Luar biasa, 4 penelitian Indonesia ini punya pengaruh besar di dunia
4 Hasil penelitian masyarakat Indonesia yang dianggap punya pengaruh di dunia
Banyak orang yang mungkin memandang sinis penelitian Indonesia tak bisa mempunyai pengaruh bagi dunia. Namun nyatanya, hal itu sungguh sangat keliru. Terbukti ada 4 hasil penelitian yang dianggap punya pengaruh di dunia. 4 Penelitian itu dipaparkan saat perayaan 25 tahun Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI).
Penelitian pertama adalah penggunaan Aedes Aegypti yang diinjeksi bakteri Wolbachia untuk memberantas demam berdarah. Penelitian ini, dilakukan oleh Dr. Warsito Tantowijoyo. Dia melakukan penelitian sejak tahun 2014, dan telah melepaskan nyamuk Aedes Aegypti ber Wolbachia di sejumlah kecamatan di Yogyakarta.
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Apa yang diluncurkan oleh Fakultas Teknik UGM? "Tentunya pesawat tanpa awak ini bisa diaplikasikan ke banyak hal. BPBD salah satunya yang akan memanfaatkannya karena pesawat ini bisa memantau bila telah terjadi bencana, misalnya gempa bumi," kata Dekat Fakultas Teknik UGM Prof. Selo pada Rabu (3/9).
-
Siapa yang memuji penelitian ini? T. Thang Vo-Doan, seorang insinyur di Universitas Queensland, Australia, yang telah bekerja secara independen pada serangga cyborg, memuji penelitian ini karena pengaturannya yang sederhana.
-
Dimana penelitian tentang tektonik lempeng dan peradaban alien dilakukan? Demikian menurut penelitian baru oleh Universitas Texas di Dallas dan Institut Teknologi Federal Swiss di Zurich.
Alhasil, terdapat indikasi positif dari uji cobanya. Penelitiannya ini, akan dilakukan dengan melepaskan nyamuk ke wilayah yang lebih luas lagi agar dapat mengetahui efektivitas Wolbachia dalam pemberantasan dengue.
Kemudian, penelitian yang kedua, datang dari Prof Dr Daniel Murdiyarso yang memaparkan pentingnya menyelamatkan hutan bakau di Indonesia yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 31 persen.
Prof Dr Daniel Murdiyarsomelakukan penelitian sejak 4 tahun lalu. Dari Penelitiannya itu ditemukan bahwa Indonesia merupakan gudang karbon hutan bakau dunia. Namun, deforestasi dan budidaya perairan merupakan ancaman yang serius.
Yang ketiga tentang gempa. Penelitian ini dilakukan oleh Prof Sri Widiyantoro yang mengungkap informasi tentang isi bumi. Data-data gempa yang ditangkap seismometer mendeteksi dan menangkap isi bumi secara tiga dimensi. Meskipun, belum dapat digunakan untuk memperkirakan gempa dalam jangka pendek, data-data tersebut dapat digunakan untuk mitigasi gempa jangka panjang.
Dan yang keempat datang dari Dr Robby Muhammad yang meneliti tentang pembuktian teori tahun 1976 dari Stanley Milgram, tentang six degrees of separation atau enam derajat pemisahan.
Penelitiannya ini berdampak besar dalam ilmu sosial. Terlebih dengan pengembangan internet yang menyimpan data perilaku serta interaksi manusia dari berbagai belahan dunia. Triliunan data di dunia maya, dapat dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi kehidupan, selain juga harus disikapi bijak.
Baca juga:
2050, Ilmuwan yakin mayoritas manusia berhubungan seks dengan robot
Hari ini asteroid 2,5 kilometer tak akan hantam Bumi
Ilmuwan: Potensi 'gay' pada pria muncul sejak dalam kandungan!
Menko Puan sebut kualitas pengembangan Iptek tergantung faktor SDM
UFO dan 'orbs' terlihat patroli di atas gunung berapi Meksiko
Tikus bermoncong babi ditemukan di Sulawesi, pertama di dunia!