Kredivo soal Judi Online: Kami Tak Bisa Akses Aktivitas Pengguna, Tapi Punya Cara Lain
Kredivo mengakui sulit untuk mengetahui aktivitas uang pinjaman penggunanya, termasuk jika digunakan untuk judi online.
Kredivo sebagai salah satu platform kredit digital di Indonesia, menegaskan langkah dalam mengatasi risiko terkait dengan judi online. Direktur Pemasaran dan Strategi Kredivo, Lily Suriani menjelaskan bahwa meskipun mereka memantau penggunaan limit kredit pengguna, namun pihaknya tidak memiliki akses langsung terhadap data privasi dan aktivitas penggunanya.
"Jadi, tentunya kan kita tidak bisa mengakses data secara sembarangan, jadi kalau user kita, kita lihat profit risk-nya dan secara income cukup baik, kita berikan limit Kredivo. Itu kita lihat, kita monitor penggunaan produk apa yang dia beli. Kalau dia beli online atau offline retail, kita bisa nge-detect dalam arti karena kita kerja sama dengan merchant sehingga kita tahu bahwa mereka misalnya beli produk handphone," jelas Lily di Jakarta, Rabu (16/10).
- Kasus Judi Online Pegawai Komdigi, Tersangka Bertambah jadi 14 Orang
- Kompolnas Desak Polri Gerak Cepat Buru Bandar Judi Online di Luar Negeri: Jangan Kasih Kendor
- Kompolnas Wanti-Wanti Anggota Polri Jangan Sampai Main Judi Online
- 5 Ciri-Ciri Orang Kecanduan Judi Online, Banyak Utang hingga Gangguan Emosi
Meskipun begitu, Kredivo tidak bisa memastikan apakah limit tersebut digunakan untuk judi online.
"Di luar produk-produk retail itu yang biasanya kita akan monitor terus, secara mitigasi risiko pun perlu kita lakukan. Tapi kita tidak bisa tahu apakah orang ini akan menggunakan limit-nya untuk judi online atau tidak, tentunya kita tidak bisa tahu karena kita tidak bisa mengakses privasi orang sembarangan," lanjutnya.
Ia juga menjelaskan bahwa jika nantinya Kredivo mendeteksi adanya risiko tinggi, seperti kredit macet akibat judi online, tindakan tegas akan segera diambil.
"Ketika kita monitor ada pergerakan risiko yang cukup tinggi, misalnya NPL terjadi, dia tidak bisa bayar karena ternyata judi online, nah itu sesuatu yang akan kita langsung block user-nya supaya tidak dilakukan kembali hal-hal seperti itu," kata Lily.
Kebijakan tersebut menjadi bagian dari komitmen Kredivo dalam memastikan penggunaan kredit yang aman dan bertanggung jawab di platformnya.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan laporan dari Sensor Tower 2023, orang Indonesia paling gemar mengunduh aplikasi keuangan. Pertumbuhannya 22 persen dari tahun sebelumnya. Kemudian yang lonjakannya paling tinggi sebesar 59 persen ialah aplikasi Virtual Private Network (VPN). VPN menjadi urutan kedua jumlah aplikasi yang doyan di-download orang Indonesia.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia