibuk orang Indonesia belanja online. Perilaku itu berbeda dibandingkan dengan di Singapura. Bila di Singapura, waktu favorite masyarakat di sana untuk berbelanja online adalah pada pukul 4 sore hingga 12 malam.
Masyarakat Indonesia ternyata mempunyai waktu-waktu tersendiri untuk belanja online. Berdasarkan data iPrice Group, jumlah orderan toko online akan meningkat pada jam-jam kerja. Lebih gamblang, data itu menyebutkan bahwa masyarakat Indonesia akan melakukan belanja online pada jam 11.00 atau ketika istirahat.
"Di jam tersebut, jumlah order paling banyak. Sekitar 69 persen lebih tinggi dari jumlah rata-rata pesanan di e-commerce Indonesia," kata Senior Content Marketer iPrice Group, Andrew Prasetya, saat acara diskusi tentang e-commerce Indonesia di Jakarta, Selasa (30/1).
-
Kenapa nama toko yang unik dan lucu dianggap penting untuk online shop? Bukan tanpa alasan, nama toko yang unik dan lucu akan memberikan kesan menarik bagi calon pelanggan.
-
Dimana kita bisa menemukan inspirasi kata-kata selamat datang di online shop? Melansir dari berbagai sumber, Rabu (1/11), berikut merdeka.com rangkum mengenai 40 kata-kata selamat datang di online shop yang bisa dijadikan sebagai bahan referensi.
-
Apa perbedaan utama antara e-commerce dan marketplace? Meskipun keduanya seringkali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
-
Bagaimana cara membangun branding online shop yang kuat? Membangun merek yang menarik untuk toko online memerlukan kombinasi strategi yang baik dan konsistensi dalam menghadirkan pesan dan pengalaman kepada pelanggan.
-
Apa yang menjadi faktor utama Shopee unggul dalam kepuasan berbelanja online? Keunggulan Shopee dalam tingkat kepuasan, didukung oleh data, dimana Shopee (62%) menjadi pilihan pertama untuk direkomendasikan oleh konsumen kepada kerabat dekatnya, diikuti oleh Tokopedia (46%), TikTok Shop (42%), dan Lazada (36%).
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
Menurutnya, perilaku itu berbeda dibandingkan dengan di Singapura. Bila di Singapura, waktu favorite masyarakat di sana untuk berbelanja online adalah pada pukul 4 sore hingga 12 malam. Diakuinya, karakter ini pasti akan berbeda-beda di setiap negara. Bukan berarti perilaku belanja masyarakat Indonesia negatif karena digunakan pada jam-jam bekerja.
Data iPrice Group juga mengungkap secara spesifik hari yang kerap dijadikan favorite masyarakat berbelanja online. Terutama di awal pekan, yakni hari Rabu. Hari Rabu itu berdasarkan data lebih tinggi 12 persen dibandingkan hari-hari lainnya. Mungkin saja, di hari itu banyak e-commerce melakukan diskon.
"Hari Minggu malah turun 30 persen. Mungkin ini waktu untuk bersama keluarga," jelasnya.
Dikatakan Andrew, data tersebut bisa mewakili perilaku masyarakat Indonesia yang doyan berbelanja online saat jam istirahat berlangsung. Data yang dipaparkan iPrice Group, tak jauh berbeda dengan hasil survei konsumen Indonesia menjelang Harbolnas pada tahun 2016 silam yang dilakukan oleh ShopBack Indonesia.
Data itu menyebutkan bahwa mayoritas konsumen, yakni 31,2 persen, lebih suka belanja antara jam 09.00 pagi hingga 12.00 siang. Selain itu, jam 12.00 siang hingga 15.00 sore juga menjadi waktu favorit untuk 18,8 persen konsumen.
"Saya rasa ini memang behaviour konsumen Indonesia saja. Kalau di sini kan kita bekerja sambil bersosialisasi, kalau dibandingkan di Singapura itu berbeda. Di Singapura, orang fokus kerja saja," terang Country Manager Shopback Indonesia, Indra Yonathan kala itu.
Baca juga:
Menengok asrinya hutan hujan di markas baru Amazon
YLKI: Aduan konsumen di toko online rata-rata hanya dijawab 'terima kasih'
Pemerintah diminta tegas tangani peredaran barang China di e-commerce RI
Barang China kuasai e-commerce RI, toko online didorong 80 persen jual produk lokal
Saran Mendag Enggar agar gerai ritel bertahan di tengah gempuran e-commerce