Mengejutkan, dinosaurus ternyata berdarah panas bak manusia
Teka-teki jenis darah dinosaurus yang menghantui ilmuwan selama puluhan tahun akhirnya terpecahkan
Sejak abad ke-19, ilmuwan memperdebatkan apakah dinosaurus termasuk hewan berdarah dingin layaknya kadal atau hewan berdarah panas seperti mamalia dan manusia. Nah, di tahun 2015 ini, seorang ilmuwan asal New York mengklaim berhasil memecahkan teka-teki itu. Lalu, apa jawabannya?
Dulu, ilmuwan yakin bila dinosaurus itu adalah hewan unik yang mempunyai darah 'hangat' atau percampuran antara jenis darah kadal dan mamalia. Namun, Michael D'Emic, paleontolog asal Stony Brook University New York mengatakan bila dinosaurus itu adalah hewan berdarah panas.
-
Bagaimana dinosaurus ini ditemukan? Penemuan ini merupakan hasil kerja sama antara Universitas Portsmouth dan Universitas Bath, yang telah melakukan penelitian di Pulau Isle of Wight selama lebih dari satu abad.
-
Kapan Dinosaurus punah? Batu ini ternyata memicu berbagai bencana hingga pada akhirnya menewaskan tiga perempat kehidupan di Bumi, termasuk dinosaurus. Batu besar yang dijuluki “kotak hitam” itu yang menyimpan sisa asteroid yang berbentuk gumpalan debu halus, yang diduga para peneliti pernah menghalangi sinar matahari.
-
Kapan dinosaurus punah? Sebelum ini, para ilmuwan telah berdebat tentang apa penyebab dari lenyapnya tiga perempat kehidupan di Bumi 66 juta tahun yang lalu ini.
-
Mengapa Dinosaurus punah? Batu besar yang dijuluki “kotak hitam” itu yang menyimpan sisa asteroid yang berbentuk gumpalan debu halus, yang diduga para peneliti pernah menghalangi sinar matahari. Kemudian, membuat suhu menjadi dingin, menghentikan fotosintesis, dan menghancurkan rantai makanan pada kala itu.
-
Mengapa dinosaurus punah? Temuan kami secara khusus mendukung gagasan bahwa vulkanisme telah mengganggu atmosfer dan iklim jauh sebelum asteroid,
Dalam laporannya yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Science, Michael mengaku mendapatkan kesimpulan itu setelah menganalisa pola metabolisme dan bobot tubuh dari 21 jenis dinosaurus.
Dari data yang ada, dinosaurus diyakini memiliki metabolisme yang cepat dan sifat yang ganas, tanda dari hewan berdarah panas. Di sisi lain, banyak teori menyatakan bila darah panas bisa membuat hewan raksasa seperti dinosaurus mati akibat panas berlebih, apalagi mereka hidup di lingkungan Bumi yang saat itu masih gersang.
Akan tetapi, Michael menyanggah hal itu dengan mengatakan bila dinosaurus mempunyai cara untuk mengatasi panas tubuh berlebih, yakni dengan tulang berongga.
Berdasarkan fosil-fosil yang ada, banyak dinosaurus raksasa seperti T-Rex yang mempunyai tulang berongga yang bisa diisi angin dan berfungsi sebagai ventilasi. Tulang jenis ini diklaim bisa membantu dinosaurus mendinginkan tubuh berdarah panasnya itu.
"Kebanyakan dinosaurus besar mempunyai tulang berongga yang terisi dengan udara, mereka juga memiliki beberapa kantung udara di bagian tubuh lain seperti yang ada di tubuh burung modern. Ventilasi natural ini bisa membantu mendinginkan tubuh mereka," ujar Michael, Daily Mail (29/05).
Jenis darah dinosaurus memang membuat ilmuwan bingung karena baik darah panas atau dingin sebelumnya diyakini tidak cocok dengan tubuh dinosaurus. Darah dingin bisa membuat tubuh dinosaurus menjadi raksasa, namun mereka tidak bisa ganas atau aktif.
Sementara itu, darah panas memang bisa membuat dinosaurus aktif dan beringas seperti yang kita lihat di film-film. Tetapi, darah panas tidak bisa membuat hewan atau dinosaurus tumbuh menjadi sangat besar.
Baca juga:
Mengapa keju Swiss bisa dipenuhi lubang?
2 Hal ini jadi tanda terlalu narsis di Facebook
Ribuan ubur-ubur raksasa beracun serbu pantai Inggris
Salah satu burung paling langka menampakkan diri di Australia
Ini rupa ular pertama dalam sejarah