Menakutkan, ini 5 ular paling banyak bunuh manusia dari 4 benua!
Ular-ular berikut membunuh ribuan manusia per tahunnya
Dunia ular tiada hentinya membuat kita merinding dan takjub. Mulai dari spesies yang mengandalkan belitan maut, hingga racun pembunuh. Dari sekitar 3.000 jenis ular yang tersebar di Bumi, spesies yang memiliki racun adalah yang paling ditakuti.
Contoh paling jelasnnya adalah ular Taipan (Oxyuranus microlepidotus). Ular asal Australia ini dikenal mempunyai racun paling berbahaya. Tingkat racun ular Taipan mengalahkan semua jenis ular, baik di darat atau di laut.
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
-
Siapa saja dosen UGM yang masuk dalam daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia? Ketujuh dosen UGM yang terpilih adalah Abdul Rohman dari Fakultas Farmasi, Muh Aris Marfai dari Fakultas Geografi, Ahmad Maryudi dari Fakultas Kehutanan, Ganjar Alfian dari Sekolah Vokasi, Eka Noviana dari Fakultas Farmasi, Muhammad Akhsin Muflikhun dari Fakultas Teknik, dan Jumina dari FMIPA UGM.
-
Apa yang membuat dosen UGM masuk dalam daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik. Para ilmuwan tersebut dinilai berdasarkan hasil penelitian dan dampak sitasi karya ilmiah mereka, yang menunjukkan seberapa sering karya mereka dirujuk oleh peneliti lain.
-
Bagaimana AD Scientific Index menentukan peringkat universitas terbaik di Indonesia? AD Scientific Index menggunakan sistem pemeringkatan yang unik dengan menganalisis sebaran ilmuwan dalam suatu institusi menurut persentil 3, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90.
-
Siapa ilmuwan terbaik di Universitas Gadjah Mada berdasarkan AD Scientific Index 2024? Universitas Gadjah Mada Jumlah ilmuwan dalam indeks : 497Ilmuwan terbaik dalam institusi : Abdul Rohman
-
Universitas terbaik apa yang menempati peringkat pertama di Indonesia versi AD Scientific Index 2024? Dalam daftar University Rankings 2024 AD Scientific Index yang mencakup 2.227 kampus, UGM, UTI (Universitas Teknokrat Indonesia), dan Undip berhasil menempati peringkat tertinggi sebagai universitas terbaik di Indonesia.
Agar Anda bisa jelas membayangkan betapa mematikannya Taipan, racun yang keluar dari satu patukan ular ini dapat membunuh 100 manusia dewasa (sekitar 30-45 menit) atau 250 ribu tikus! Racun Taipan juga 50 kali lebih kuat dari pada racun King Kobra.
Akan tetapi, ular Taipan jarang sekali mematuk manusia, sehingga tidak termasuk ular yang masuk kategori 'mematikan'. Nah, 5 ular berikut ini lah yang paling banyak membunuh manusia di 4 benua di Bumi.
Amerika - Ular Fer-de-lance (Bothrops atrox)
Fer-de-lance hidup di kawasan Amerika selatan, dan menjadi ular pembunuh manusia nomor satu di sana. Ular ini termasuk keluarga ular derik dan bisa tumbuh hingga panjang 2 meter. Fer-de-lance banyak terdapat di Amerika Tengah, seperti Meksiko, Kostarika, Venezuela.
Racun hemotoksin (racun penggumpal darah) senjata andalan Fer-de-lance dan dapat menyebabkan pendarahan organ dalam parah. Rata-rata korban Fer-de-lance harus diamputasi bagian tubuhnya demi keselamatan nyawanya. Sebab racun ular ini bisa dengan cepat membuat sekitar bagian tubuh yang tergigit seakan-akan meleleh dan menimbulkan infeksi parah.
Di kawasan Amerika Tengah, gigitan Fer-de-lance mempunyai tingkat kematian hingga 5 persen. Bila tidak ditangani dengan cepat, korban gigitan biasanya akan meninggal.
Foto: Britanica
Afrika - Ular Carpet Viper (Echis ocellatus)
Ular kecil ini diperkirakan membunuh lebih dari 20.000 orang di Afrika per tahunnya. Tak kurang dari 1,5 juta penduduk Afrika Barat, seperti Senegal, Nigeria, dan Kamerun, menjadi korban gigitan Carpet Viper setiap tahun.
Racun hemotoksin ular ini cukup sulit diatasi oleh antiracun, dan anti racun yang ada hanya cukup untuk menjangkau 10 persen korban. Pasca tergigit, korban Carpet Viper akan mengalami kejang hebat dan pendarahan di sekujur tubuh.Â
Tanpa penanganan cepat, racun ular ini akan membunuh 20 persen korbannya, dan membuat 5 persen korbannya harus menjalani amputasi.
Foto: IRD / JF Trape
Asia - Kobra India (Naja naja)
Kobra India terkenal memiliki kombinasi racun hemotoksin dan neurotoksin (racun syaraf). Berbeda dengan King Kobra yang bertubuh besar, tubuh Kobra India cukup langsing namun dapat menyemburkan bisa hingga jarak beberapa meter. Bisa ini sangat berbahaya bila terkena mata atau masuk ke mulut.
Gigitan ular ini menyebabkan kelumpuhan area wajah dan kerusakan kulit di area bekas gigitan. Jika tidak segera ditangani, ular Kobra India bisa membuat korbannya meninggal dalam hitungan 15 menit sampai beberapa jam.
Ular yang banyak ditemukan di India, Pakistan, Nepal, dan Sri Lanka ini setiap tahunnya diperkirakan membunuh 100 orang.
Foto: Hari Prasad
Asia - Ular Welang India (Bungarus caeruleus)
Ular dengan cincin-cincin putih di sekujur tubuhnya ini mempunyai racun neurotoksin. Banyak korban gigitan ular welang India biasanya 'cuek' mengingat bekas gigitan tidak bengkak dan tidak terlalu terasa sakit. Tapi, saat itu lah malapetaka bermula.
Ya, mereka tidak sadar racun bila racun neurotoksin meski tidak terasa sakit, lama kelamaan menyebabkan kelumpuhan organ. Kelumpuhan akan terus menyebar ke berbagai organ dalam tubuh hingga menyebabkan kematian, biasanya akibat sesak napas.
Hampir sama seperti King Kobra, ular welang India hidup di India, Pakistan, Sri Lanka.
Foto: Jayendra Chiplunkar
Australia - Ular Coklat Timur (Pseudonaja textilis)
Mayoritas kematian akibat gigitan ular di Australia disebabkan oleh ular ini. Ular ini hidup nyaris di semua tempat di kawasan Australia timur, mulai dari gurun hingga pantai.
Racunnya mengandung neurotoksin dan hemotoksin. Kelumpuhan dan pendarahan hebat biasanya terjadi sekitar 30 menit pasca tergigit. Menariknya, nyaris semua kasus terjadi akibat kelalaian manusia yang mencoba memegang ular ini.
Untungnya, pemerintah Australia memiliki sistem penanganan gigitan ular yang sangat responsif. Hasilnya, meski disebut yang paling banyak membunuh manusia, korban meninggal akibat gigitan ular ini hanya sekitar 1-2 orang per tahun.
Foto: Peter Woodard
Â
(mdk/bbo)