Mengganti buku tulis dengan laptop untuk belajar, ya atau tidak?
Menulis dengan tangan memiliki lebih banyak manfaat ketimbang menulis melalui medium komputer.
Di sekolah maupun bangku perkuliahan, sudah sangat umum untuk menggeser fungsi buku tulis dengan kepraktisan laptop. Hal ini tentu mempermudah siswa untuk membuat praktis media tulis dalam belajar mengajar. Namun kepraktisan rupanya bukan hal yang melulu baik, terutama untuk belajar.
Yap, sudah banyak sekali bukti ilmiah bahwa menulis dengan tangan memiliki lebih banyak manfaat ketimbang menulis melalui medium komputer. Hal ini terbukti meningkatkan kemampuan otak untuk mengingat informasi baru.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
Namun sebuah studi baru memperlihatkan bahwa mempergunakan laptop di kelas punya lebih banyak kekurangan lain, ketimbang hanya memperburuk ingatan manusia akan informasi baru.
Dilansir dari The Washington Post, sebuah studi yang melibatkan 726 partisipan yang merupakan mahasiswa akademi militer di West Point University, Amerika Serikat, membagi dua kelas mata kuliah ekonomi antara yang boleh menggunakan teknologi dengan yang tidak. Semua partisipan tersebut ditunjuk secara acak untuk masuk kelas yang boleh memakai tablet atau laptop, serta yang hanya boleh menggunakan buku selama perkuliahan.
Setelah penelitian yang dilakukan selama satu semester penuh, nilai ujian akhir para mahasiswa yang berada di kelas yang memperbolehkan teknologi, 18 persen lebih jelek ketimbang mahasiswa di kelas non teknologi. Peneliti pun juga mencatat bahwa di dalam kelas tersebut paling tidak hanya terdapat separuh mahasiswa yang memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk belajar.
Para peneliti yang merupakan pengajar bidang ekonomi di West Point, juga menyimpulkan satu hal yang cukup ditekankan di hasil penelitiannya. Yakni mahasiswa yang dilarang menggunakan teknologi, memiliki Indeks Prestasi Kumulatif lebih tinggi rata-rata 0,17 poin ketimbang di kelas yang menggunakan teknologi.
Menurut para peneliti, hal ini terjadi karena banyak faktor, antara lain jika menggunakan laptop atau tablet, mereka bisa mendapat akses internet dengan mudah sehingga mudah terdistraksi dari pelajaran. Kualitas ilmu yang disampaikan oleh dosen maupun pengajar pun jadi tak seberapa tinggi, karena kurangnya interaksi yang ada dalam proses belajar mengajar. Sang dosen pun juga tentu tak seberapa lancar dalam menyampaikan pelajaran karena kurangnya kontak mata.
Jadi, lebih suka belajar menggunakan cara 'modern' atau cara kuno?
Baca juga:
Kini bisa review calon perusahaan di JobStreet.com
India pertama kali sukses luncurkan pesawat luar angkasa
Ini Fitur Dalam Mobil Yang Dapat Dikendalikan Android
5 Phablet mewah yang layak dibeli bulan Mei 2016
Mudahkan pembayaran, 9APPS gandeng Coda Payment
Banyak peluang besar jika mau belajar coding